Ending

6.5K 320 98
                                    

Hai haiiiiiiiii......
Sampailah kita di akhir chapter
Terimakasih atas dukungan yang kalian berikan
Semoga cerita ini bermanfaat untuk kalian semua
Terima kasih banyak yaaaaa ❤️

###

"Kakak, sudah waktunya Meira pergi" ujar Meira begitu mendengar nomor penerbangannya disebut.

Ia beranjak dari tempat duduknya. Bersiap-siap untuk masuk ke dalam pesawat.

Yuda yang semula duduk di samping Meira ikut berdiri. Ia memeluk erat adiknya itu. "Hati-hati ya. Kakak akan sering-sering ke Paris buat nemenin kamu".

"Iya. Ditunggu!".

"Segera hubungi kakak saat kamu sampai disana. Jangan terlalu sibuk bekerja. Jaga kesehatan. Awas aja kalau kakak dengar kamu sakit, kakak akan langsung ke Paris dan seret kamu balik ke Jakarta lagi".

"Ih, serem amat ancamannya" protes Meira.

Yuda tersenyum "Biarin. Salah sendiri balik ke Paris nggak ajak-ajak".

"Kalau Meira ajak, emang Kak Yuda mau balik ke Paris?".

"Ya.... Nggak tau juga sih hehehe".

"Ck, dasar" dumel Meira. "Yaudah, Meira pergi dulu ya. Kak Yuda jangan nakal disini. Awas kalau Meira dapat laporan dari Diana, Meira aduin ke Papa sama Mama Siva".

"Iya iya bawel".

"Assalamualaikum Kak Yuda".

"Waalaikumsalam".

Meira pun berbalik dan melangkah menuju ke pintu masuk pesawat. Ia sempat menoleh sebentar ke Yuda dan melambaikan tangan sebelum akhirnya benar-benar pergi.

Selamat tinggal Jakarta, selamat tinggal Arshad Maulana Rafisqy......

***

Fitri menoleh begitu mendengar ketukan pintu. Ia melontarkan senyumnya ketika mengetahui siapa yang datang.

"Boleh masuk, mbak?" tanya Aisyah, si pengetuk pintu.

"Boleh. Masuk aja".

Aisyah pun masuk ke dalam kamar bersama dengan Husna di belakangnya. Pintu sengaja ditutup dengan rapat agar tidak ada orang yang mendengar pembicaraan mereka.

Husna mengambil duduk di sisi kanan Fitri, sementara Aisyah duduk di sisi kiri. Sebelah mata Husna berkedip menandakan untuk menjalankan rencana yang sudah disiapkan.

"Mbak Fitri, Aisyah sama Kak Husna kesini mau bicara serius soal Kak Arshad. Mbak Fitri jangan marah ya".

Fitri menatap Aisyah dan Husna bergantian. Ia merasa hal buruk akan terjadi.

"Kalian mau bicara apa?".

"Gini, kita tutup point aja ya, Fit. Loe tau kan kalau Arshad itu sebenarnya sayang sama Meira, bukan sama loe".

Tuh kan,

Benar firasatnya....

"Gue dan Aisyah kesini cuman pengen loe sadar, kalau Arshad nggak akan bisa hidup bahagia jika menikah sama loe".

"Loe ngomong gitu karena loe sahabatnya Meira kan, Na?".

"Ya" tegas Husna.

Fitri tersenyum meremehkan. "Kalau begitu kalian bisa pergi. Besok pernikahan gue sama Arshad. Jadi kalian nggak perlu repot-repot buat bujuk gue".

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora