Hancur

3.3K 202 32
                                    

Assalamualaikum
Pasti banyak yang bertanya-tanya tentang masa lalu para tokoh hingga menjadi seperti itu bukan?
Tenang, kalian akan menemukan jawabannya pada chapter-chapter berikutnya...

###

Langkah Meira tertuju pada ruang 224 rumah sakit Cita Medika. Ia lalu masuk ke ruang itu dan menemukan Vanya yang tertidur pulas dengan tangan kanan tertancap jarum infus.

Rehan yang melihat kedatangan Meira, segera berdiri. Ia menghampiri gadis itu.

"Bagaimana keadaan Vanya?".

"Sudah membaik. Demamnya sudah turun. Hanya saja dari tadi Vanya nangis terus karena nggak bisa jemput bundanya".

Meira menghela nafas lega. Setidaknya keadaan Vanya baik-baik saja.

"Vanya baru aja minum obat. Makannya sekarang dia tertidur. Sayang banget dia nggak bisa lihat bundanya kesini. Kalau Vanya tahu, dia pasti senang banget".

"Nggak papa. Besok pasti dia tahu".

"Loe dari bandara langsung kesini?" tanya Rehan.

"Gue mampir ke apartemen bentar, buat naruh koper".

"Ohhh".

Meira menatap wajah lelah Rehan. Lelaki itu pasti kecapekan karena mengurusi Vanya sendirian.

"Mending loe pulang. Gue yang akan jagain Vanya sekarang" gumam Meira.

Rehan mengangguk "Gue akan balik besok".

"Iya" jawabnya sambil duduk di kursi yang tadi diduduki Rehan. Ia mencium tangan Vanya dengan penuh kasih sayang.

Rehan yang melihat itu nampak terharu. Ia lalu mengambil barang-barangnya.

"Meira".

"Hm?".

"Makasih".

Meira tersenyum "Sama-sama".

Beberapa jam setelah Rehan pergi, Meira merasa perutnya sangat lapar. Ia pun memutuskan untuk ke kantin rumah sakit. Berharap masih ada yang buka.

Ketika menyusuri koridor, Meira melihat seorang dokter yang tengah mengobrol dengan suster jaga.

Ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah dokter itu. Hanya punggungnya saja.

Melihat dokter itu, Meira jadi teringat Arshad.

Bukankah Arshad sudah menjadi dokter di sebuah rumah sakit?

Ya, seingat Meira ketika membaca email Arshad, laki-laki itu bilang sudah resmi menjadi dokter di salah satu runah sakit besar.

Dimanakah rumah sakit itu?

Meira sangat penasaran.

Ah, tidak-tidak.
Jangan pikirkan Arshad lagi.
Ingat, Ra, dia bukan siapa-siapa loe lagi!
Jadi, lupakan Arshad.

***

Sebenarnya Arshad tidak bertugas shift malam. Tapi karena Dokter Kiki tukar jadwal dengannya, maka mau tidak mau Arshad harus lembur.

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Where stories live. Discover now