Dominic Obsession |69|

140K 11.4K 513
                                    

"Kau mau pergi sekarang?" tanya Dante.

"Iya," jawab Dominic.

"Kau tidak ingin menunggu Athena bangun?" tanya Dante sambil mengangkat alisnya penasaran. Starley masuk kamar ditengah tengah pembicaraan mereka.

"Aku inginnya menunggu Athena bangun, tapi jika menunggu lebih lama lagi pelakunya akan kabur duluan," jawab Dominic.

"Kalian bertiga pergi saja, aku menemani Athena disini," ucap Starley. Ketiga bersaudara itu saling tatap tatapan, seolah mereka berkomunikasi dengan mata mereka.

Starley mengangkat alisnya ketika tidak ada satu pun yang berbicara. Lalu tiba-tiba Dante menoleh ke arah Starley.

"Aku akan tetap disini," ucap Dante.

"Aku tidak apa-apa sendiri, kalau kalian bertiga pergi pasti akan cepat selesai," jawab Starley.

"Dante akan menemanimu disini," ucap Damien dengan suara tegas. Seolah kalimat itu tidak boleh dibantah. Starley menoleh ke arah Damien kesal, tapi tatapan tegas dari Damien malah membuat Starley seperti orang bodoh, mata gelap Damien yang menatapnya membuat Starley gelisah. Akhirnya Starley tidak bisa membantah ucapan Damien.

Tapi Damien dengan cepat memutuskan kontak mata mereka. Starley sadar sejak mereka tidak dekat, Damien sering membuang mukanya dari Starley. Seolah tidak ingin terlalu lama menatap Starley. Jujur, hal itu membuat hati Starley sakit.

"Apa menurutmu ini pelaku yang sama dengan orang yang menculik Hera dan Dante?" tanya Starley kepada Dominic. Mencoba terlihat santai dan tidak terpengaruh oleh Damien.

"Beda," jawab Dominic, Damien dan Dante bersamaan. Starley mengerjapkan matanya sejenak, kompak sekali.

"Menurutku juga begitu," seru Starley. Starley juga berpikir begitu sejak tadi, kalau orang yang sama melakukannya, artinya orang itu bodoh bertindak begitu gegabah. Bertindak secara terang-terangan yang saksinya adalah seluruh pekerja di rumah Dominic.

"Jadi kemana kalian pergi?" tanya Starley. Damien terdiam sambil melirik Dominic, seolah menyerahkan keputusannya kepada Dominic.

"Ke tempat Gerald," jawab Dominic dengan penuh kebencian. Starley membuka mulutnya sangat lebar seolah tidak percaya dengan aksi Dominic yang begitu gegabah, ia yakin wajahnya sekarang sudah seperti seperti ikan bodoh.

(Author note : Ikan numpang lewat)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Author note : Ikan numpang lewat)

"Ayo," ucap Dominic kepada Damien. Lalu keluar kamar duluan.

Starley tanpa pikir panjang menahan tangan Damien. Membuat Damien menoleh.

"Kalian yakin? Itu sama saja bunuh diri!" ucap Starley.

"Pikiran Dominic memang kacau, tapi percayakan kepadanya kali ini. Semua ini sudah melibatkan wanita yang dia cintai, aku yakin dia tidak akan membiarkan semua ini gagal," jelas Damien. Lalu Damien segera menyusul Dominic.

Starley menoleh dan baru sadar Dante sudah duduk santai di sofa sambil membuka koran seolah tidak perduli kalau kedua kakak laki-lakinya mau bunuh diri dengan datang langsung ke tempat Gerald.

Starley menghela napas sambil memijat keningnya. Ia memutuskan untuk menuju tempat tidur Athena untuk melihat kondisi sahabatnya. Sejujurnya Starley ingin menangis sejak tadi, tapi ia menahan semua itu. Ia harus kuat demi sahabatnya, ia yakin Athena tidak ingin melihat Starley menangisinya.

Starley menarik perlahan kursi agar ia bisa duduk di sebelah tempat tidur Athena. Lalu Starley menggenggam tangan dingin Athena.

"Aku mau merokok, nanti aku akan kembali lagi," ucap Dante. Starley menjawab hanya dengan anggukan.

Starley kembali menatap sahabatnya yang belum juga sadar. Matanya menjadi buram, ia merasakan air mata yang ia tahan sejak tadi sudah hampir tumpah dari matanya.

"Kau bodoh! Kenapa kau harus mengendarai mobil ketika Dominic sudah melarangmu. Selalu keras kepala, kau jadi seperti ini kan. Kau membuat semua orang khawatir," ucap Starley kesal dengan air mata yang sudah tumpah dari matanya.

"Awas saja kalau Dominic dan Damien tidak berhasil menangkap si brengsek yang melakukan ini padamu, aku janji aku sendiri yang akan menangkapnya," seru Starley sambil mengusap kasar air mata yang mulai jatuh ke pipinya.

_________

Seorang lelaki berjalan di koridor rumah sakit, sesampai di kamar nomor delapan. Ia hanya berdiri di depan pintu kamar itu untuk beberapa detik. Dengan perlahan lelaki itu membuka pintu yang tidak terkunci.

Lelaki itu masuk ke dalam kamar tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Dan di situ ia melihat wanita yang sudah lama ia tidak lihat. Berbaring dengan matanya yang tertutup. Masih begitu cantik. Sama seperti yang lelaki itu ingat.

"Apa yang kau lakukan disini brengsek!"

Lelaki itu tersentak kaget ketika mendengar suara wanita yang terdengar seperti suara wanita mabuk. Tapi suara berasal dari kasur Athena. Lelaki itu bersumpah tidak melihat bibir Athena bergerak.

"Hmm berani-beraninya kau!"

Suara itu muncul lagi. Karena penasaran akhirnya lelaki itu dengan perlahan berjalan mendekati kasur Athena. Dan ternyata ada seorang wanita yang tertidur di lantai. Lelaki itu mengenalinya, dia adalah Starley. Sahabat Athena. Tapi, kenapa dia tertidur di lantai?

"Sini ku bunuh kau," ucap Starley dalam tidurnya.

Lelaki itu tersenyum simpul. Mengingatkan kembali pada masa dimana Athena selalu mengeluh karena Starley sering mengigau dalam tidurnya kalau stres.

Ketika Lelaki itu mau berjalan mendekati kasur Athena. Tiba-tiba lelaki itu merasakan sebuah benda keras yang ditempelkan ke kepalanya.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Dante dengan nada tajam. Sambil masih menodongkan pistol ke belakang kepala lelaki itu. Ketika lelaki itu mau menjawab, Starley sudah lebih dulu berbicara.

"Hmm? Dante? Apakah kau sudah selesai merokok? Astaga, kenapa aku bisa tertidur di lantai, kenapa kau begitu lama-" Starley mencoba bangun dari lantai, tapi ucapannya terhenti ketika melihat apa yang tengah terjadi di situ.

Seorang lelaki yang Starley begitu kenal sedang berdiri di tengah ruangan dengan Dante menodongkan pistol ke arahnya. Starley tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

"Charles?" seru Starley seperti melihat hantu.

To Be Continued
______________
Jangan lupa komentar ya guys :)
(Instagtam : Yessynut)

Merci!
Yessy N.

Dominic's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang