BAB 7

16.4K 901 41
                                    

HAPPY READING 😊😊
.
.
.

Akhirnya sampai juga di kota yang akan jadi tempat rapat kita nanti. Selama dipesawat aku sempatkan tidur yang cukup. Karena rapat ini diadakan pada malam hari. Memang tidak biasa namun memang begitu adanya.

"Bell, sudah sampai." Leana membangunkanku dengan halus.

"Eemmm??" Kataku sambil membuka mata.

"Yuk turun."

Setelah dari bandara kami diantar oleh supir hotel yang akan kita inapi malam ini. Tak menyangka pemandangan yang kita lewati menuju hotel penuh sawah dan pantai. Aku membayangkan jika berada disana, pasti menyenangkan. Walau aku takut air dan tak bisa berenang, tapi kalau sudah lihat laut yang luas pasti hati ini merasakan kedamaian.

"Kapan-kapan kita kesana. Aku janji." Bisik Leana tepat di telingaku.

Aku menoleh dan mengangguk senang dan tanpa sadar tanganku memegang tangan Leana karena kesenengan.

"Maaf Miss." Kataku.

Leana hanya tersenyum melihat tingkahku.

Sesampainya di hotel kita diantar oleh pelayan menuju kamar yang sudah di booking kemarin. Betapa terkejutnya aku, kita satu kamar dan satu ranjang. Mimpi apa aku semalam hingga mendapatkan cobaan yang begitu berat. Seranjang sama Bos sendiri, aku pikir kita beda kamar atau tidak pesan yang double bed. Ini sih namanya membangunkan singa saat tidur.

"Yakin Lea kita satu ranjang eem maksud aku tempat tidur?" Kataku ragu.

"Yakin. Kenapa? Takut tergoda olehku ya?" Goda Leana.

"NGGAK!" Kataku singkat dan segera membereskan barang-barangku untuk keperluan nanti malam.

"Hahahahaha... santai Bell. Aku janji tak akan macam-macam, tapi jika kamu mau yaa aku nggak nolak. Kucing kok dikasih ikan ya maulah." Katanya sambil tertawa.

Aku yang masih sok sibuk dengan barang-barangku membiarkan Leana berbicara. Setelah merapikan barang bawaanku, aku lekas mandi untuk menyegarkan diri.

"Kamu nggak mandi?" Kataku.

"Iya nanti, kamu duluan aja."

"Oke."

Aku mandi dan mengganti baju santai. Ku lihat Leana sudah tertidur pulas di kasur. Mungkin kecapekan karena banyak sekali yang dia urus akhir-akhir ini. Dengar-dengar Leana akan menggantikan posisi Bu Rahma, karena beliau akan ikut suaminya. Benar atau tidak aku juga belum pasti, hanya gosip yang simpang siur. Melihat Leana yang tertidur aku tak tega untuk membangunkannya. Leana tidur seperti anak kecil, lucu dan menggemaskan. Daripada melihat Leana tidur lebih baik aku memesan makan untuk di delivery, karena takut bangun-bangun Leana lapar dan yaa sebenernya perutku juga sudah keroncongan.

KRING!KRING

Bunyi telpon hotel mengagetkanku yang sedang asik menonton serial drama di tv.

"Ya halo?" Kataku

"Selamat sore, maaf mengganggu ada delivey makanan untuk Ibu Bella kamar 625." Kata receptionist.

"Oh iya benar mbak. Tolong antarkan ke kamar saya ya. Trima kasih." Kataku dan ku tutup teleponnya.

Tak lama kemudian pesananku datang. Kusiapkan makanannya di meja.

"Kayaknya enak nih." Kata Leana yang masih setengah sadar.

"Udah bangun? Mandi sana biar seger, aku udah belikan pizza untuk mengganjal." Kataku.

"Siap Nyonya!!" Katanya sambi hormat padaku.

MISS LEANAWhere stories live. Discover now