Lalu yang membuat hati Keyla semakin tertusuk saat ia melihat Kevan menarik Luccy dan memeluknya. "Apapun bakal gue lakuin demi lo Cy, apapun," lanjut Kevan.

Cukup! Keyla muak! Pengkhianatan macam apa ini? Dengan mata yang sudah memerah, Keyla masuk ke dalam ruangan dan berhasil mengejutkan dua orang di dalamnya, Kevan dan Luccy.

Keyla melangkah mendekat dengan nafas yang sudah naik turun. "Jadi kamu main di belakang aku, Kak?" tanya Keyla berusaha tegar.

Kevan menatap Keyla dengan mimik yang sangat sulit diartikan. Sementara itu, Luccy sudah tersenyum kemenangan di tempatnya.

Kedua tangan Keyla terkepal kuat. Ia merasa sudah dipermainkan dengan begitu rendahnya oleh dua orang ini. "Brengsek kamu, Kak. Aku udah berharap banyak sama kamu! Kalo aku punya salah, bilang! Jangan balas dendam kayak gini!" ucap Keyla dengan tatapan nyalang. Kevan bahkan sempat terkejut saat Keyla menyebutnya brengsek. Sungguh seperti bukan Keyla.

Keyla menatap Kevan penuh kecewa. "Asalkan kamu tau, Kak. Sebelum kamu putusin aku, aku akan lebih dulu mutusin kamu," ucap Keyla dalam satu tarikan nafas.

"Kita selesai Kak Kevan, Keyla pergi," lanjut Keyla pelan kemudian berjalan menjauhi kedua insan itu.

Kevan menatap punggung Keyla dengan sendu. Biar bagaimanapun, ia tak bisa membohongi hatinya. Sumpah demi apapun, Kevan masih mencintai Keyla. Dan rasa Kevan pada gadis itu masih utuh tanpa ada yang terkikis sedikitpun. Namun nahas, keadaan yang membuatnya menentukan pilihan itu.

Kevan terpaksa! Dan sekarang, Kevan menyesal.

****

"Key! Lo kenapa?!" Milia berteriak panik dari tempatnya.

Dengan lemah, Keyla menggeleng. "Keyla gak papa," balasnya lalu tersenyum.

Bohong.

Dari wajah Keyla saja sudah menjelaskan bahwa dia tidak baik-baik saja sekarang. Namun mereka membiarkan saja, mungkin Keyla teringat Bundanya.

"Lo buruan ke panggung gih, nama lo bentar lagi," ucap Aron mengambil atensi Keyla.

"Bentar lagi? Berarti awal banget dong?" tanya Keyla.

Galih yang ada di sebelah Aron mengangguk. "Iya, kita sengaja daftarin lo di awal pertunjukan, soalnya kan kita mau langsung ke rumah sakit udah ini," jawab Galih membuat senyum Keyla terbit.

Keyla menganggukkan kepalanya mengerti. "Yaudah, Keyla ke belakang panggung dulu ya," pamit Keyla.

"Semangat Key!" teriak mereka, Keyla tersenyum sembari mengangkat jempolnya tinggi-tinggi.

Keyla mengamati dekorasi panggung yang sungguh megah ini. Ia heran, bagaimana anggota Osis dan pihak sekolah dengan sangat cepat menyiapkan segalanya? Keyla mengendikkan kedua bahunya acuh kemudian berjalan mendekati panggung.

Setelah melewati serentetan acara pembukaan, akhirnya Keyla bisa bernafas lega kala pembawa acara sudah berdiri di atas panggung. Itu artinya ia akan cepat tampil dan bisa segera pergi ke rumah sakit.

"Untuk yang pertama, kita akan menikmati penampilan dari perwakilan kelas 10 IPA 1! Ayo kita sambut, Keylasya Arsyla Reine!" seru MC membuat semua penonton bersorak.

Keyla masuk ke dalam panggung lalu ia duduk di depan piano. Keyla mencoba tersenyum kemudian ia menatap semua penonton yang menatapnya dengan penuh antusias.

KEYLASYA STORYWhere stories live. Discover now