PART 21 : KELAKAR

5.1K 1.1K 343
                                    

Gambarkan harimu dengan emoticon:

Kalo aku ( 🙄)

***

Dance? Boleh juga. Di badan Gemaya, gue sering banget main ini. Kalo lagi jadi Gembulan, apa masih bisa lincah, ya?

Rasa penasaran yang memburu membuat Gembulan nekad menerima tantangan dari Viona. Tidak peduli meski Viona memiliki tubuh langsing yang pasti sangat ringan jika digunakan untuk menari, Gembulan akan berusaha keras mengalahkan gadis sombong itu.

"Deal," tukas Gembulan dengan sorot mata berapi-api. Keduanya bersalaman, sebagai tanda jika peperangan akan segera dimulai.

Tepat ketika Gembulan melangkah menuju arena Pump It Dance, Viona mengedipkan sebelah matanya ke arah Marcel. Lalu tanpa sebab yang jelas, keduanya tertawa bersamaan. Ada maksud tersirat dari kerlingan mata Marcel yang meminta Viona bergegas menyusul Gembulan ke arena battle dance.

"Sepatu lo, nggak dilepas dulu?" tanya Gembulan saat tatapannya tak sengaja tersorot ke sepasang kaki Viona yang masih terbungkus heels.

"Gue udah biasa pake heels. Kalo cuma diminta dance kayak gini aja, bukan masalah besar buat gue." Viona menarik lengan Gembulan lalu membisikkan sesuatu di telinganya. "Yang nggak pernah ngerasain pake heels diem aja, deh, nggak usah sok-sokan ngatur."

Nggak pernah mata lo, nenek lampir! Heels macem sandal jepit kalo udah di kaki Gemaya. Coba aja dia tahu siapa gue, langsung mingcep pasti.

"Gue pilih lagu dulu."

Sesaat setelah Gembulan menekan-nekan tombol di layar, intro dari lagu Yes or Yes yang dipopulerkan Twice, menggema ke seluruh penjuru JamZone.

Senyum picik Viona terulas. Ia melirik Marcel yang duduk di depan salah satu permainan untuk menyaksikan battle dance kekasihnya dengan Gembulan. Wajah laki-laki itu tampak sangat percaya diri. Seolah sudah bisa memastikan siapa yang nantinya akan mengangkat piala kemenangan.

Mana mungkin Si Gembul ngalahin Viona? Kalo sampe itu terjadi, gue janji bakal putusin Viona.

Karena terlampau percaya diri, Marcel tanpa sengaja merapal sebuah janji diluar kesadarannya sendiri.

Dentuman musik terdengar semakin kencang. Gembulan memilih bertelanjang kaki agar lebih leluasa menggerakkan tubuhnya. Pengunjung yang awalnya tersebar di seluruh area JamZone, kini merapat ke satu titik, permainan Pump It Dance.

"Belasan orang di sini bakal jadi saksi kekalahan lo." Viona melipat tangannya di depan dada lalu mengibas rambutnya dengan gaya centil.

"Nggak usah banyak omong, kita buktiin aja." Bukannya menciut, Gembulan merasa semakin tertantang.

Hitungan mundur dari angka yang muncul di layar, membuat tatapan Gembulan dan Viona berubah siaga.

Sebentar lagi...
yak... kurang satu hitungan lagi, dan keduanya bergerak bersamaan sesuai arah panah yang muncul.

"Mweol goreulji molla junbihaebwasseo dul junge hanaman golla...?" sesuai irama lagu yang terputar, Gemaya turut berdendang riang, "YES OR YES."

Jauh di luar dugaan, bait pertama lagu berhasil diselesaikan Gembulan tanpa kesulitan. Dengan lincah ia berpindah dari satu panah ke panah lain.

"Wah, cewek yang gendut itu keren juga, ya!" celetuk salah satu pengunjung yang ada di barisan depan.

Lalu teman di sampingnya menimpali dengan alis berkerut, "gue kayak pernah liat dia, tapi dimana?" sedetik kemudian bola matanya melebar ketika menemukan jawaban, "dia yang viral gara-gara jago main penjepit boneka itu!"

GEMAYA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now