Bab 24

6.7K 452 73
                                    

HAPPY READING ALL!! 😁
.
.
.

Setelah Lea pamit, tinggallah aku sendiri yang harus membereskan rumah yang seperti kapal pecah. Apalagi di kamar, jangan ditanya gimana perbuatan Lea. Entah baju dimana, daleman dimana, bantal dan guling berjatuhan.

TING TONG!!

"Siapa ya? Masa Lea?" Kataku sendiri.

Aku segera berlari ke arah pintu dan aku intip dulu siapa yang dateng.

"Haaiii!!!" Kata orang di luar setelah aku buka pintu.

"Kok sampai sini?" Tanyaku

"Ini si Lusi minta anterin kesini. Katanya nggak enak karena kemaren nggak bisa anter kamu pulang." Jelas Rara.

Yaps, yang datang adalah Lusi dan Rara. Kaget juga, karena aku belum beberes rumah.

"Laah pake nggak enak, santai aja. Lagian Lea tuh yang maksa." Kataku.

"Lea udah pulang ya?" Tanya Lusi.

"Udah tapi lagi di kantor. Ada masalah katanya." Jelasku.

"Oh, iya aku denger dari atasanku tuh. Parah banget di Natali. Ckckckck..." Ucap Rara.

"Oiya atasan kamu juga salah satu Boss di sana juga ya. Itu cerita detailnya gimana sih?" Tanyaku.

"Iya. Biar Lea aja ya, nggak enak kalau aku yang jelasin. Hehe..." Jawab Rara sopan.

Aku jawab dengan anggukan.

"Btw, ini rumah abis kena gempa atau gimana?" Tanya Lusi.

"Hahahaha belum aku beresin. Eeh kalian keburu dateng, hehehe..." Jawabku nyengir.

"Oke kalo gitu kami bantu boleh?" Tawar Lusi.

"Waah dengan senang hati. Tapi di sini aja sama dapur ya, yang kamar biar aku aja. Hehehe" Jawabku karena tak enak banyak "barang berharga" yang berserakan.

"Iya kami "paham" kok." Jawab Rara dengan menajamkan kata paham.

Syukurlah ada mereka jadi pekerjaan rumahku lebih ringan.

Sambil aku membersihkan kamar, aku mengechek keadaan Lea dari Aini.

A : Lagi tegang-tegangnya ini.
B : Jadi belum selesai ya?
A : Iya, bakal malem sih ini kayaknya.
B : Haaahh.... Yaudah deh. Kabarin aku kalo ada yang nggak beres ya.
A : Siap nyonyah!!

Suka lucu sendiri kalo lagi chatan dengan Aini. Bahasanya bisa seenaknya jidatnya, padahal mau kawin dia.

Setelah membereskan kamar aku balik ke ruang tengah. Melihat Lusi dan Rara lelah  karena ikut membereskan aku jadi tak enak hati. Aku pesankan makan lewat delivery aja.

"Maaf ya jadi ngerepotin." Ucapku tak enak.

"Bella binti Lea, tenang aja kami berdua siap membantu dengan senang, iklas dan tanpa paksaan. Yaa paling minta makan, hehehe..." Ucap Lusi santai dan di tanggapi Rara dengan acungan jempol.

"Hahaha... itu sama juga bohong." Tawaku dan diikuti oleh dua sejoli itu.

TING TONG!!!

"Nah makanan sudah datang!!" Kataku girang.

Setelah menerima pesanan, kami langsung memakannya.

"Kapan kamu pesan ini?" Tanya Rara.

'Tadi. Udah makan aja. Habiskan!!!" Ucapku.

MISS LEANAWhere stories live. Discover now