*45 | Here I am

90 8 0
                                    

Baekhyun pov

Kakiku berlari cepat membelah ilalang-ilalang yang menghalangi jalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kakiku berlari cepat membelah ilalang-ilalang yang menghalangi jalan. Napas pun sudah memburu tak beraturan, namun tetap tidak kuhiraukan sama sekali.

Isi kepalaku penuh hingga aku tidak bisa memikirkan satu hal pun. Yang kupikirkan sekarang adalah ...

Dia.

Gadis yang sedang duduk terdiam dengan pandangan kosong ke depan. Entah apa yang ia pandangi sebegitu lekatnya. Dan saat sosok itu ada dalam jarak yang dapat kuraih, aku tahu dia sedang ketakutan. Namun tetap ditahan meski ia sendirian.

Taerin, tubuh kecilnya buru-buru kurengkuh dari belakang tanpa peduli apa ia akan marah setelah ini atau tidak. Dan dugaanku melenceng, dia tak memberontak walaupun sempat terkejut. Seolah ia memang sangat membutuhkan keberadaan seseorang di sisinya.

"Baek-"

"Kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal?" Taerin memutarkan tubuhnya menghadapku.

"Kenapa kau tidak bilang apapun padaku tentang perlakuan mereka?" tanyaku ketika Taerin masih tetap bungkam.

Pandangannya ia alihkan dari wajahku. Ada embusan pelan namun dalam yang ia keluarkan. Sepertinya memang sesulit itu untuk menceritakannya.

"Apa saja yang sudah kau tau?"

"Semuanya ...," jawabku cepat. "Yang pasti aku tau tentang mereka yang berusaha menyingkirkanmu."

Taerin menghela napas panjang. Tatapannya kosong kedepan. "Kau sudah tau ternyata."

"Aku tidak ingin keadaannya semakin rumit jika kuceritakan ...."

"Aku ... takut," akunya seraya menatap ke dalam manik mataku.

Aku tahu, aku melihatnya dengan jelas. Sorot mata yang sarat akan ketakutan itu muncul lagi. Dan entah kenapa itu yang membuatku semakin ingin melindunginya.

"Aku takut, jika kukatakan padamu, kau akan melakukan hal yang sama," imbuhnya.

Aku menggeleng cepat. Menyangkal ucapannya barusan mentah-mentah. Aku tidak akan setega itu, meski dulu aku pernah membencinya.

"Aku tidak akan mungkin melakukan hal seperti itu."

Lantas Taerin mengangguk setuju.  Apa itu artinya ia percaya padaku? Ya, itu harus.

"Sekarang aku ingin dengar ceritanya darimu."

Karena aku sudah mendengar sedikit cerita versi mereka.

Taerin mulai menceritakan kisahnya. Sedangkan aku mendengarkan dengan seksama. Atensiku tak teralihkan sedikit pun darinya. Setiap kalimat, kata per kata yang keluar dari bibir Taerin berusaha untuk kupahami. Walaupun sedikit banyak aku ikut merasakan betapa takutnya dia saat itu.

Lost in EXOplanet ✔Where stories live. Discover now