Kepercayaan

5.1K 278 7
                                    

Halloooooooo
Pada penasaran kan cerita selanjutnya...
Yuk langsung aja 👇

###

Dibalik panggung, Meira tengah duduk bersama peserta lainnya. Menunggu sebagian peserta yang masih belum tampil di atas panggung.

Pikiran Meira tertuju pada kejadian di tempat lomba tartil. Ia kecewa pada dirinya sendiri. Dan menyalahkan diri beberapa saat setelah keluar dari ruangan itu.

Tapi Meira sungguh tidak dapat bertahan lebih lama lagi.

"Arshad pasti kecewa" batinnya.

Ia mendesah "Harusnya gue tadi nggak pergi".

Tiba-tiba sebuket bunga mawar dan sebatang coklat muncul dihadapan Meira. Membuat gadis itu terkejut sekaligus takjub.

Ia tak menyangka akan mendapat kejutan semanis ini.

"Arsh-" ucapan Meira terpotong begitu melihat siapa orang yang memberinya bunga itu.

"Loe pasti ngira gue Arshad ya!" tebak cowok yang memberinya sebuket bunga dan coklat itu.

Cowok itu tersenyum jail. Sementara Meira mendengus. Antara malu dan kesal.

Untung aja ia belum mengambil bunga dan coklat itu.

"Apa'an sih. Sok tau banget".

"Helehhhh... Pakai ngeles lagi".

"Ngapain loe kesini, pergi sana!" usir Meira. "Ini itu tempat khusus peserta lomba fashion hijab. Loe mau gue hijab in".

"Ya enggaklah! Gila loe".

"Terus ngapain disini?".

Cowok yang tak lain adalah Galang itu tersenyum. "Gue mau minta bantuan loe".

Meira mengernyit. Rasa kesalnya lenyap seketika. Tergantikan rasa penasaran.

"Kasih bunga ini ke Rena" pintah Galang. "Sebagai bayarannya, gue kasih loe coklat. Gimana?".

Meira berdiri. Ia tersenyum lebar.

"Oke!" serunya sambil mengambil bunga dan coklat itu.

"Ingat, beri bunga ini ke Rena".

"Siap, bos!".

Galang nampak puas. Ia kemudian menoleh ke kanan dan mendapati Arshad yang tengah berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Sekarang, loe urus dulu masalah loe deh. Kayaknya Arshad bakalan ngira yang enggak-enggak".

"Hah? Arshad?".

Meira menoleh ke arah yang ditatap Galang. Matanya membulat begitu mengetahui masalah yang dimaksud Galang.

"Selamat menikmati" gumam Galang sambil menepuk bahu Meira pelan. Lalu ia segera berlari sebelum Meira marah dan menerkam dirinya.

***

"Ini nggak seperti yang kamu pikirkan" jelas Meira.

Setelah tau Arshad melihatnya bersama Galang, Meira segera menemui cowok itu. Ia tidak mau ada salah paham.

Arshad diam. Ia menatap Meira, menunggu penjelasan selanjutnya.

"Galang tadi nyuruh aku kasih bunga ini ke Rena. Dan sebagai imbalannya, aku dapat coklat. Kamu percaya kan sama aku?".

Arshad tersenyum. Ia mengangguk. "Aku nggak pernah ngeraguin orang yang aku suka. Kamu tenang aja".

"Kenapa?".

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Where stories live. Discover now