He is Alejandro Aaron Deandro.

Aku sengaja menamai malaikat kecilku dengan nama keluargaku, agar ayahnya tidak bisa menemukannya. Aku bahkan selalu menyembunyikannya dari publik, karena aku tahu jika Samuel memiliki banyak mata di mana-mana. Aku tidak mau Samuel mengambilnya dariku, karena Aaron adalah milikku satu-satunya. Tidak akan pernah ku biarkan orang lain memgambilnya dari sisiku.

Bocah laki-laki tampan dengan rambut cokelat gelap dan mata birunya yang selalu bisa membuat orang lain jatuh cinta pada pandangan pertama. Mata birunya mungkin ia dapat dari neneknya, Mommy Sesillia yang memang bermata biru, dan aku sangat bersyukur akan itu. Setidaknya malaikatku tidak seratus persen sama dengan ayahnya yang bermata cokelat. But, he is totally looks like his dad, hanya warna mata mereka yang berbeda. Selebihnya sama.

Terkadang aku merasa iri dengan Samuel, karena semua hal yang ada pada diri Aaron seakan-akan ia dapat dari Samuel. Bahkan seperti tidak ada tanda-tanda gen ku yang ada dalam tubuhnya. Padahal aku yang sudah mengandungnya selama sembilan bulan sepuluh hari, tapi saat keluar yang aku dapat justru fotocopy dari Samuel, bukan fotocopy dari diriku. Bahkan jika ada sesuatu dalam diri Aaron yang tidak sama seperti Samuel, yaitu warna matanya, warna mata itu tetap berasal dari Gen Dimitri. Rambutnya, hidungnya, bibirnya,  bahkan semua sifatnya, semuanya persis seperti Samuel.

Bocah kecil dengan sifat yang tidak mau dibantah dan semua yang ia inginkan harus dipenuhi. Jika tidak, ia akan menangis sejadi-jadinya. Tipikal Samuel Dimitri. Namun bedanya, Samuel akan mengamuk jika tidak dituruti keinginannya. Mungkin darah Dimitri memang tidak bisa dibohongi.

***

AUTHOR POV's

"Mommy, help me! Uncle Al wanna catch me!" teriak bocah laki-laki kecil sambil berlari riang ke arah Gea yang berhasil membuyarkan lamunan Gea.

"Hey, big guy. Mommy will catch you first! Come on, come to mama!" ucap Gea dengan senyum mengembang sambil berjongkok dan merentangkan tangannya.

Bocah kecil itu langsung menubrukkan dirinya kepada Gea dan memeluknya dengan tertawa riang.

"Kemari kau, bocah nakal." ucap Zein dengan berjalan pelan layaknya serigala yang akan memangsa korbannya.

"Ada apa, Zein? Apa yang pria kecil ini lakukan padamu?" tanya Gea penasaran.

"Coba kau tanyakan sendiri pada putramu," jawab Zein sambil terkekeh.

"Hey, big guy. Apa yang sudah Aaron katakan pada uncle Al sehingga uncle Al mau menangkap Aaron?" tanya Gea pada Aaron sambil menoel hidung kecilnya.

"Nothing, mommy. Aaron hanya meminta a real cruise ship, then uncle Al wanna catch me." jawab Aaron sambil menatap Gea dengan mata bulatnya.

Gea menatap Zein dengan tatapan ingin memastikan apa yang dikatakan putranya adalah benar, dan Zein mengangguk.

Oh my god, anak siapa ini? Bisa-bisanya meminta kapal pesiar sungguhan disaat umurnya belum genap tiga tahun. —batin Gea tidak percaya.

"Untuk apa Aaron meminta a real cruise ship pada uncle Al? Memangnya Aaron bisa mengendarainya?" tanya Gea dengan lembut kepada putra kesayangannya itu.

"Sure I can, mommy. It's easy!" jawab Aaron dengan percaya dirinya yang membuat Gea gemas dan menghujaninya dengan ciuman di seluruh wajah Aaron.

"Hahaha stop mommy, hahaha." ucap Aaron dengan tertawa karena merasa kegelian dengan apa yang Gea lakukan.

Setelah Gea menghentikan perbuatannya, malaikat kecilnya kembali mengucapkan kata-kata yang membuatnya melongo.

"Mommy wanna buy me a real cruise ship, right? Let's go, mommy." ucap Aaron dengan semangat sebelum melesak turun dari gendongan Gea dan menarik tangan Gea menuju keluar mansion.

"Ha?" ucap Gea melongo melihat kelakuan putranya.

"Alright, baby. Mommy akan membelikan Aaron a real cruise ship, but not now... Mommy should ask daddy first. If daddy said yes, mommy will buy you a real cruise ship. O.K?" tanya Gea dengan lembut sambil berjongkok menyejajarkan diri dan mengelus puncak kepala putra kecilnya.

K?" tanya Gea dengan lembut sambil berjongkok menyejajarkan diri dan mengelus puncak kepala putra kecilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yes, mommy." ucap Aaron langsung menurut dan tersenyum senang.

Ya, Gea memang memberitahu Aaron tentang ayahnya. Itupun karena putra kecilnya itu selalu bertanya siapa ayahnya dan dimana ayahnya sekarang sejak ia mulai bisa berbicara. Mau tidak mau Gea akhirnya memberitahu Aaron tentang siapa ayahnya. Lagipula, Gea juga tidak ingin menjadikan Samuel sebagai orang asing di hidup putra kecilnya. Karena mau bagaimanapun ceritanya, Aaron tidak akan ada di dunia jika bukan karena campur tangan Samuel. Gea mengakatakan kepada Aaron jika ayahnya sedang bekerja di tempat yang jauh darinya dan untungnya Aaron percaya.

Dan hal yang membuat Gea tidak habis pikir adalah putra kecilnya itu selalu menurut jika Gea menyangkut pautkan nama ayahnya saat ia meminta sesuatu yang sangat tidak mungkin diminta oleh bocah berusia tiga tahun, seperti tadi contohnya.

Bahkan mereka berdua belum pernah bertemu, tetapi kenapa Aaron bisa sangat menurut jika itu menyangkut daddynya? —batin Gea sedikit tidak terima.

______

Surabaya, 18 April 2019
23:10

novitagr

______

Jadi, gimana komentar kalian untuk chapter ini??

Dan emoji apa yang menurut kalian pas untuk chapter ini?

Aaron bikin gemes, nggak??

PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPLETED✔]Where stories live. Discover now