BS - 28

1.5K 150 37
                                    

Double next!!!

Vote dan Komentar...

Ting... Tong...

Iqbaal berdecak kesal saat mendengar suara bel apartemennya yang ditekan dengan sangat brutal. Dia yakin jika tamunya ini pasti sudah tidak sabar untuk masuk.

Iqbaal paling benci jika waktu tidurnya terganggu. Apalagi tadi malam ia tidur sudah larut malam, hingga kini matanya rasanya sudah sangat lengket sekali.

Ting... Tong...

Ting.. Tong..

Ting... Tong...

"Sabar woy! Masih jalan nih orangnya." Teriak iqbaal kesal.

Dia heran, kenapa yang terbangun hanya dirinya sendiri. Apakah tidur teman-temannya sangat nyenyak, hingga tidak mendengar bel yang berbunyi tanpa jeda itu.

Setelah pintu terbuka, Iqbaal hanya mampu membuka mulutnya lebar-lebar. Dia merasa bermimpi saat melihat siapa yang berdiri dihadapannya dengan tersenyum manis.

"Hai sayang," sapa gadis cantik memakai hoodie biru muda itu.

"Kamu... salsha, ngapain sayang?" Ucap iqbaal hampir berteriak histeris saat ia berhasil memegang tangan gadis itu.

Salsha berangkat dari Indonesia kemarin pagi. Setelah ke acara GP Warkop, dia langsung mengemasi barang-barang yang akan ia bawa kesini selama ia kuliah.

Iqbaal terus mengelus tangan salsha yang kini berada digenggamannya.

Nyata. Bukan mimpi seperti yang ada dipikirannya.

Bukannya menjawab, salsha justru mengambil sebuah kertas dari dalam tas selempangnya dan memberikan pada Iqbaal.

Lalu dengan bingung, Iqbaal mengambil selembar kertas itu dan membacanya.

Mata iqbaal terbuka lebar.
"Are you seriously, dear?"

Salsha tersenyum seraya menganggukan kepalanya antusias.

Iqbaal sontak menarik tangan salsha untuk memasuki apartemennya dan memeluk gadis itu dengan erat.

"Congratulation, baby. I'm so prond of  you!" Bisik Iqbaal dengan lembut.

"Thank you." Balas salsha.

Iqbaal tadi membaca kertas yang berisi pernyataan jika salsha diterima untuk menjadi dan mengikuti pembelajaran sebagai mahasiswi di Monash Univercity, Australia dengan jurusan hukum dan designer.

"Kamu bakalan kuliah satu kampus sama aku kan sayang?" Tanya iqbaal antusias.

"Iyalah. Kan kamu udah baca itu tadi." Jawab salsha seraya terkekeh.

Iqbaal mengajak salsha untuk duduk disofa.

"Kamu kapan daftarnya sayang? Kok bisa tiba-tiba aja udah di terima disana?" Tanya iqbaal.

Salsha terkekeh.
"Aku daftar sekitar tiga bulan yang lalu. Terus satu bulan yang lalu kan ada pengumuman yang seleksi mahasiswa disana kan? Nah, itu aku langsung liat kan di internet dan ternyata abis itu ada paketan dari Australia. Isinya surat ini." Jawab salsha tersenyum.

Back Street *IQSHA* [END]Where stories live. Discover now