Dominic Obsession |67|

Mulai dari awal
                                    

"Iya benar," jawab Damien datar. Sambil memutuskan kontak mata mereka, Damien takut ia kehilangan fokusnya.

"Tidak mungkin," seru Starley pelan.

"Bagaimana, Dante?" tanya Damien tidak menghiraukan seruan Starley.

"Aku tidak pernah mendengar nama itu," jawab Dante dengan nada santai.

"Apa kau yakin?" tanya Damien.

"Sangat yakin. Kau tahu aku memiliki ingatan yang bagus," jawab Dante.

Damien terdiam, ia ingin membicarakan penemuannya menganai pelaku penculikan Hera dan Dante kepada Dominic.

Tapi seperti kata Dante, otak Dominic sekarang pasti hanya dipenuhi dengan Athena. Dominic tidak bisa diajak berbicara hal ini sekarang.

"Siapa Charles Dolton?" tanya Dante.

"Menurut pencarianku, dia adalah pelaku dari penculikan Hera dan kau," jawab Damien.

"Mustahil! Dia sudah meninggal setahun yang lalu!" ucap Starley tidak percaya. Alis Dante terangkat.

"Meninggal? Wow, jadi pelakunya adalah arwah?" tanya Dante dengan nada geli.

"Aku serius dia sudah meninggal di Scotlandia!" ucap Starley kesal.

"Bagaimana kau mengetahui ini?" tanya Dante.

"Dia adalah tunangan Athena sebelum ia bertemu Dominic," jawab Damien langsung sebelum Starley bisa menjawab. Dante terlihat tertarik.

"Sesungguhnya aku ingin membicarakan ini kepada Dominic," tambah Damien.

"Membicarakan apa?"

Suara rendah mengganggu pembicaraan mereka bertiga. Di situ Dominic berdiri beberapa meter tidak jauh dari mereka, Dominic sudah mengganti bajunya menjadi kemeja putih bersih.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Dominic dingin.

"Mengenai pelaku penculikan yang kemarin," jawab Damien.

"Aku sudah menemukan pelakunya, tapi aku tidak tahu keberadaannya," ucap Dominic.

"Kenapa kau menyelidikinya sendiri? Aku bisa membantumu," seru Damien.

"Aku memang ingin menyelidikinya sendiri," ucap Dominic.

Damien memutuskan tidak mengucapkan apa-apa lagi, karena walaupun tubuh Dominic disini, tetapi jiwa Dominic seperti tidak disini. Dominic seperti kosong. Seperti sesuatu telah diambil darinya membuat Dominic menjadi seperti bukan Dominic yang biasanya.

Setelah itu mereka duduk dalam keheningan. Entah sudah berapa jam mereka duduk disitu.

"Kalian makan siang dulu, sana," ucap Dominic kepada mereka bertiga.

"Apa kau yakin?" tanya Dante. Dominic hanya mengangguk.

"Kita akan membelikan makanan untukmu," ucap Starley. Setelah itu mereka segera pergi meninggalkan Dominic sendirian.

_____

DOMINIC :

Dominic merasa begitu lelah, ia memejamkan matanya sejenak.

"Apa kau Dominic Mavros?"

Suara laki-laki yang begitu asing membuat Dominic membuka matanya lagi. Tidak jauh di depannya berdiri seorang lelaki yang memakai jas dokter. Dominic membaca nametag dokter itu.

James Rogers.

"Apa kau dokter yang mengaku sebagai kakak istriku?" tanya Dominic.

"Maaf, aku harus melakukan itu, agar Mrs. Mavros bisa langsung masuk ruang operasi," jawab James.

"Terima kasih," ucap Dominic. James tersenyum ramah, lalu tiba-tiba James memberikan ponsel ke hadapan Dominic. Membuat Dominic bingung. Tapi Dominic menyadari dari casenya, ponsel itu adalah milik Athena.

"Sesungguhnya tadi aku ingin langusung memberikannya kepadamu, tetapi ada pasien ku yang membutuhkan ku, jadi maaf kalau baru datang sekarang," ucap James.

"Kenapa ponselnya bisa ada padamu?" tanya Dominic penasaran, lalu menerima ponsel Athena.

"Sebenarnya, sebelum Mrs. Mavros masuk ruang operasi, ia meminta dirinya rekam, katanya ada beberapa hal yang harus ia katakan kepadamu," jelas James hati-hati. Tubuh Dominic langsung menegang.

Menyadari ketegangan dari wajah Dominic, James langsung pamit untuk kembali bekerja dan untuk memberi Dominic privasi.

Dominic menatap ponsel Athena yang berada di tangannya. Ia membuka layar ponsel Athena, lalu membuka gallery photo ponsel itu, ada video yang terbaru direkam.

Jantung Dominic langsung sakit ketika melihat gambar awal video itu, kepala Athena berdarah, wajah cantiknya begitu lemah dan tidak berdaya. Dominic menekan tombol play untuk video itu.

"Halo Dominic," ucap Athena dengan tersenyum paksa.

"Kau pasti sedang menunggu operasiku selesai ketika kau melihat video ini. Aku membuat video ini karena aku takut tidak dapat melihat dirimu lagi setelah ini," seru Athena. Mata Athena sudah berkaca kaca.

"Aku tidak ingin mati dengan penyesalan karena belum mengatakan ini. Dominic, aku mencintaimu. Sejak dulu aku selalu mencintaimu, bahkan sebelum kau menyatakan cintamu. Maaf karena aku mengaku perasaanku disaat seperti ini. Dan kalau aku benar-benar meninggalkan dunia ini, tolong jaga Zach untukku. Berjanjilah padaku kau tidak boleh menelantarkannya. Jika kita bertemu di kehidupan selanjutnya, aku berjanji tidak akan menyatakan cintaku dengan cara seperti ini. Terima kasih sudah mencintaiku Dominic, kau adalah hal yang terbaik yang terjadi dalam hidupku. Kau sudah menjadi suami yang sangat baik," ucap Athena. Athena seperti menahan sakitnya.

"Sudah waktunya aku masuk ke ruang operasi, selamat tinggal, Dominic," seru Athena sambil tersenyum paksa. Lalu video tersebut langsung mati.

Pandangannya seketika kabur, Dominic tidak menyadari air matanya sudah membasahi pipinya, Dominic merasa kekurangan oksigen, seketika Dominic tidak bisa bernapas. Kepala Dominic menjadi sangat pening, semua suara menjadi tidak terdengar, ditelinganya hanya terdengar ucapan perpisahan Athena terngiang ngiang.

Tiba-tiba lampu ruangan operasi mati. Menandakan operasi telah selesai. Tidak lama kemudian keluar dokter yang masih memakai baju operasi. Dokter itu berkedip sejenak ketika melihat Dominic. Dominic yakin penampilannya sangat kacau sampai dokter itu menatapnya seperti itu. Dokter itu mendehem dulu.

"Apa anda adalah keluarga pasien?" tanya dokter akhirnya.

TO BE CONTINUED
__________________
Gantung ya? iya tau maaf heheh jangan marah🙏😂langsung dilanjutin kok hehe.

Jangan lupa tinggalin komentar ya!

(Instagram : Yessynut)

Thank you, Yessy N🥰

Dominic's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang