Janji

3K 203 22
                                    

Halloooooooo..... 👋
Maaf karena author tidak menentu ketika update
Hal ini karena terkadang ada hal-hal di luar dugaan yang terjadi
Semoga kalian tetap setia menunggu kelanjutan kisah ini yaaaa

###

"Mulai sekarang, loe nggak perlu repot-repot buat jodohin gue sama cewek manapun".

"Kenapa? Kayak loe udah punya pengganti Meira aja" canda Rafif.

"Gue terima perjodohan keluarga Fitri, Raf....".

Deg!

"Hah!!!!!".
.
.
.
.
.

Meira seolah ditampar oleh kenyataan yang ada. Kedua tangannya tergenggam erat. Menahan luka yang tiba-tiba datang tanpa diduga.

Arshad sudah menerima perjodohan itu....

Bukankah itu memang kemauannya dari dulu?

Kenapa dirinya sekarang menjadi serakah dan tidak terima dengan pernyataan Arshad???

Rafif melihat perubahan mimik wajah Meira. Ia jadi tidak tega dan merasa bersalah karena selama ini dirinyalah dalang dibalik keputusan Arshad yang tiba-tiba.

"Tapi Sad, bukannya loe masih punya rasa sama Meira?".

"Jangan sebut nama itu lagi. Gue udah mengubur semua perasaan gue ke dia. Dan gue akan mencoba buat nerima Fitri".

Mata Meira terpejam. Ia tak menyangka mendengar penuturan Arshad seperti itu membuat hatinya sangat perih.

Arshad bahkan tidak mau mendengar namanya lagi.

Begitu bencikah Arshad pada dirinya???

Bodoh banget sih loe, Ra!

Jelas Arshad benci loe karena loe udah ninggalin dia.

Bagus dong kalau Arshad sekarang mulai ngelupain loe.

Ini yang loe harapkan dari dulu, Ra!

"Sad, loe nggak bisa dong-".

"Gue udah putuskan. Dan semua sudah terjadi. Udahlah Raf, bukannya loe seneng karena gue udah mau move on dari dia? Sekarang loe mau apa lagi? Gue udah turuti semua kemauan loe".

"Iya sih, tapi-".

"Keputusan gue nggak bisa diganggu gugat. Gue udah bilang ke ummi dan abah. Juga keluarga Fitri. Oya, gue sibuk nih. Bentar lagi ada operasi. Udah dulu ya. Assalamualaikum".

Belum sempat Rafif menyela, Arshad sudah lebih dulu mematikan panggilan secara sepihak.

Rafif menghela nafas. Ia kesal karena Arshad tidak mau mendengarkannya.

"Ra.... Loe jangan khawatir. Gue akan samperin Arshad ke rumah sakit dan cerita semuanya. Dia pasti berubah pikiran dan perjodohan itu nggak akan lanjut" gumam Rafif berusaha menenangkan Meira.

"Nggak usah. Semua sudah terlambat" lirih Meira.

"Apa?".

Meira berusaha untuk tersenyum sebaik mungkin. Ia ingin memperlihatkan kalau dirinya baik-baik saja.

"Jangan cerita apa-apa ke Arshad. Dan bertingkahlah seperti nggak pernah bertemu dengan gue".

"Tapi kenapa?".

"Arshad sudah menerima Fitri. Tidak ada harapan lagi. Percuma...".

Rafif diam. Ia bingung dengan jalan pikiran Meira.

Remaja Masa Kini (COMPLETE)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن