BAB 15

10.3K 620 63
                                    

HAPPY READING!! 😁
.
.
.


"Emang Bella belum pernah cerita tentang gue?" Kata Yohan.

"Pernah." Jawab singkat Lea dengan muka yang aku sudah paham betul bahwa dia tak suka.

"Berarti tau dong, gue adalah mantan yang paling dia sayang. Karena susah move on nya." Kata Yohan belagu.

Dia Yohan mantan ku yang yaah kalian lihat sendirilah dia kayak apa sekarang. Dulu saat masih pacaran denganku dia tak seperti ini. Dia itu baik, kalem, tak macam-macam, nurut. Tapi setelah bekerja di salah satu perusahaan besar mulailah tingkah tengil dan angkuhnya keluar. Akupun tak menduga kenapa dia bisa seperti ini. Aku bukan lama move on dari dia tapi perlakuan dia yang belum bisa membuatku move on. Aku pernah memergoki dia sedang "bercinta" dengan wanita lain di kamar kostnya. Yang lebih membuatku tak terima lagi dia "bercinta" dengan teman dekatku sendiri. Ingin rasanya ku tampar mereka berdua, tapi ku urungkan. Aku hanya diam dan melepaskan cicin di tanganku dan ku katakan "Selamat ya" lalu aku pergi berlalu tanpa menghiraukan panggilan mereka.

Sakit hati ku saat itu membuatku menutup pintu hati oleh siapapun yang mencoba masuk. Mungkin terdengar berlebihan tapi itu membuatku cukup gila, makan-tidur tak teratur, menangis setiap malam, kuliah terganggung. Namun aku beruntung bisa bertemu dan berkenalan oleh Aini dan mas Antok. Merekalah yang bisa menyatukan dan memperkuat hati ku. Tapi itu kejadian sudah lama sekali, jadi aku sudah bisa memaafkan dia dan mengikhlaskan dia mau bersama siapa, toh aku sudah melupakannya.

"Mau mantan paling di sayang mau enggak pun bukan urusan saya. Yang jelas sekarang Bella milik saya sepenuhnya." Balas Lea sopan.

"Yaahh... sekedar mengingatkan saja sih. Lagian kok mau sih sama dia? Apa bagusnya?" Kata Yohan merendahkan ku.

Mata Lea membelalak, tangannya mengepal dan siap untuk menghajar Yohan. Aku tahan tangan Lea sekuat mungkin. Aku tak mau ada keributan disini.

"Mau lu apa sih?" Kataku akhirnya.

"Wiiihh tuan putri akhirnya angkat bicara juga." Kata Yohan dengan nada mengejek.

"Nggak usah berbelit-belit. Mau lu apa? Kalo cuma iseng gangguin gue sama pacar gue mending jauh-jauhlah!" Kataku kesal.

Beberapa orang mulai melihat kearah kami tapi aku tak peduli sebelum makhluk ini pergi meninggalkan kami atau kami yang pergi.

"Galak amat sih? Dulu sama gue kalem-kalem aja deh. Malah lebih sering enaena." Ejek Yohan yang menekankan kata terakhirnya.

Aku menahan emosi dan juga tetap menahan tangan Lea yang sudah mau menghajarnya.

"PERGI!!!!!!" Bentakku

"Eitss... kalem tuan putri. Sekarang jadi sok galak ya?" Tangan Yohan mencolek daguku.

PLAAKK!!!

Tamparan keras aku layangkan ke pipi Yohan, karena menurutku dia sudah keterlaluan. Lea sampai terkejut dengan apa yang aku lakukan.

"Nggak berubah. Jangan harap dapat maaf dari gue. Sengsaralah seumur hidupmu!!" Kataku dan ku tarik Lea keluar dari warung kecil itu.

Kami berjalan entah kemana, yang penting jauh-jauh dari situ. Tiba-tiba di tengah perjalanan Lea berhenti dan melepaskan tangannya dengan kasar.

"Kamu gila???!!" Katanya dengan nada tinggi.

Muka ku bingung dan kaget, kenapa dia semarah itu? Bukannya seneng pacarnya berbuat seperti itu?

"Maksudnya?" Tanyaku bingung.

MISS LEANAWhere stories live. Discover now