BAB 6

16.3K 880 12
                                    

Mohon maaf updatenya telat, Semoga masih ada ygg nungguin 😁
.
.
HAPPY READING 😁😁
.
.
Besoknya aku bangun pagi dan berolahraga sedikit didalam kamar kost. Aku lebih suka stretching, pilates atau zumba daripada lari. Ku turun kebawah dengan setelan baju zumba yang cukup terbuka. Di bawah sudah cukup banyak orang di halaman kost yang di sulap jadi tempat senam. Di kost memang setiap minggu diadakan senam bagi yang mau, dengan mengundang instruktur zumba. Tapi di luar dugaan setiap minggu selalu banyak yang ikut, mungkin karena musik zumba yang kekinian. Aku mulai ikut zumba dari awal masuk kost ini, tapi masih jarang. Berhubung aku merasa badan ini sudah tak seindah dulu dan berat badanku naik drastis, ku putuskan untuk rutin mengikuti zumba. Selama 1 jam cukup membuat badanku penuh keringat.

Aku kembali ke kamar dan berleha-leha sambil mengelap keringat. Sembari meminum air mineral, hp ku berdering tanda telepon.

"Halo, ada apa Ai?" Kataku pada Aini yang menelponku.

"Kamu abis zumba ya?" Tanya Aini.

"Iyaa, kok tau?"

"Karna kau telah menggoyangkan hatiku. Eeaaaaa...." Lawak Aini.

"Bocah geblek!! Hahahahahahhahaha..."

"Hehehehe... aku ke kost yaa. Sekalian bawain buah apel dan jus mangga kesukaan kamu untuk sarapan."

"Aaaahhh... mauuu, makasi Aikyuuuu. Eh tapi yang buat jus siapa nih?"

"Oh tenang, yang buat Bundaku kok." Katanya

"Syukur deh kalau gitu. Aku kapok dan nggak mau minum atau makan yang kmu buat. Pasti ZONK semua, hahahahahaha...."

"Hahahaha... biarin yang penting udah ada yang punya."

"Iya dah, suka-suka lu. Eh yaudah cepet kesini, udah keroncongan nih aku."

"Iyaa iyaa. Yaudah aku otw kesana yak." Kata Aini dan menutup telponnya.

Setelah menerima telepon dari Aini aku siap-siap untuk mandi, karena keringatku sudah kering. Cukup lama ku mandi tanpa sadar Aini sudah berada di kamarku dan sudah siap sarapanku.

"Waaahh... udah siap aja nih, hehehe." Kataku yang masih mengeringkan rambut karena habis keramas.

"Pasti lama deh mandinya. Yaudah tuh di makan dulu sarapannya." Kata Aini yang sigap mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutku.

"Sini duduk, biar bisa ku keringkan rambutmu."Katanya sambil menyuruhku duduk disebelahnya.

"Duh.. memang calon istri yang baik kamu Ai. Temen sendiri aja diperhatiin gini." Kataku dengan sedikit manja.

"Nggak usah sok manja, jijik aku." Kata Aini dengan menoyorku.

"Waduuh! Sakit Ai, jahatnyaa. Hahahahahha..."

"Eh iya, kemaren Bang Irwan telepon aku, katanya kamu besok mendampingi rapat sama Miss Leana??"

"Iya, dan nggak bisa nolak. Karna Bang Irwan juga banyak tugas dan ada rapat juga." Jelasku

"Iya sih, kan rapatnya nanti juga sama aku. Berarti kamu bisa berduaan dong sama Miss Leana?? ciiee ciieee....." goda Aini.

Aku hanya diam dan tersipu malu.

"Kok diam aja?" Kata Aini curiga dan dia membalikkan badanku dan berhadapan dengannya.

"Waahh... ada yang harus cerita nih." Goda Aini.

"Hehehe... iya aku cerita deh." Ku ceritakan apa yang terjadi kemaren malam hingga aksi ciuman dan hampir berbuat yang 'ena-ena'.

"HAA??? Serius Miss Leana begitu??" Kata Aini tak percaya.

MISS LEANAWhere stories live. Discover now