ChApTeR 32

5.7K 170 8
                                    

Betapa bodohnya aku,aku yang lebih mementingkan ego dan gengsiku. Dan menyia-nyiakan sosok terbaik sepertimu.

¶°°°°¶

Steven menerobos kedalam jalanan yang padat. Dengan terburu-buru ia sampai tak sadar bahwa ia dimarahi oleh guru killer nya yang sedang berjalan Menuju keluar gerbang.

"Steven!!!"teriak Bu Lastri kencang. Teriakan guru killer nya itu tak digubris sama sekali. Steven langsung memarkirkan motornya ditempat parkir sekolah.

Steven berlari menuju koridor,sebelum sampai koridor ia bertemu dengan Revika. Steven langsung menarik Revika secara paksa. Raisa yang berada disampingnya cengo.

"Lo ikut gue! Dan kamu sayang!"teriak Steven,kaki nya masih terus berjalan menuju motor sportnya " kamu susul aku kerumah Alrogi!" Raisa mengangguk,mukanya masing memasang wajah cengo!.

"Ada apaan si"Revika berucap cuek. "Buruan naik! Pengting! Eh pengting,maksudnya penting!"

"Apaan si emang! Gue mau pulang sama si Raisa"Steven sudah siap menaiki motornya.

"Buruan!"dengan sigap Revika menaiki motor Steven,tanpa helm!.

Steven membuat kebut-kebutan dijalan. Revika hanya memegang bahu Steven dengan erat.

Tak butuh waktu lama mereka sampai. Rumah Alrogi,tempat yang sudah lama ia tak kunjungi. Steven langsung menarik Revika dengan buru-buru.

"Tante!!"teriak Revika,saat melihat Anggi didapur. Steven terus saja menarik dan tak menggubris ocehan Revika.

"Vika.."suara lirihan terdengar jelas  saat ia memasuki kamar Alrogi. Alrogi mengigau namanya?,Revika langsung dengan cepat menghampiri Alrogi dan duduk di dekat kasur.

Revika menempelkan tangannya dikening Alrogi. Rasa bersalah,khawatir, begitu membara.

Tangan Revika berpindah ke tangan Alrogi. Ia mengelus tangan Alrogi dengan lembut.

"Maap"lirih Revika. Steven hanya diam dan tersenyum di sofa melihat Revika seperti itu. Tangan Revika mulai mengusap kepala Alrogi, Rasa bersalah semakin terasa,Revika hampir menangis melihat kondisi Alrogi yang menghawatirkan!.

"Vika!!!"teriak Alrogi. Ia bangkit dan langsung memeluk orang disampingnya.

"Mama! Ogi sayang Vika mah!"Alrogi menangis terisak. Vika yang kaget,saat melihat Alrogi bangun dan memeluk nya,apalagi menyangka bahwa dirinya itu mamanya.

"Ogi sayang Vika mah!"Alrogi menelungkupkan kepalanya keleher Revika. Antara rasa geli dan sedih,Revika membalas pelukan Alrogi.

"Pokok nya ogi sayang Vika !"Alrogi memeluk Revika dengan erat, ia belum menyadari siapa yang ia peluk.

Alrogi melepas pelukannya. "Vika!"Alrogi kaget bukan main.

Revika hanya diam. "Ngapain disini!"Alrogi mengusap air matanya.

Tanpa disadari Steven terkekeh melihat kelakuan Alrogi.

Revika membenarkan kaca matanya yang sedikit turun.
Lalu mengangkat bahunya,tanda tak tahu.

"Pulang!"ucap Alrogi dingin. Revika yang mendengar merasa sakit,entah rasa sakit dari mana yang ia rasakan ini.

"Oke!"ucap Revika enteng. Ia langsung bangkit dari duduknya dan beranjak pergi.

Sebelum Revika melihat Anggi yang sedang diambang pintu. Anggi langsung pergi,dan tak terlihat lagi.

Revika berjalan dengan sangat pelan. Apa benar dirinya salah faham? Revika masih berkecamuk dengan pikiran itu.

Saat Revika diambang pintu,ia merasakan ada tangan kekar yang melilit di perutnya.

"Maapin ogi!"bisik Alrogi,dengan nada terisak.

"Ogi salah! Maapin ogi! Ogi sayang Vika!hikss"tangis Alrogi semakin kencang. Tangannya melilit diperut Revika,kepalanya ditelungkupkan dileher Revika.

Tak terasa satu tetesan air mata turun dari mata Revika. Dengan cepat ia mengangkat sedikit kaca matanya,lalu menghapusnya.

"Ice boy kok nangis!"kekeh Revika,ia berusaha menahan tangis,rasa khawatir yang mambara sedikit berkurang setelah ia melihat Alrogi.

"Aaa akuu sayang kamu!"bisik Alrogi sesenggukan.

"Ck.lebay banget! Udah dong geli nih leher" Alrogi melepas pelukannya dan berdiri tegap. Revika berbalik sehingga tepat berhadapan dengan Alrogi.

"I Miss you"kata yang meluncur dimulut Revika tanpa sadar.

Alrogi diam,antara malu dan kaget. Apalagi ia menyadari menangis dihadapan sang perempuan.

"Ehem!" Alrogi dan Revika menoleh kesumber suara.

"Makan dulu ogi! Kamu bangun pingsan!"Anggi berucap sangar Dengan nada dibuat-buat.

Alrogi menggaruk tengkuknya.

"Rev..tolong suapkan Alrogi ya! Tante mau ada tamu" Anggi memberi nampan yang ia bawa pada Revika. "Steven! Raisa sudah dibawah!"panggil Anggi. Steven langsung muncul dan berlari cepat kebawah menemui sang kekasih.

¶°°°°¶

Suapan ketiga,selama beberapa puluh menit Alrogi baru makan 3 suap. Mungkin Alrogi mengunyah menggunakan lidah pikir Revika.

"Makan tuh cepet!"kesal Revika sambil memberi suapan ke empat.
"Kalau kamu yang suapin aku,aku bakal lama-lamain" ucap Alrogi polos. Revika langsung melotot!.

"Yaudah. Makan noh sendiri!"Revika menyimpan piring itu diatas nakas.

"Yaudah ga mau makan!"

"Makan sendiri!"

"Ga!"

"Makan!"

Alrogi diam. "Bangun pingsan kok lu berubah jadi banyak omong?"tanya Revika bingung.

"Mungkin,karena gara-gara aku udah lega bilang sayang sama kamu!"Alrogi berucap enteng. Revika menganga. Kak ogi kemasukan jin mana? Pikir Revika.

"Kamu mau kan jadi pacar aku?" Tanya Alrogi polos. Revika mendadak diam,tak bisa menjawab.

"Udah ah! Makin ngawur,cepet makan!" Revika mengambil piring itu dan menyiapkan suapan berikutnya pada Alrogi.
Tapi Alrogi tak membuka mulut.
"Bukan mulutnya oy!"

"Hmm..aku bakal terima suapan ini,tapi,aku minta satu permintaan" Revika mengangkat alisnya. Tangan dan sendoknya masih berada didepan mulut Alrogi

"Aku mau kamu jadi pacar aku! Dan tolong maapin aku!" Mata Revika terbuka lebar.

Hap..Alrogi melahap suapan Revika. "Dan kita resmi pacaran! Karena apa? Karena aku udah Nerima suapan kamu!"

"Ngawur Lo kak!"Revika terkekeh.

"Aku bawel dan lembut kekamu aja! Ke orang lain nggak!" Alrogi menekan kedua pipi Revika oleh tangannya.

"Kak Lo belum sadar,masih pingsan kali! Cara ngomong Lo beda!,dan Lo gak biasa ngomong aku kamu!"

"Gue serius"mata Alrogi menatap Revika dengan sorot mata yang tajam.

"Ini gue Alrogi dan gue udah sadar!"
Tangannya masih berada di pipi Revika.

"Tapi Lo sekarang banyak omong! Dan itu bukan kak Alrogi!"Revika mengambil tangan Alrogi dan melepas tangan Alrogi dari pipinya.

"Gue sekarang Banyak omong ke Lo doang!"ucap Alrogi datar.

"Ehem!"mereka menoleh.

"Paman!"ucap Alrogi datar.
"Aku merindukan ice boy yang sedang sakit!"pamannya berucap lembut.

Alrogi bangkit dan memeluk pamannya ala lelaki.

"Maapkan paman baru bisa menjenguk kamu!"ucap paman Alrogi datar. Revika yang mendengar ucapan mereka diam.
"Dua duanya triplek"gumam Revika.

_______
Yahampon maapkan ini gaje;(( semoga baper ya? Yang penasaran tunggu next part yang nggak ya gapapa. See you.
Follow Ig @bngaaggya15_

A L R O G I (CoMpLeTeD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang