PART 35 : MEMUDAR

4.7K 915 250
                                    

Kita terlalu fokus menyenangkan hati orang lain, sampai tak menyadari jika kebahagian kita sendiri yang harus diprioritaskan.

Kita terlalu fokus menyenangkan hati orang lain, sampai tak menyadari jika kebahagian kita sendiri yang harus diprioritaskan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Para wartawan berkerumun mengelilingi gadis itu. Semua sigap dengan kamera masing-masing. Tak ingin ketinggalan mengabadikan momen di mana seorang youtuber mukbang ternama tampak seperti gembel.

Ciiiiittttt

Suara derit ban mobil yang direm mendadak itu seketika mengalihkan fokus para wartawan di sekeliling Gemaya. Tak lama setelah mobil menepi, muncul sepasang kaki berbalut sneaker yang serupa dengan milik Gemaya, turun dari mobil dan melangkah menghampirinya.

Gemaya mendecih saat melihat sosok yang kini berdiri di depannya. "Gue kira superhero, ternyata malah musuh bebuyutan gue. Lihat, deh. Di dalam hati dia pasti lagi ketawa bahagia liat gue dipermalukan kayak gini. Atau jangan-jangan dia udah punya rencana bikin gue makin -"

Ukuran tangan di depan matanya membuat Gemaya berhenti mengumpat di dalam hati.

"Apa?" tanya gadis itu tanpa suara. Ia mendongak menatap Dewangga yang tampak tak sabar menunggu reaksinya. "Lo mau apa, si?" Mulut Gemaya terbuka, tapi suaranya tak terdengar. Keduanya seperti sedang berkomunikasi lewat telepati.

"Lama banget, si," ucap Dewangga dingin lalu tanpa aba-aba ia menunduk, mengulurkan tangannya di bawah kaki gadis itu. Dalam sekali sentakan, Dewangga berhasil menggendong tubuh Gemaya yang ramping itu.

Semua ini salah siapa? Gara-gara dia gue apes kayak gini. Mana di depan banyak orang, bawa kamera juga. Aah, hancur sudah reputasi gue sebagai youtuber yang dikenal anggun, cantik, ellegan, dan beretika.

Saat berada di gendongan, Gemaya berusaha menyembunyikan wajahnya di balik lengan lelaki itu.

"Lo mau ngapain lagi sih, Dew? Lo punya rencana apalagi buat mempermalukan gue?" tanya Gemaya dengan suara lirih.

Bahkan rasa-rasanya Gemaya ingin menjambak rambut Dewangga yang tebal atau mencakar wajah tampannya itu.

"Mau gue buang ke sungai," jawab Dewangga asal kemudian beranjak mendekati mobilnya. Ia tampak tidak kesulitan membuka pintu mobilnya sendiri meski sepasang tangannya  sedang menahan berat tubuh Gemaya.

"Woaa, pacarnya Mbak Gemaya gentle banget, ya," celetuk Yupi, fotografer Majalah Gladyz yang sedang bertugas mendapingi wartawan senior.

Bianca, fotografer dari CV rival tempat Yupi bekerja, tanpa sadar ikut menyahut, "hmm, The Real Man." Gadis itu memeluk kameranya dengan gemas. Diam-diam ia menangkap momen kebersamaan Dewangga dan Gemaya saat hendak masuk mobil.

Beberapa wartawan dan jurnalis yang mengelilingi mobil Dewangga tampak terpaku melihat pemandangan itu. Seolah tersihir dengan keromantisan sosok gadis cantik dan lelaki tampan yang sungguh terlihat sangat serasi di mata mereka. Tak ada yang tahu jika di dalam mobil Dewangga, keduanya sedang beradu mulut.

GEMAYA (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now