BAB 2

18.7K 1K 38
                                    

HAPPY READING 😁

.

.

Seminggu setelah kejadian itu dan berkeliling bersama Miss Leana membuat kami akrab dan tidak ada kekesalan lagi. Miss Leana pun sudah meminta maaf atas kejadian tersebut. Banyak kesamaan yang membuat kami menjadi akrab, dari makanan, minuman, hobi, warna kesukaan dan masih banyak lagi. Dan seminggu pula perasaan tidak karuan yang selama ini hilang mulai muncul kembali. Setiap didekat Miss Leana aku merasa nyaman dan senang. Aku belum berani menceritakan kepada Aini, karna aku mau memastikan perasaan ini benar atau hanya sesaat.

"WOY!!! Bengong aja sih Bell. Ada apa??" Aini membuyarkan lamunanku.

"Kaget gilak!! Nggak ada apa-apa." Kataku sedikit bohong.

"Itu makanan mubazir kalau diaduk-aduk aja. Lagian tumben sih, kamu makannya lama. Kamu nggak lagi sakitkan?" Keluh Aini dan tangan menempelkan di keningku. Dia tahu bahwa aku paling anti makan lama dan membuang-buang makanan kecuali saat sakit.

"Nggak Ai. Aku baik-baik saja. Cuma kerjaan aku lagi numpuk nih. Gara-gara Miss Leana terlalu perfectionist." Keluhku sambil masih mengaduk-aduk gado-gado yang ada didepanku.

"Oh aku kira sakit, abis nggak biasa kamu dengan gado-gado Cuma diaduk-aduk aja. Biasanyakan rakus, hahahahahaha." Ejeknya yang sekarang duduk didepanku sambil menyantap soto dan segelas air mineral dingin.

"Ejek aja terus Ai." Protesku sambil lesu.

"Hehe iya maaf. Memang sih Miss Leana itu perfectionist banget, aku aja sampai pusing dibuatnya. Tapi aku lihat-lihat kalian jadi akrab ya semenjak keliling kantor." Kata Aini sedikit menggodaku.

"Kan kan mulai lagi. Kebiasaan ih kamu, GOSIP! Akrab apanya sih, biasa aja kok." Elakku.

"Bukana gosip Bellbell tapi fakta, aku melihat dengan mata dan kepala ku sendiri kalau kalian tuh sering...." belum selesai kalimat Aini, seseorang datang ke meja makan kami.

"Sering apa sih? Kayaknya asik banget. Boleh ikut gabung??" kata Miss Leana tiba-tiba.

"Ah tiidaakk... Miss. Boo...lleehh.... Miss sii...lah...kan." Kata Aini mempersilahkan dengan kaku dan terbata-bata. Seperti anak kucing jatuh ke selokan, basah kuyub.

"Silahkan Miss. Tau nih Miss, Aini gosip muluk orangnya. Hahahaha." Ejekku ke Aini yang menyenggol kakiku dengan mata melotot. Dan aku hanya tersenyum nakal dan menjulurkan lidah.

"Kalian sering sekali ya berduaan?" tanya Miss Leana.

"Iya Miss, kita kan Duo Oppa." Kataku tersenyum bangga.

"Oh suka Korea ya? Kalau begitu jarang kumpul sama teman-teman kantor lainnya dong."

"Suka banget Miss. Yaa... masih sering kumpul cuma kalau jam istirahat kita lebih suka berdua. Karna kalau sama yang lain pasti pada bergosip, kurang suka saya Miss. Tapi kalau Aini sih suka banget, hehe." Jelasku.

Miss Leana hanya ber"oh" ria sembari memakan bekal yang dia bawa dari rumah serta secangkir teh hangat.

"Kalau Miss Leana sukanya apa?" kata Aini membuka pertanyaan.

"Bella tau kok kesukaan saya apa." Kata Miss Leana sambil tersenyum nakal ke arahku.

Hampir saja aku tersedak saat minum es teh yang ku pesan dan aku hanya terdiam dan melanjutkan makanku. Aini yang melihatku dan Miss Leana sedikit curiga namun dia lebih memilih diam dulu sampai Bella sendiri yang menceritakannya.

"Itu bekal Miss Leana buat sendiri?" Aini memecah keheningan.

"Iya, karna saya di kota ini hidup sendiri dan apartement saya jauh dari rumah Aunty Rahma dan Om Subaya." Jelasnya.

MISS LEANAWhere stories live. Discover now