Bab 31

6.7K 401 45
                                    

HAPPY READING ALL!! 😁
.
Bab ini akan panjang, jadi siapkan dulu camilan, minuman segar dan suasana sepi di kamar
Agar membacanya lebih hikmat 😀
.
Dan maaf aku up nya telat banget. ENJOY 😀
.

Suasana di malam hari dan ramainya orang berlalu lalang membuatku semakin bersemangat untuk menjelajahi kota ini. Entah kenapa selalu membawa kebahagian tersendiri.

"Aku kalau kesini saat wisata sekolah dan liburan dengan keluarga. Itupun terbatas, dan tidak bisa keluar malam seperti ini." Ceritaku ke Lea.

Kami berjalan-jalan sambil melihat apakah ada makanan yang cocok dan menggoda perut kami. Dan enaknya disini aku tak perlu malu atau takut bergandengan, mencium pipi atau bibir Lea. Bebas! Toh tidak ada yang kenal kita.

"Aku sudah khatam sih. Tapi tak pernah bosan dengan kota ini. Suasananya itu lho beda banget." Jawab Lea yang juga antusias.

"Enaklah kamu bisa kesini kapanpun. Aku harus nunggu kerja dulu, nabung dulu baru deh kesini. Dan benar katamu disini suasananya beda." Ucapku sambil bermanja-manjaan dengan Lea.

"Trus kenapa kamu ajak aku kesini dan berdua aja?" Tanya Lea yang memang dari awal aku tak kasih tahu alasannya kenapa kita liburan berdua.

"Eemmm... refresing aja. Tak bolehkah? Masa' Bos nggak boleh liburan sama pacarnya sih?" Jawabku yang sedikit manja.

"Manja banget siih pacarku ini. Ada apa?" Tanyanya dengan nada curiga.

"Hehehe... nanti kamu akan tahu sendiri. Lihat aja tanggal mainnya." Kataku dan ku kecup pipinya.

"Haahh.... paling juga kamu mau kasih aku surprise ulang tahun aku." Jawab Lea asal tapi tepat.

"IIIHHH KAMU!!!!!!!!" Teriakku dan memukul lengannya.

"Loh?? Kenapa?" Tanya Lea bingung.

"AU AMAT!!!!!!" Aku berjalan cepat meninggalkan Lea karena sebal dia tau rencananya. Padahalkan aku merencanakan ini dengan susah payah. Masak iya sih udah kacau duluan.

"Eh yaang tunggu!!" Teriak Lea dan berlari mengikutiku.

Aku berlari dan masuk warung makan sederhana yang ada dtepat di seberang resto Korea.

"Kamu kenapa sih?" Tanyanya heran.

"Kamu nih pura-pura nggak tau kek." Jawabku akhirnya.

"Pura-pura nggak tau apa?" Tanyanya bingung.

"Udahlah pesan makan. Aku lapar." Jawabku akhirnya.

Sepertinya Lea memang tidak tahu. Karena dia bingung kenapa aku marah padanya.
Warung sederhana ini menyajikan makanan khas sini, jadi kita memesan makanan tersebut.

Saat menunggu makanan datang. Aku melihat ada sepasang kekasih yang dengan frontalnya berciuman dan meraba-raba organ intim masing-masing pasangannya. Aku terkejut dan reflek menutup mata serta membuang muka.

"Ooh... disini memang biasa yaang." Jawab Lea santai saat dia tau aku menutup mata dan melihat arah yang aku lihat.

"Aku yang nggak biasa." Kataku dengan mencoba bergeser sedikit agar tertutup oleh badan Lea.

"Hahahaha... lama-lama juga biasa kalo sering kesini. Lagian kamu aneh, kita juga sering melakukannya. Malah kaget." Ucapnya santai sambil menganggukan kepala kepada pelayannya yang mengantarkan minum kita.

"Ya beda kali yaang." Jawabku dan langsung minum.

"Apa bedanya sayaang?? Toh kita kalo sedang bercinta pasti juga melihatkan?"

MISS LEANADove le storie prendono vita. Scoprilo ora