ChApTeR 33

5.7K 169 5
                                    

Hati itu bisa diibaratkan seperti dasar laut,kedalaman nya sangat tinggi,dan ukurannya sangat luas.

¶°°°°¶

Sepulangnya Revika dari rumah Alrogi,diantar oleh Raisa. Ia langsung membersihkan dirinya,dan tak butuh waktu lama ia selesai. Setelah itu,ia berbaring sejenak,untuk merenggang kan otot-ototnya.

Revika memejamkan matanya sebentar. Tok..tok..

"Non!"suara yang berasal dari luar kamar. Revika langsung terbangun dan membukakan pintunya.

"Makan dulu non!"ucap biijah lembut. "Oh iya bi,nanti aku kebawah" Revika tersenyum hangat.

Biijah berlalu pergi. Revika mengambil handphonenya lalu turun kebawah.

"Bii.."teriak Revika saat menuruni tangga.

Mata Revika pada balon yang tertempel didinding dapur "happy anniversary 18 tahun"ucap Revika sambil membenarkan kaca matanya.

"Bii.."teriak Revika. "Iya non!"teriak biijah dengan suara kecil.
Lepp..lampu mati Revika langsung berteriak kencang "bibi dimana bii"teriak Revika. Suasana hening. "Bibii!!"teriak Revika menggelegar.

Dorr.dorr..

Lampu menyala.
"Happy anniversary mama sama papa yang ke 18 tahun sayang"ucap seorang wanita paruh baya. Revika diam,ia masih kaget dan terharu.

"Maap papa baru bisa jenguk kamu"dua orang paruh baya itu memeluk Revika.

"Happy anniversary mama papa"lirih Revika.

"Udah dong jangan nangis,mending makan yuk"ajak sintia,mama Revika. "Gak!"tolak Revika. Sintia dan ardian terlonjak kaget.

"Kenapa sayang?"tanya Ardian,papa Revika.

"Mama papa kapan pulang kerumah!"ucap Revika menyelidik.

"Kemarin"ucap Ardian dan Sintia polos. Revika menganga,kedua orang tua nya pulang kemarin,dan baru menemui nya sekarang? What the well?.

"Ini semua untuk suprise sayang, jangan marah"Sintia mengusap kepala Revika lembut.

Revika langsung memeluk mamanya dengan penuh sayang. "Ayo makan"ajak Revika sambil melepaskan pelukannya.

Keluarga Nichopranando sedang menikmati makanannya,sesekali mereka bersenda gurau,dan tertawa ria.

"Good night!"datang seseorang yang belum ia kenali sama sekali,tubuh nya tinggi,tampan dan sepertinya beda beberapa tahun dengan Revika.

"Hay sayang ku, Revino" Sintia langsung bangkit dari duduknya,dan langsung memeluk laki-laki itu.

Revika yang melihat, hanya cuek dan melanjutkan makannya. "My name Revino!"laki-laki itu mengulurkan tangannya. Revika mendongak,dan menatap tangan laki-laki itu yang ada dihadapannya.

Revino hanya tersenyum manis pada Revika,Revika hanya tersenyum kecut.

"Oh.."Revika menjawab cuek tanpa membalas uluran laki-laki itu sama sekali.

"Rev!"peringat papa Revika,Revika memutar bola matanya malas. "Gue? Revika!"ucap Revika cuek.

"Gue calon suami Lo!"ucap Revino enteng. Revika langsung tersedak. Revino hanya tersenyum puas.

"Suami tai mu!" Elak Revika.
"Gue serius,gue rindu lu Rerev!" Laki laki itu memegang tangan Revika.

"So kenal banget,ngapain coba orang gila kesini!"gumam Revika dan menjauhkan tangannya dari
Revino.

Revino tiba-tiba membuka ransel yang ada di bahunya,dan mengambil suatu benda.

