Dominic Obsession |74|

142K 11K 313
                                    

ATHENA :

Keesokan harinya, Dominic belum juga kembali. Athena menghela napas sambil menatap keluar jendela, ia benci ketika dirinya menjadi lemah disaat seperti ini. Ia ingin membantu Dominic, tapi ia tahu, sangat mustahil dalam keadaan seperti ini. Dan ia begitu merindukan Zach, Athena belum bertemu Zach lagi sejak ia kecelakaan.

Athena mendengar ketukan pintu.

"Masuklah," ucap Athena. Ketika pintu terbuka disitu ia melihat Hera masuk sambil menggendong Zach. Athena hampir menangis melihat Zach karena dirinya begitu merindukan putranya itu. Di belakang Hera menyusul Starley dan Julia, babysitter Zach, yang mendorong stroller bayi.

"Aku tahu kau akan merindukan Zach, oleh karena itu aku membawanya," ucap Hera. Lalu Athena teringat kalau kakaknya tidak seharusnya disini.

"Hera, sudah ku bilang kau tidak perlu menjengukku, aku baik-baik saja. Kau pasti dalam kondisi yang belum bisa menjenguk aku," ucap Athena. Mengingat Hera baru beberapa hari ini kehilangan bayinya. Mengingat hal tersebut membuat hati Athena ikut sakit.

"Kau tidak mungkin percaya aku akan duduk manis ketika mendengar adikku satu-satunya di rumah sakit karena kecelakaan?" tanya Hera kesal. Athena tersenyum mendengar ucapan Hera.

"Tapi kau-" ucapan Athena terpotong oleh Hera.

"Aku sudah baik-baik saja," ucap Hera. Lalu Hera dengan cepat menambahkan.

"Apa kau mau menggendong Zach?" tanya Hera. Tatapan Athena langsung turun ke Zach yang sejak tadi mengangkat tangannya seolah meminta perhatian Athena.

"Mam-mih," ucap Zach terbata bata dengan matanya yang berbinar binar. Tatapan Athena langsung melembut.

Athena mengangkat tangannya untuk menerima Zach, lalu Hera memindahkan Zach ke gendongan Athena. Ketika merasakan tubuh kecil Zach digendongannya, tubuh Athena menjadi rileks, semua kekhawatirannya tentang Dominic menjadi berkurang. Menatap wajah tampan putranya yang begitu mirip ayahnya membuat Athena tenang.

Dulu sebelum bertemu lagi dengan Dominic, Athena selalu mencoba menyangkal pemikiran Zach begitu mirip Dominic . Tapi sekarang, wajah Zach yang begitu mirip dengan ayahnya membuat Athena sangat senang, seperti Dominic disini bersamanya.

"Apa kau begitu merindukan mommy?" tanya Athena lembut. Zach hanya tertawa ala bayinya sambil menatap ibunya dengan berbinar binar.

"Mam-mih," seru Zach terbata bata sambil mengangkat tangannya seolah meminta Athena mendekat. Athena terkekeh pelan.

Athena mencium pipi Zach dengan lembut.

"Aku juga begitu merindukanmu," ucap Athena. Zach tersenyum lalu tertawa dengan begitu menggemaskan seolah dia mengerti ucapan Athena.

"Apa Zach menangis?" tanya Athena kepada Julia.

"Iya nyonya, dia menangis ketika mati listrik karena memang cukup gelap," seru Julia. Athena mengangguk mengerti, di luar jendela kamar Zach memang ada pohon besar, sehingga jika mati listrik di siang hari, kamar akan cukup gelap.

Athena sekarang menatap kakaknya.

"Terima kasih sudah datang, Hera," ucap Athena kepada Hera.

"Kau belum berterima kasih kepadaku," seru Starley yang sejak kemarin menginap di rumah sakit untuk menemani Athena. Athena memutar bola matanya sambil tersenyum.

"Ngomong-ngomong dimana Dominic?" tanya Hera. Kekhawatiran Athena yang terlupakan sejenak langsung teringat kembali.

"Dia sedang mengurusi sesuatu," ucap Athena sambil menatap Zach yang mengemut jempolnya sendiri tetapi matanya masih menatap ibunya.

