13

1K 64 25
                                    

Tanpa terasa, hari ini tepat setahun sudah aku menikah dengan mas Juna. Dan selama setahun ini pula aku selalu di perlakukan manis oleh mas Juna, seolah - olah aku ini adalah puteri raja. Bahkan bisa di bilang dirinya terlalu memanjakan dan juga menyayangi ku.

Selama ini pula bahkan mas Juna tak pernah bicara atau berprilaku kasar terhadap ku. Aku benar - benar bersyukur karena aku sudah memilikinya sepenuhnya dan menjadikan dirinya sebagai pendamping ku. Dan ku harap, aku akan selalu bersama dengan dirinya hingga maut memisahkan kami berdua.

*****

Kini aku tengah menyiapkan dinner romantis untuk ku dan mas Juna. Sudah sejak siang tadi, aku merepotkan diri ku sendiri untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk malam ini. Dan saat ini aku tengah di temani oleh Dellon yang sedang libur kuliah dan sedang liburan ke Bandung.

Dellon sendiri akhirnya memilih untuk menghabiskan masa kuliahnya di Pekanbaru saja karena jurusan yang dirinya ingini memang sudah ada di Pekanbaru, berbeda dengan jurusan ku yang hanya ada di Bandung dan satu - satunya di Indonesia, sehingga mau tak mau memang aku harus berkuliah di sana. Apalagi, akreditas kampus dan juga fakultas pilihan Dellon sudah tinggi dan cukup bergengsi. Sehingga mamih, papih, dan aku setuju dirinya kuliah di sana.

Dan begitu tau Dellon hendak liburan kuliah di Bandung untuk menghabiskan masa liburannya di sini bersama kami berdua, Mas Juna dengan segera meminta Dellon untuk menginap di rumah kami saja. Tentu saja kehadiran Dellon membuat mas Juna kegirangan karena dirinya mendapat teman untuk bermain game hingga lewat tengah malam kalau saja tak mendapat pelototan mata dari ku.

*****

" Kalo kalian berdua masih aja main terus sampe tengah malem, gak usah tidur di kamar mas. Tidur sama Dellon aja. " ucap ku pelan namun cukup membuat mas Juna protes keras pada ku.

" Kok gitu sih sayang?! " protesnya sambil memandang diri ku yang tengah duduk di sofa tepat di belakang dirinya dan Dellon yang duduk di karpet sembari dengan ke dua tangan yang memegang handphone.

" Masih nanya kenapa mas? Besok mas harus kerja, masuk pagi juga kan. Kenapa harus begadang sih? " tanya ku begitu dirinya merangsek mendekati ku dan menyandarkan kepalanya di lutut ku. Membuat ku akhirnya memainkan rambut tebalnya.

" Tapi mas mau main sama Dellon dulu Des. Kan jarang - jarang Dellon main ke sini. " ujarnya memelas.

" Besok kan masih bisa abis pulang kerja. Lagian Dellon masih lama liburan di sini mas. Mainnya gak harus sampe tengah malam begini kan. " tegur ku lagi.

" Tapi Des, mas kan cuma... " ucap mas Juna menggantung.

" Mas. Jangan begadang. " ucap ku singkat.

Bukannya aku tak suka dirinya dekat dengan adik ku dan bermain game bersama. Aku justru sangat bersyukur mas Juna bisa sedekat ini dengan adik ku satu - satunya. Tapi terkadang mas Juna suka lupa waktu jika menyangkut game di tambah lagi jika ada temannya seperti saat ini. Apalagi dirinya sudah begadang beberapa hari ini karena membuat software game terbaru.

" Ini kenapa mbak Dedes sama mas Juna kebalik gini? Biasanya kan mbak Dedes yang gak bisa ngomong apa - apa kalo mas Juna ngomong. Kenapa sekarang kebalik. " gumam Dellon pelan karena melihat kelakuan ku dan mas Juna yang menurut dirinya berbanding terbalik dari sebelum kami berdua menikah dulu saat kami masih berada di Pekanbaru.

*****

Sebenarnya, Dellon sudah sering kali ku suruh tidur di lantai dua bersama dengan ku dan mas Juna. Di tambah lagi, kamar di lantai dua cukup banyak dan masih kosong. Tapi Dellon selalu menolak permintaan ku dan mas Juna. Dirinya lebih memilih untuk tidur di salah satu kamar tamu yang berada di lantai satu. Dellon pun berdalih supaya tak menganggu istirahat ku dan mas Juna, dan lagi saat dirinya senang main game atau menonton tv tengah malam. Sehingga dirinya lebih memilih menggunakan kamar yang dekat dengan ruang tengah.

304 TH STUDY ROOM 02 (FAN FICT) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang