Bencana Membawa Berkah

6.4K 379 3
                                    

Hai kawan!!!
Aku berusaha update secepatnya buat kaliannn 😄😄😄
Semoga kalian suka!!!
Maaf ya kalo ada typo dan kesalahan lainnya dari penulis
Chekidotttt....

###

Salam kenal, Humaira...

Namaku Arshad Maulana Rafisqy
Kamu bisa memanggilku Arshad
Lahir pada tanggal 12 Maret 2002
Asal kota Yogyakarta
Hobby bermain sepak bola
Alasanku memilihmu.... Karena kamu perempuan yang kunantikan selama ini. Kamu mungkin tak mengingatku. Tapi kita pernah bertemu sewaktu kecil. Juga pertemuan beberapa bulan lalu ketika kamu menolongku. Aku merasa bersyukur dapat dipertemukan lagi denganmu...

Sekian perkenalan kecil dariku. Kan kutunggu balasan darimu

Dari orang yang
mengajakmu taaruf

Arshad

"Pernah bertemu waktu kecil?" tanya Meira pada diri sendiri. "Kapan?".

Meira memasang wajah seolah berpikir. Ia yakin tidak pernah memiliki teman bernama Arshad ketika kecil.

"Wahhh... Ngarang banget nih anak" lirihnya.

***

Husna melirik secarik amplop yang diberikan Meira. Keningnya membentuk kerutan menyadari bahwa warna amplop itu berwarna hitam. Itu artinya Meira membalas surat dari Arshad!

"Sumpah demi apa lo jawab suratnya Arshad, Ra?" pekik Husna kaget sekaligus senang.

"Demi lo yang selalu bawel, puas?".

Husna diam saja. Ia tersenyum. Bagaimanapun ia turut andil dalam kemajuan hubungan Meira dan Arshad.

"Ngapain senyum-senyum kayak gitu?" Meira menatap Husna dengan pandangan aneh.

"Sakit lo?" tambahnya sembari menyentuh kening Husna.

Husna menampik tangan Meira. "Ihhhh...apa'an sih! Gue sehat kali".

Meira mengangkat kedua bahunya, tak perduli. Ia meneguk kembali jus buah naga kesukaannya.

"Tapi ya Ra, gue masih penasaran. Kenapa lo tiba-tiba balas suratnya Arshad?" tanya Husna.

Meira nyengir. Husna tak tahu saja bahwa isi suratnya bukan seperti yang dibayangkan.

"Jangan-jangan lo mulai suka Arshad ya?" tebak Husna.

"Enggaklah! Ya kali gue suka cowok aneh kayak Arshad. Gue masih waras, Na" tampik Meira.

"Justru lo ga waras kalo nolak cowok macam Arshad, Ra".

Meira menyipitkan matanya.

"Maksud gue ya, Ra, Arshad kan cowok baik-baik, ibadahnya rajin, pinter, ganteng pula! Masa cowok sesempurna itu lo tolak. Terus, mau lo cowok kayak apa? Kayak Rehan???".

Kedua mata Meira membulat sempurna mendengar nama cowok yang sumpah mati ia ingin lupakan.

"Eh, sorry Ra. Gue keceplosan. Gue nggak bermaksud buat ngingetin lo tentang Rehan" sesal Husna.

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Where stories live. Discover now