"Ini"Revino menunjukan suatu Figura yang berisi foto,2 Anak kecil,anak perempuan yang ada dipangkuan anak laki-laki,sekitar umur 4 tahun.

"Tar..Tar. kek pernah liat!" Revika berpikir keras. "Ini Poto persis seperti Poto yang ada di laci kamar mama!" Revino mengangguk. Revika langsung menggebrakan meja makan.
"Mama jodohin Revika,tanpa Revika setujui dan Revika ketahui!"ucap Revika sedikit lantang. Sintia hanya diam.

"No! No!" Revika menggeleng kepalanya. "Ya siapa juga coba yang mau nikah sama adiknya sendiri!"Revino berucap cuek.

"Kaka?"tanya Revika bingung. Ia membenarkan kaca mata nya yang sendikit turun.

"Dia kakakmu Rev, dia tinggal di Inggris bersama paman,sejak kamu umur umur 2 tahun,tentu kamu tidak akan ingat sama sekali"Revika mengangguk faham,tak ada satu katapun yang meluncur di mulut Revika.

"Lo gak kaget?"tanya Revino.

"Biasa aja sih"ucap Revika cuek,lalu melanjutkan makannya.

"Bener nih?"

"Iya"

"Oh yaudah"Revino dan Revika sama-sama diam.

"Lah emang lu gak kaget, gara-gara gue gak kaget?"tanya Revika bingung.

"Biasa aja juga sih,lagian gue mah inget sama Lo! Lo aja yang yang gak inget"

"Lo kok lancar banget ngomong bahasa Indonesia"

"Gue les lah"Revino duduk disamping Revika.

Sintia dan Ardian tersenyum hangat. Dalam hati mereka,mereka sama-sama bahagia. 2 anaknya ini mudah sekali akur,dan akrab.

"Papa dan mama akan ceritakan semuanya"ucap Ardian tersenyum hangat. Revika dan Revino hanya mengangguk dan tersenyum tulus.

Kring..

Sebuah notif chat dari handphone  Revika, handphone  berada disampingnya Revino dan Revika. Revino yang melihat langsung mengambil handphone sang adik,tanpa mengucapkan satu katapun.

Revika tidak marah,ia terus saja fokus pada makannya.

"Kuncinya apa?"tanya Revino.
Revika menoleh kesamping "apa aja sih" Revino mengerut kan keningnya. Bagaimana bisa,kunci handphone kata sandinya sesuka kita.

"Kunci nya apaan adik ku"ucap Revino sabar.

"Apa aja sih"ulang Revika.

"Kuncinya apaan rerev!"kesal Revino.

"Kuncinya apa aja sih kak"jawab Revika sama-sama kesal,matanya menatap tajam orang disampingnya,Revino menatap tajam Revika kembali.

"Kata sandi handphone mana mungkin sesuka kita rerev!"kesal Revino membara.

"Apa aja sih, ketik aja di handphone APA AJA SIH"ucap Revika sambil menekan kata katanya.

Revino langsung mengikuti ucapan Revika.

"Bisa gak?"tanya Revika. "Hehe"Revino nyengir.

"Night my mine!"ucap Revino membaca pesan itu,Revika Langsung diam.

"Lo pacaran sama siapa hayoh?"selidik Revino.

"Kagak tau!"ucap Revika cuek,meski dalam hatinya ia deg-degan setengah mati.

"oh yang kirim pesan ini KAK OGI"ucap Revino. Revika langsung melotot!.

"What the good??!!"teriak Revika kencang.

"Hahahahahahaha"tawa Revino pecah!.

"Diem Lo!"ketus Revika,sambil merebut handphonenya.

"Hahahahha!"tawa Revino semakin kencang.

"Nyebelin Lo, pengen nabok aing!"

________
Apdet next part ,pagi besok atau malamnya ya. Maap membosankan dan feel nya gak dapet . Next part? Apa udahan aja? Hehe.

A L R O G I (CoMpLeTeD)Where stories live. Discover now