Bab 32

5.7K 394 69
                                    

HAPPY READING ALL!! 😁😁
.
.
.

Setelah perjalanan yang lumayan jauh dari tempat makan kita sampai ke HOME BAMBOO.
Disebut HOME BAMBOO karena penginapannya terbuat dari bambu dan di kelilingi pohon-pohon yang rindang.
Penginapan HOME BAMBOO ini jauh dari kota besar dan jarang sekali di minati oleh anak muda. Sebagian besar yang kesini turis, orang yang ingin menyendiri, penulis, penganti baru, orang tua yang usia pernikahannya sudah 25thn keatas dan tak jarang juga pasangan seperti kami juga sering berdatangan bahkan ada juga yang menikah disini. Tapi jangan tanya soal biaya ya, aku memikirkannya saja sudah pusing.

HOME BAMBOO ini menyediakan kamar pun tidak banyak, hanya sekitar 20. Memang anak muda jarang sekali kemari karena alasan susah sinyal dan biaya mahal. Hanya orang-orang tertentu yang siap mengantri. Walau terkesan sepi pengunjung namun setiap hari ada saja yang sudah memesan. Aku pun sudah memesan 1bulan yang lalu dan untungnya bisa menginap di tanggal ulang tahun Lea.

Ya, sistem di HOME BAMBOO harus pesan satu bulan atau dua bulan bisa juga lebih untuk memesan kamar. Dan disini juga sudah disediakan wifi tiap kamar, itu juga ada biaya tambahan sendiri.

"Yaang, udah sampai." Ucapku membangunkan Lea.

"Ini dimana?" Tanyanya yang masih bingung. Karena bentuk penginapannya penuh pepohonan.

"Di hutan, ntar kita nginep ama monyet." Jawabku asal.

"Kamulah." Jawab Lea.

"Iya, kamu gorila. Hahaha..." Tawaku disertai tawa pak supir dan senyum kecut Lea.

Pak supir membantu kami menurunkan koper dan barang kami.

"Besok kalau mau pulang hubungi saya saja mbak." Ucap pak supir.

"Baik pak. Terima kasih." Ucapku.

"Yuk masuk!" Ajakku kepada Lea.

Kita masuk di sambut ramah oleh pelayan disana dan mendapatkan welcome drink.

"Selamat siang, sebelumnya sudah reservasi ?" Tanya pelayan laki-laki yang ramah tadi.

"Sudah mas, atas nama Bella Savira." Jawabku.

"Oh iya, mari saya antar ke reseptionist." Ucap pelayan.

"Kamu kapan pesennya?" Tanya Lea terkejut karena aku sudah mempersiapkan semua.

"Ada deh. Udah kamu tau beres aja." Jawabku sambil ku rangkul pinggang Lea.

"Romantis banget sih pacarku ini." Ucap Lea yang mencium ujung kepalaku.

Ternyata bagian reseptionistnya berada jauh dari pintu masuk.

"Masih jauh ya mas?" Tanya Lea.

"Tidak, itu depan belok kanan sudah sampai. Baru pertama ya?" Ucapnya.

"Hehe... iya mas. Ketahuan ya." Jawabku.

"Biasanya kalo yang bertanya gini pasti baru pertama kali. Mau menikah disini?" Tanyanya frontal tapi menurutku itu tidak sopan.

"Ah tidak mas, cuma mau liburan berdua saja." Jawabku karena takut supriseku yang ke tiga gagal.

"Oh maaf saya tidak tahu." Jawabnya sopan dan ada kesan tidak enak.

"Santai mas. Doakan saja saya dan pacar saya bisa menikah disini." Jawab Lea dan aku aamiin kan dalam hati.

Pelayan tadi juga mengaminkan dan menganggukan kepala.

"Atas nama Bella Savira kamar brapa mbak?" Tanyaku setelah sampai.

MISS LEANAWhere stories live. Discover now