*22 | Don't Love Him

167 14 6
                                    

"Minseok ... apa kau menyukaiku?"

Pertanyaanku itu dibiarkan tanpa jawab. Yang ditanya pun hanya diam ditempat. Namun melihat sorot matanya yang tak pernah lepas menatapku, aku yakin ia tengah menyiapkan jawaban yang pas untuk pertanyaanku.

Hanya Iya dan Tidak, harusnya dia bisa menjawabnya dengan mudah. Tapi aku mengerti, butuh waktu untuk mengungkap sebuah rasa.

Ini semua gara-gara Luhan, dia yang memberitahuku perihal Minseok. Hingga aku bisa menyimpulkan perasaan Minseok. Walaupun aku tidak berharap Minseok akan mengatakan Iya.

"Awalnya aku tidak tau, aku sendiri tidak mengerti perasaanku, tapi ... setelah mendengar pertanyaanmu itu, entah kenapa aku jadi yakin kalau memang iya aku menyukaimu," ungkap Miseok.

Aku bergeming. Tidak menyangka jika dugaanku itu benar.

"Jangan hyung!" Seseorang menginterupsi. Aku dan Minseok menoleh bersamaan ke sumber suara.

"Jongin?" Gumamku heran.

Kenapa dia bisa ada disini?

"Kumohon tarik lagi kata-katamu barusan hyung, kau tidak boleh menyukainya." Jongin berjalan mendekati tempatku dan Minseok berdiri sekarang.

Jongin terus melangkah dengan matanya yang menajam ke arah Minseok. Aku sungguh tidak mengerti dengan situasi seperti ini!

"Kenapa?" Tanya Minseok meminta penjelasan.

Langkah panjang Jongin berhenti diantara aku dan Minseok. Membentuk sebuah segitiga jika ada garis diantara kami bertiga. Mendadak perasaanku menjadi tidak enak. Pasti sebentar lagi akan terjadi sesuatu. Entah apa itu, namun feeling-ku mengatakan demikian.

"Karena aku juga menyukainya hyung."

Benarkan!

Pernyataan tidak terduga dari Jongin, ternyata bisa merubah suasana. Sejujurnya aku tak pernah mengira akan ada dua hati yang sama-sama tertuju padaku. Dan berada ditengah mereka membuatku merasa tidak nyaman.

Seketika muncul perasaan takut. Tetapi aku sendiri pun masih belum mengerti alasan kenapa ketakutan itu muncul.

"Bagaimana bisa?" Minseok seakan tak menyangka penuturan Jongin beberapa detik lalu.

"Entahlah... tapi aku minta mengalahlah untukku, hyung."

Ini sungguh gila!

Mata mereka seolah memancarkan aura persaingan. Baik Jongin maupun Minseok, keduanya tidak ada yang mau mengalah. Kini aku sadar, walaupun mereka tinggal di planet asing dan jauh dari kehidupan bumi, tetapi mereka tetap manusia ciptaan tuhan yang memiliki hati dan perasaan.

"Sekian lama aku hidup didunia ini sendirian, tetap merasa kesepian disaat kalian bisa berkumpul bersama, tetapi aku tak pernah mempermasalahkan itu ... sampai saat ini dimana ada seorang gadis yang sangat memahamiku tiba-tiba datang dan kedatangannya seolah memberi keyakinan pada hatiku untuk tetap mempertahankannya dan tidak melepaskannya...."

"Jadi maksudmu kau tidak akan mengalah untukku, hyung?" Jongin menginterupsi ucapan Minseok lagi. Membuat Minseok berang.

Merasa situasinya sudah memburuk, aku pun berusaha menengahi mereka.

"Kalian ini apa-apaan, hah?!" Mereka berdua tak menghiraukanku.

"Iya... aku tidak akan mengalah pada siapapun terutama kau, dan aku tidak akan menyerahkan Seona padamu...." Minseok berhenti sejenak, lalu yang ia lakukan selanjutnya adalah ... menggenggam tanganku erat. Parahnya Minseok menggenggamku dihadapan Jongin.

Lost in EXOplanet ✔Where stories live. Discover now