BS - 22

2K 192 26
                                    

Vote dan Komentarnya...

Karena besok iqbaal akan kembali ke Australia lagi. Maka hari ini, ia datang kerumah kekasihnya untuk menghabiskan waktu berdua. Mumpung salsha tidak ada jadwal syuting juga. Sekaligus merayakan hari ulang tahun kekasihnya.

"Udah siap sayang?" Tanya iqbaal saat salsha keluar dari rumah dalam keadaan sudah rapi.

"Udah. Pergi sekarang?"

Iqbaal mengangguk. "Aku pamit dulu deh sama orang tua kamu." Ucapnya.

"Mereka lagi keluar. Tapi aku tadi udah pamit kok." Ucap salsha.

"Yaudah deh, ayo kalo gitu." Ajak iqbaal sambil menggenggam tangan salsha.

Mereka memasuki mobil iqbaal. Dan meninggalkan pelataran rumah salsha.

Diperjalanan, salsha membuka pembicaraan. Karena sedari tadi mereka hanya diam saja.

"Kita mau kemana sih baal?" Tanya salsha.

"Kan tadi malem aku udah bilang. Kita mau ke Bandung sayang." Jawab iqbaal.

"Iya aku tau. Maksudnya, ke Bandungnya itu kemana?" Tanya salsha.

"Aku mau kenalin kamu ke keluarga besar aku disana." Jawab iqbaal tersenyum.

Kedua mata salsha sontak terbuka lebar. Jantungnya berdetak kencang.

"Kok kamu gak bilang sih? Kalo aku gak siap gimana baal?" Ucap salsha kesal.

"Gak siap kenapa sih sayang? Kan cuma kenalan aja. Lagian keluarga aku baik kok. Gak mungkin gigit kamu." Ucap iqbaal dengan sedikit terkekeh.

Salsha memukul lengan iqbaal dengan perasaan kesalnya.

Nanti kalo keluarga iqbaal gak suka sama gue gimana?

Terus nanti kalo baru sampe sana dan tiba-tiba gue diusir gimana?

Duh, kenapa iqbaal gak bilang sih? Nanti kalo tante-tante atau om-om iqbaal gak suka sama gue gimana?

Kalo mereka natap gue sinis gimana? Kan gue paling takut kalo di sinisin.

Kalo keluarga dia nyuruh iqbaal buat mutusin gue gimana dong? Ya Allah lindungi lah hamba.

Pikiran-pikiran buruk terus saja menghantui salsha. Dia tidak bisa berhenti memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi nantinya.

Nanti kalo gue ditelantarin sendirian gimana coba?

Salsha kembali meringis dalam hati. Kok gue jadi kena korbannya sinetron-sinetron sih. Kan keluarga iqbaal disini baik semua, pasti disana juga baik.

Salsha tersenyum tipis untuk berusaha positive thinking.

Namun, yang namanya negative thinking itu selalu saja susah untuk dihilangkan.

Kan yang baik keluarga iqbaal disini, siapa tau aja yang di sana berbanding terbalik sama yang disini.

"Astagfirullah," pekik salsha spontan.

Back Street *IQSHA* [END]Where stories live. Discover now