140. Duri Dalam Daging -3-

Start from the beginning
                                    

...

Sementara itu di dalam kereta, Hinata dan Sakura juga tengah menyusun rencana.

"Kita harus bertemu dengan mata-mata yang dipersiapkan Sasuke-san untukku, begitu tiba di pantai barat." Hinata nampak cemas, tangannya menggenggam erat tangan Sakura.

Tabib wanita itu menghela nafas pelan, keraguan timbul di benaknya apakah yang Hinata rencanakan akan berhasil.

"Sebelum orang-orang Naruto-kun dan Sasuke-san menemukan mereka kita harus lebih dahulu yang menemukan mereka." Hinata kembali menunjukkan kecemasannya.

"Hinata, kau yakin semua ini akan baik-baik saja? Kita berhadapan dengan Naruto sekarang. Suamimu sendiri."

"Sakura, hanya ini yang bisa ku lakukan untuk Hyuuga."

...

Mereka tiba di tepi barat pulau Honshu, tepat di pesisir pantai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka tiba di tepi barat pulau Honshu, tepat di pesisir pantai. Dari kejauhan mata memandang, istana peristirahatan Klan Senju berdiri kokoh di tepi tebing menghada ke laut China. Safir biru Naruto menatap lekat istana megah itu, kakinya menapak di pasir putih, ia berjalan beberapa langkah agar lebih jelas melihat istana megah itu.

Tiba-tiba ia terkesiap, kekagumannya pada istana itu terusik, sentuhan tangan lembut ia rasakan di telapak tangannya. Hinata sudah berdiri di sampingnya menggenggam erat tangannya.

"Hime..." Tangan cokelat Naruto kian erat menggenggam tangan putih sang Lotus ungu, ia angkat tangan dalam genggamannya itu dan diarahkannya ke bibi nan kecokelatan miliknya. "Istana ini adalah bukti cinta Hashirama Ji-san untuk Mito Ba-san..."

"Cinta mereka abadi, hingga kematian memisahkan, Naruto-kun..."

"Seperti cinta kita, Hime..."

...

Tok tok tok

Hinata mengurungkan niatnya menanggalkan montsuki yang ia kenakan, sebuah ketukan mengalihkan perhatiannya. Ia bergegas menuju pintu besar kamarnya.

"Sasuke-kun mengajak suamimu keluar?"

Sakura berdiri di ambang pintu masuk dan langsung menghadiahkan pertanyaan yang dijawab anggukkan cepat oleh Hinata. Ia dan suaminya baru sebentar masuk ke dalam kamar yang dipersiapkan, namun tiba-tiba Sasuke mengetuk pintu, dan mengajak Naruto pergi bersamanya.

"Jangan buang waktu, Natsu sudah menunggu kita." Sakura menarik pergelangan tangan Hinata yang sedang mencerna ucapan sahabat merah mudanya itu.

Fox And FlowerWhere stories live. Discover now