Hera sepertinya bisa melihat Athena yang menjadi lesu ketika ditanya kemana Dominic. Karena setelah itu Hera mengalihkan pembicaraan mereka.

___

Setelah sudah jam sembilan malam, Hera, Zach dan Julia pulang. Hera berkata akan di rumah Dominic dulu untuk menjaga Zach. Keberadaan Hera di dekat Zach membuat Athena semakin tenang. Semuanya sudah pulang kecuali Starley, Starley sekarang sedang duduk berselonjoran di sofa dengan laptop di pangkuannya.

"Starley, kau tidak perlu menginap lagi malam ini, pulanglah, aku baik-baik saja. Di luar sudah ada penjaga yang dikirim Dominic, aku akan aman," ucap Athena.

Starley menatap Athena.

"Apa kau baru saja mengusir sahabatmu?" tanya Starley dengan nada terkesiap dramatis yang pura-pura.

Athena memutar bola matanya sambil tersenyum kecil.

"Ayolah, ini demi dirimu, pasti tidur di sofa itu tidak nyaman," seru Athena.

"Sofa ini cukup nyaman untukku. Sudah aku katakan aku akan tetap disini," jawab Starley. Akhirnya Athena menyerah, sahabatnya yang keras kepala ini tidak akan menyerah dengan mudah.

Athena jadi teringat Dante kemarin berkata akan datang lagi hari ini, tapi seharian ini Dante belum juga datang. Athena menjadi khawatir tiba-tiba, tapi semoga saja ini hanya perasaannya saja.

"Kau perlu istirahat, tidurlah," seru Starley. Athena mengangguk, benar ia butuh istirahat, ia ingin tidur agar membuat kekhawatiran konyolnya ini segera hilang. Athena membaringkan tubuhnya lalu memejamkan mata, tidak butuh waktu lama untuk membuatnya terlelap.

______

Athena terbangun karena tenggorokannya tiba-tiba menjadi kering, ia membuka matanya perlahan. Kamarnya cukup gelap, hanya terdapat cahaya dari lampu tidur di dekat kasurnya dan cahaya dari laptop Starley.

Athena mengerutkan dahi ketika menyadari Starley tidak ada di sofa, Athena mencoba duduk, lalu melihat sekeliling ruangan, tidak ada Starley dimana pun. Kemana Starley?

Athena turun dari kasur dengan perlahan lalu mencoba mengambil air untuk dirinya. Tetapi ketika ia sudah sampai meja dimana air itu berada, ia mendengar suara dari luar pintu kamarnya yang tidak tertutup rapat.

"Apa kau sedang bercanda?" Athena dapat mendengar suara Starley. Athena mengerutkan dahinya, Starley sedang berbicara dengan siapa?

"Apa menurutmu aku mempunyai waktu untuk bercanda?" Athena dapat mendengar suara dingin Damien. Tunggu- Damien? Mata Athena langsung segar ketika menyadari Damien ada disini, yang artinya Dominic mungkin disini.

Athena berjalan menuju pintu ketika tangannya sudah memegang gagang pintu dan hanya tinggal membuka pintu tersebut, ia mendengar Damien berkata.

"Dominic menghilang," ucap Damien.

Kaki Athena seketika lemas, Athena harus berpegangan dengan tembok agar dirinya tidak jatuh ke lantai.

"Aku dan Dominic harus berpencar, tetapi ketika aku mencoba menghubunginya, aku kehilangan kontaknya, sekarang aku tidak tahu dia dimana," ucap Damien dengan nada marah.

'Tidak, tidak, tidak mungkin,' batin Athena tidak dapat menerima informasi itu. Dominic sudah berjanji kepada Athena akan kembali kepada Athena tanpa luka. Athena mencoba membuat dirinya tenang tapi tidak bisa, ia tidak tenang.

'Aku harap kau menepati janjimu itu,' batin Athena dengan putus asa.

To Be Continued
_________
Jangan lupa tinggalkan komentarrr😘😇🌻🥰🥺‼️ LUV LUV

Thank you, Yessy Nut.
(Instagram : Yessynut)

Dominic's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang