34

792 54 2
                                    

Maaf ya baru Update sore begini.
Aku baru pulang dari pulau. Dan ini baru dapet sinyal.

" Selamat ya Rei. Akhirnya nyusul aku sama mas Juna nikah juga. " ucap ku tersenyum lebar sembari merangkul Irene yang berada di samping ku.

" Makasih cewek slebor. " sahut Reihan tertawa membalas ucapan selamat dari ku.

" Congrats ya Ren. Sekarang udah sah jadi nyonya Rizaski. Aku mau ponakan cepet ya. Kalo bisa kembar. " kelakar ku dan membuat Irene tersenyum malu karena candaan ku barusan.

" Apa sih Des. Jangan gitu. Gue malu. " ucapnya lirih. Wajah Irene pun langsung memerah karena godaan ku barusan. Apalagi aku juga langsung bercanda mengenai anak pada dirinya.

" Jangan di godain bini gue dong Des. Kasian tuh sampe merah mukanya. " ucap Reihan sedikit kasian pada Irene. Karena dirinya melihat sang istri malu akibat godaan ku.

" Iya iya. Suaminya galak ih. " sahut ku terkekeh. Masih saja menggoda dirinya dan Irene.

" Selamat caplang. Akhirnya laku. " ujar mas Juna sembari dirinya menggendong Nata yang kini nyaris berusia dua tahun. Nata sendiri tampak anteng di dalam gendongan ayahnya yang begitu nyaman.

" Makasih mas cebol bantet mesum. Akhirnya gue bisa nyusul elo. Bisa bikin bayi. " balas Reihan yang langsung mendapat pelototan tajam dari suami ku.

" Rei, mulut! ada Nata juga. " tegur mas Juna tajam. Karena juniornya itu menyebut dirinya cebol bantet mesum.

Apalagi saat ini Nata yang berada di gendongan mas Juna juga sedang memandang om nya itu dengan pandangan yang lekat. Persis seperti pandangan mas Juna.

" He he, sorry mas sorry. Sorry boy. Uncle gak sengaja. " tawa Reihan sembari menjawil pipi gembul Nata yang semakin menjadi - jadi di usianya yang nyaris berumur dua tahun. Apalagi sekarang Nata semakin montok dan gembul. Membuat siapa saja yang melihatnya langsung menjawil atau memainkan pipi bakpao nya.

" Selamat ya Irene, Reihan. " ucap mas Bejo, Dirga, Laoshi dan Hyunbin bergantian mengucapkan selamat pada pria bertelinga caplang ini dan wanitanya.

" Makasih semuanya, udah bela - belain dateng ke sini. Sampe bantuin ngurusin pernikahan ku sama Reihan juga. " ucap Irene tulus dan membuat kami menganggukkan kepala.

" Santai Ren. " sahut  Laoshi tersenyum.

" Wes tho dek, kaya sama siapa aja tho. " ujar mas Bejo menyahut. Membalas ucapan istri dari juniornya ini.

" Selow mah. Sama kita - kita ini juga. " kali ini Dirga yang membalas ucapan Irene dengan singkat.

" Eh iya, pak Zam mana? Katanya mau ke sini kan? Ini acara udah separuh jalan malah belum ada. " tanya ku karena tak melihat guru kami saat jaman SMA dulu.

" Tuh pak Zam baru dateng. Panjang umur kan jadinya pak Zam. " ujar Laoshi tersenyum, apalagi dirinya lah yang melihat pak Zam sekeluarga untuk pertama kalinya.

" Wih, keluarga besar dateng. " ucap Dirga sumringah. Apalagi semua anak pak Zam dan juga bu Nurul yang sudah beranjak besar, ikut ke pesta pernikahan Reihan dan Irene ini. Sehingga membuat suasana cukup ramai.

*****

" Jadi kapan kalian berdua menyusul? Jie? Hyunbin? Gak malu apa kalian udah di balap Arjuna, Desyca dan mereka berdua ini. " tanya pak Zam pada Laoshi dan Hyunbin yang langsung manyun mendengar pertanyaan pak Zam ini.

" Yah pak, itu sih jangan di bahas. Orang mereka berdua sibuk kerja. Mana sempat nyari calon istri. Calon klien sih banyak. " ucap Dirga yang langsung menyahut dan berhasil membuat dirinya mendapat jitakan dari ke dua pamannya ini.

304 TH STUDY ROOM 02 (FAN FICT) (Completed)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu