Saat membaca tulisan itu, ekspresi kagetnya terganti dengan guratan datar. Ia menghembuskan nafas kasar, lalu menatap Shilla sambil tersenyum hangat.

"Shilla percaya?", tanya Keyla, Shilla menggelengkan kepalanya cepat.

"Gak! Gue gak percaya!", jawab Shilla membuat Keyla semakin melebarkan senyumannya.

"Yaudah, biarin. Itung-itung buang dosa", kekeh Keyla. Seketika hati Shilla berdenyut menahan sakit dan gejolak amarah yang ingin keluar.

Shilla mengepalkan tangannya seolah-olah ingin bertarung di atas ring. "Lo harus jelasin semuanya ke gue", tegas Shilla kemudian menarik tangan Keyla menuju kantin.

Setelah mereka sampai, Shilla menyuruh Keyla untuk duduk tanpa memesan makanan. Keyla yang hendak menjelaskan kejadian semalam tiba-tiba mengatup kembali mulutnya saat Nial datang ikut duduk di antara mereka berdua.

"Lanjut Key", ucap Shilla, Keyla mengangguk.

"Jadi gini, pulang ngajarin anak-anak les, Keyla mampir ke minimarket buat beli snack. Pas urusannya udah selesai dan pengen keluar, Keyla gak sengaja ditabrak Kak Jhonny. Waktu itu, Keyla tiba-tiba nangis karena keinget ucapan yang Kak Jhonny bilang tempo lalu"

Keyla menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya secara kasar. "Keyla langsung lari dan nangis di tempat sepi. Tepat sekali, Nial dateng terus Keyla meluk Nial. Karena gak sanggup buat ngapain aja, Keyla curhat ke Nial tentang kejadian semalam. The end", papar Keyla diakhiri senyuman manisnya, walaupun dengan kesan yang amat terpaksa.

Shilla manggut-manggut mengerti dengan penuturan Keyla. "So, kita cuma perlu buat cari pelaku atas kejadian ini!", tanggap Shilla mantap.

Nial menganggukkan kepalanya menyetujui. "Gue bakal ikut dan dukung kalian!", sahut Nial membuat senyum Keyla mengembang.

Brak!

Fokus Keyla kini beralih pada sang penggebrak meja. "Eh kalian", ucap Keyla spontan sambil menatap seluruh anak-anak 10 IPA 1.

"Ternyata bener yang dibilang orang-orang! Ini cewek ternyata pelacur!", ucap Dira sedikit membentak.

Bagai tersambar petir di siang bolong, tubuh Keyla mematung. Lidahnya bahkan terasa kelu sekedar membalas perkataan Dira tadi.

"Napa lo?! Gak bisa jawabkan? Ya gak lah! Kan memang bener, jalang!" Kali ini Milia membentak Keyla, membuat gadis itu tersentak seketika.

"Nyesel gue udah pernah temenan sama lo! Nyatanya lo cuma playgirl berkedok cewek polos", sahut Niel.

Niel menatap tajam Nial yang kini juga sedang menatapnya dengan amarah. "Sampe kakak gue juga lo jadiin sebagai salah satunya", lanjut Niel.

Bugh!

"Jaga mulut lo bangsat!", gertak Nial sembari memukul wajah Niel hingga lelaki itu jatuh tersungkur.

Keyla menangis sesegukan melihat perkelahian antara dua saudara kembar itu. Ia tak bisa berkata-kata lagi, lidahnya seketika mati rasa.

"Udahlah El, lo gak perlu buang-buang tenaga hanya buat cewek ganjen ini", ujar Tiar menatap Keyla jijik.

Shilla menggertak marah. Ia tak terima saudarinya diejek demikian.

KEYLASYA STORYWhere stories live. Discover now