ChApTeR 66

4K 122 14
                                    

Jika tak kuat menahan rindu,
ajak saja bertemu.
Kasian kan hati kamu?

¶°°°°¶

Revika mendorong kopernya. Ia celingukan,ia harus segera menemukan taksi. Sebelum ia berangkat,ia meminta ijin pada orang tuanya,orang tuanya boleh-boleh saja. Revika langsung ditransfer oleh orang tuanya untuk membeli tiket pesawat yang secepatnya hari ini,dan dibekali uang jajan untuk menyewa kamar.

Matanya memicing kekanan kiri. 'itu taksi tuh'batin Revika sambil membenarkan kaca matanya.  Revika menarik kopernya yang berat ini,sebenarnya isi dalam kopernya itu sedikit. Hanya saja kopernya yang berat. Ia menarik kopernya. Sambil memberhentikan taksi.

Kopernya dibantu masuk kedalam bagasi mobil taksi itu. Revika masuk kedalam.
"Pak tolong anterin saya kejalan ini ya!"

"Iya mbak!"ucap sopan supir taksi itu. Revika hanya diam dan menikmati suasana kota malang.

"Enak ya! Baru pertama gue kesini!"gumam Revika sambil mengamati jalan yang lancar mulus tanpa adanya macet. Revika membuka ikatan rambutnya,sehingga rambutnya tergerai.

"Mbak ini sudah sampai!"Revika yang sedang asik mendengarkan musik melalui earphonenya terlonjak kaget.

"Eh iya pak. Ini uangnya!"Revika memberi 2 lembar uang berwarna merah dan keluar dari mobil taksi itu.

"Mbak ini kemm... Lah mbak nya kemana toh?"bingung supir itu. Ia melihat kebelakang,bagasinya terbuka.

"Oalah kopernya. "Supir itu langsung keluar mobil. Pas saat ia keluar dari mobil Revika sudah menutup kembali bagasinya. "Oalah mbak kenapa diturunin sendiri. Padahal minta bantu bapak saja,kan ini sudah tugas bapak!"ucap supir itu tak enak.

"Hehehe gak papa pak!"kekeh Revika. "Ini kembaliannya mbak!"ucap supir itu sambil memberi uang kembalian itu pada Revika.
"Gapapa pak. Gak usah. Tuh kayaknya ada yang mau naik taksi!"ucap Revika sambil melirik seorang karyawan keluar dari kantornya Alrogi.

"Yowes kalau begitu. Matur nuwun ya mbak!"supir itu segera menaiki mobilnya.

Revika hanya bingung celingukan. Ini hampir Maghrib Revika yakin meeting Alrogi pasti sudah selesai.  "chat kak Ogi aja deh!"putus Revika. baru saja membuka handphonenya, Alrogi sudah menelponnya duluan.

"Kamu dimana?"tanya Alrogi tergesa-gesa. Seperti sedang terburu-buru berjalan.

"Aku di...di..."Revika bingung ia sengaja tidak ingin memberi tahu Alrogi.

"Vika..."ucap serak suara briton yang sangat familiar ditelinga Revika. Revika menoleh. "hehehehe kak Ogi!"Revika nyengir kuda. Alrogi berjalan cepat menghampiri Revika.

"Kamu kesini gak ngabarin aku?"tanya Alrogi sambil menangkup pipi Revika yang gembil.

"Niatnya supreyis sih!"ucap Revika belepotan. Kebanyakan minum deh kek nya:v.  "Eh pak Alrogi. Ini adeknya toh?" Tiba-tiba salah satu karyawannya atau OB nya yang selalu menjadi  kepercayaannya dalam urusan makan minum untuk dirinya.

Buju buset..Revika dikira adiknya. Memang ada benarnya sih, terlihat dari postur tubuhnya yang memang sangat sedikit memungkinkan orang-orang mengiranya seperti itu,tapi bagaimana pun Revika itu kekasihnya bukan adiknya!

"Bu Bela kemana toh pak? Saya sudah lama tidak lihat."

"Dia bersama calon suaminya! Dan ini kekasih saya!"ucap Alrogi datar. Karyawan itu hanya gelagapan.

"Cantik ya,Yowes,saya balik dulu pak!"Pamit karyawan itu,yang tidak mau ikut-ikutan. Alrogi hanya mengangguk kecil.

"Rambut kamu digerai Hem?"
"Kali-kali hehehehe!"
"Udah mau Maghrib kamu mau nginep diapartemen aku?"tawar Alrogi.

A L R O G I (CoMpLeTeD)Where stories live. Discover now