Ajakan Gila

15K 600 21
                                    

Hallooo...
Maaf ya kalo ada kesalahan. Mohon vote dan sarannya. Satu jempol anda sangat berarti buat saya 👍

###

"Humaira Mecca Almaqhvira!".

Meira yang merasa namanya dipanggil langsung mengangkat kepalanya. Matanya menyipit tatkala melihat cowok yang notabenya anak baru di kelas, berdiri sejauh satu meter dari Tempatnya duduk.

"Manggil gue?" tanyanya sembari menunjuk diri.

Meira menoleh ke kanan-kirinya. Mencoba mencari tahu apakah ia salah dengar atau telinganya bermasalah?

Tapi sepertinya memang benar bahwa Arshad -cowok baru seminggu di kelas- memanggil namanya. Bisa dilihat dari tatapan penuh arti dari Arshad dan teman-teman sekelasnya yang kini ikut menatap ke arah Meira.

Arshad mengangguk.

"Kenapa?" tanya Meira lagi. Pasalnya ia merasa tidak begitu dekat dengan Arshad hingga cowok itu bisa memanggil nama panjangnya di depan umum!

"Ayo taarufan!".

Mata Meira melebar. Ia bahkan kehilangan kata-kata mendengar satu kalimat yang diucapkan Arshad.

Suasana kelas yang tadinya ramai karena jamkos kini berubah menjadi hening dan sedikit tegang. Semua pasang mata tertuju pada Meira. Seolah menunggu jawaban apa yang keluar dari bibir manis cewek itu.

Satu detik....
Dua detik....
Hingga Sepuluh detik....

Meira tetap diam. Ia bingung harus jawab apa.

Oh, ayolah. Ia baru mengenal Arshad satu minggu! Catat, satu minggu...

Dan cowok itu dengan gamblangnya mengajaknya taarufan???

Apa dia gila?!

"Ra, jawab gih" sahut Husna memecah keheningan.

Meira yang tersadar dari lamunannya malah tertawa keras, membuat seisi kelas menatapnya heran.

"Ra, lo sehat?" Husna kembali bersuara. Ia terlihat khawatir melihat tawa Meira yang aneh menurutnya.

"Gue sehat kok, Na. Sangat sehat malahan" jawab Meira menoleh ke Husna yang duduk di sebelahnya.

Meira kembali menatap Arshad. Cowok iku masih tak bergiming. Dan masih menatap dirinya dengan pandangan meminta jawaban.

"Yang nggak sehat itu dia!" Meira menunjuk Arshad.

"Cowok aneh! datang-datang ngajak taarufan" dengusnya. "Situ sehat?".

Arshad yang ditunjuk malah tersenyum. Pembawaannya masih tenang. Seperti biasa.

"Alhamdulillah, aku sehat Humaira".

"Panggil gue Meira!" ketusnya. Ia merasa tak suka dengan panggilan Arshad yang terkesan sok akrab.

"Humaira adalah nama panggilan sayang dari Nabi Muhammad kepada Aisyah" terang Arshad. "Dan kupikir panggilan itu lebih baik dari pada Meira".

Meira berdecak kesal. "Terserah deh".

"Jadi bagaimana Humairah? Apa kamu menerima ajakan bertaaruf denganku?" ulang Arshad lagi.

"Lo serius ngajak gue taarufan?" bukannya menjawab, Meira malah balik bertanya. Ia menyandarkan punggungnya di kursi. Menatap Arshad dengan pandangan jengah.

Arshad mengangguk mantap. Tak ada keraguan sedikitpun.

Jari-jari lentik Meira mengetuk meja beberapa kali. "Dalam rangka apa lo pengen taarufan sama gue?".

Remaja Masa Kini (COMPLETE)Where stories live. Discover now