Epilog

3.4K 323 35
                                    


Calvin menatap seorang gadis yang sudah ia tatap sejak lama saat berada di auditorium ketika acara wisudanya berlangsung. Gadis berambut pendek yang selalu tersenyum padanya. Gadis yang berperut sedikit buncit dan yang beberapa bulan lagi akan melahirkan.

Ya, gadis itu. Winda. Istrinya.

Masa bodoh orang lain tahu jika Calvin menghamilinya duluan. Toh, sekarang banyak yang seperti itu.

Dan kini, gadis itu menghampirinya dengan sebuket bunga sebagai tanda ucapan selamat darinya. Winda tersenyum bahagia ketika memberikan bunga itu. Dan Calvin pun ikut tersenyum senang. Sembari meraih bunga itu, ia melingkarkan tangannya pada Winda lalu memberikan kecupan pada kening istrinya. Kemudian turun pada bibir mungil berwarna orange cerahnya. Sedikit lumatan Calvin berikan untuknya, mengundang beberapa pasang mata menikmati kegiatan pasangan suami istri itu.

Setelah cukup menjadi sorotan publik, Calvin melepaskannya. Ia menatap dalam iris mata cantik itu dengan memuja.

"Makasih, bi."

"Selamat, ya. Aku bangga sama kamu, bi."

"Semua juga berkat doa kamu, sayang." Calvin tersenyum manis, kemudian sedikit berjongkok untuk mensejajarkan wajahnya pada perut Winda. "Jagoan, papa. Makasih ya udah jagain mama di dalam sana. Makasih juga udah jadi anak yang gak rewel pas papa sibuk sidang kemarin."

Winda terkekeh geli sambil mengusap rambut Calvin. Ia tersenyum ketika Calvin menciumi perut dan jemarinya bertubi-tubi. Namun kegiatan itu berhenti ketika Kai dan Sean datang menghampiri keduanya.

"Aduh, mata gue sakit melihat kemesraan ini," ucap Kai sembari menutup matanya.

Winda tertawa geli kemudian memeluk Sean dan Kai bergantian. "Selamat juga ya buat kalian."

"Bi apaan sih meluk-meluk!" Calvin menarik tangan Winda menjauh dari Sean dan Kai.

"Bucin lo tuh dikurangi kadarnya. Ufah overdosis!" Sahut Sean namun Calvin tak acuh saja mendengarnya.

"Kak Calvin!!"

Teriak seseorang membuat mereka menoleh ke sumber suara. Nyatanya seorang gadis berambut pendek sama seperti Winda datang menghampiri mereka.

"Ica?" Kata Calvin terkejut.

Winda menaikkan alisnya menatap wajah gadis yang dipanggil 'Ica' itu.

"Selamat, ya." Ica memberikan bunga juga untuk Calvin.

"Makasih. Sendirian?" Tanya Calvin yang tak sadar jika istrinya sedang memasang wajah jutek.

"Oh enggak. Sama-"

"Sayang, aku cariin kemana-mana." Seorang pria dengan kemeja fit body berwarna putih terlihat seperti pekerja kantoran datang dan memeluk pinggang Ica.

"Eh, mas Leon. Ketemu lagi," ucap Calvin tersenyum.

"Oh iya. Selamat ya, Vin." Leon mengulurkan tangannya dan dibalas juga oleh Calvin.

"Kenalin mas, ini istri gue. Winda."

Winda yang masih bingung dengan situasi ini pun mengulurkan tangannya pada Leon sambil tersenyum. "Winda."

"Leon. Jadi, udah nikah? Wah congrats."

"Thanks, mas."

"Sayang, aku gak bisa lama-lama. Harus balik kantor. Aku antar kamu balik, ya?"

"Eum... ya udah. Kak Leon, kak Winda Ica duluan, ya. Dadah..." Ica melambaikan tangannya pada mereka kemudian berjalan bersama Leon sambil bergandengan.

• Angel From Heaven | Wenyeol ✔Where stories live. Discover now