5 (RE-POST)

151K 5.6K 254
                                    

Ini part 5 yang ga sengaja kehapus yaa, readers! Aku minta maaf atas kelalaian aku, karena aku cerita ini jadi ga sempurna):

__________

Happy reading!

Jangan lupa click bintang 🌟

__________

SAMUEL POV's

Setelah pintu ruanganku terbuka dengan sempurna, aku kemudian segera membawa Gea masuk ke dalam untuk membicarakan tentang perjanjian yang nantinya akan mengikat Gea hanya untukku.

"Duduk." Ucapku yang lebih pantas disebut sebagai perintah yang meminta Gea untuk duduk di salah satu sofa yang ada di dalam ruanganku. Gea kemudian duduk dengan wajah kesalnya.

"Cepat katakan apa isi perjanjian itu." Ucapnya to the point.

"Semuanya sudah tertulis di dalam map ini, bacalah." Ucapku sambil menyodorkan map hitam tepat ke hadapan Gea sebelum aku ikut mendudukkan diriku di samping Gea.

Gea langsung membuka map hitam tersebut dan membaca isi perjanjian yang aku buat dengan seksama.

"Apa-apaan ini? Apa kau mabuk saat membuat perjanjian ini?" tanya nya dengan nada yang terdengar kesal.

"Tidak. Aku membuatnya dalam keadaan sadar sepenuhnya." aku menggelengkan kepalaku.

"Lalu apa maksud dari ini semua? Semuanya hanya seputar dada dan selangkangan yang ada dalam pikiran mesum mu itu!" Gea memicingkan matanya ke arahku.

"Memangnya apa yang salah?" tanya ku dengan dahi mengernyit kepada Gea.

"Apa yang salah, kau bilanh!? Lihatlah isi perjanjian ini:

1. Pihak ke dua (wanita) harus menurut pada semua perkataan pihak pertama (pria).

2. Pihak pertama akan memenuhi semua kebutuhan hidup pihak ke dua, baik kebutuhan lahir maupun batin.

3. Pihak ke dua harus selalu memberikan ciuman mesra saat pihak pertama akan berangkat ke kantor dan kembali dari kantor.

4. Berhubungan intim minimal lima kali dalam seminggu.

5. Pihak ke dua harus selalu memperlakukan pihak pertama dengan penuh cinta dan kasih sayang.

6. Pihak ke dua tidak boleh menolak perjanjian ini.

HA!? Apa kau waras? Semua isi perjanjian ini hanya menguntungkan dirimu dan merugikan aku!" Gea mulai meninggikan suaranya satu oktaf.

"Memangnya apa salahnya? Aku meminta kau melakukan itu semua setelah kita menikah. Tidak sepenuhnya hanya aku yang diuntungkan. Di sini kau juga memperoleh keuntungan." jawabku seraya menggidikkan bahu.

"Memangnya dimana letak keuntungan yang ku dapat dari perjanjian gila yang kau buat ini?" ucap nya dengan memicingkan matanya ke arahku.

"Kau boleh meminta apapun-semua kebutuhanmu kepadaku dan aku akan menuruti semuanya. Tanpa terkecuali." jawabku kemudian.

"Itu memang sudah kewajibanmu sebagai seorang suami!" ucap nya tidak mau mengalah.

"Lalu apa bedanya dengan dirimu? Melayaniku adalah kewajibanmu sebagai seorang istri." ujarku membalikkan ucapannya barusan.

"Ta-tapi permintaanmu benar-benar tidak masuk akal! Aku tetap tidak mau menyetujui perjanjian bodoh itu!" balas Gea yang masih keukeh dengan pendiriannya.

"Bagian mana yang tidak kau setujui? Mungkin aku bisa melakukan revisi nanti." Ucapanku dengan memberikan sedikit penawaran padanya.

"Yang ini! Aku paling keberatan dengan isi perjanjian nomor empat. Apa-apa an ini, berhubungan intim minimal lima kali dalam seminggu? Kau kira aku apa!? Aku mau itu di revisi menjadi maksimal dua kali dalam seminggu!" jawabnya dengan ketus dan menekankan ucapannya pada kata 'maksimal' dan 'minimal'.

PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang