9

146K 5.2K 62
                                    

Happy Reading!

Jangan lupa click bintang 🌟

________

SAMUEL POV's

Aku melangkahkan kaki ku menuju meja makan, dimana keluargaku sudah berkumpul untuk sarapan. Di sana sudah ada Daddy, Mommy, Danny, dan Devan.

"Pagi, semua." ucap ku menyapa mereka semua sambil mencium pipi mommy.

"Pagi, sayang." ucap mommy membalas sapaanku.

"Pagi." ucap daddy, Devan, dan Danny bersamaan.

"Mom, aku mau roti dengan selai kacang saja, ya." ucap ku kepada mommy.

"Kebiasaan! Sejak kemarin kau hanya memakan roti! Lalu untuk apa mommy ini masak makanan kesukaanmu kalau akhirnya tidak kau sentuh sama sekali." protes mommy sambil mengoleskan selai kacang ke roti ku dengan kasar.

"Besok Samuel janji akan makan masakan mommy. By the way, Dan, jadi kapan pernikahanmu dilaksanakan?" ucap ku sambil mengunyah roti selai ku.

"Minggu depan. Dasar adik durhaka, wedding kakak sendiri sampai dilupakan!" ucap Danny dengan rolling eyes.

"Sorry, bro. Akhir-akhir ini aku sangat sibuk. Oleh karena itu sekarang aku bertanya lagi untuk memastikan agar aku tidak lupa nanti." ucap ku dengan tersenyum tanpa dosa.

"OK, awas kalau sampai kau tidak datang bersama calon adik ipar ku." ucap Danny memperingati yang hanya kubalas dengan kekehan ringan.

"Itu urusan mudah. Hm, Dave, kapan kau tiba di sini? Kenapa aku tidak tahu?" tanya ku sambil menatap Devan bingung.

"Bagaimana kau bisa tau, jika kau saja tidak pernah ada di mansion. For your info, aku sudah ada di rumah ini sejak tiga hari yang lalu!" ucap Dave lengkap dengan rolling eyes nya—sama seperti yang Danny lakukan tadi.

Maklum saja, kan sudah ku bilang aku memang jarang pulang ke mansion.

"Oh ya? sorry, aku tidak tahu." ucap ku dengan tertawa kecil.

"Hm, mom, dad, Samuel berangkat dulu, ya." ucap ku setelah menghabiskan roti ku dan meminum jus ku.

"Hati-hati! Jangan ngebut!" ucap mommy memperingatiku dengan sedikit berteriak.

Aku segera mencium pipi mommy dan keluar menuju garasi. Aku memasuki mobil ku dan langsung menyalakannya dan mengendarainya menuju mansion keluarga Deandro untuk menjemput Gea. Beruntung jalanan pagi ini tidak terlalu macet, jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk aku bisa sampai di rumah keluarga Deandro.

Setelah keluar dari mobil yang aku tumpangi, aku langsung melangkahkan kaki ku memasuki mansion besar itu setelah salah seorang maid membukakan pintu untukku.

"Gea ada di mana?" ucap ku bertanya pada maid yang tadi membukakan pintu untukku.

"Nona Gea sedang sarapan bersama yang lainnya, Tuan. Mari saya antar." jawabnya yang kemudian ku jawab dengan anggukan.

Setelah sampai di dekat meja makan, aku kemudian menyapa semua orang yang ada di sana.

"Selamat pagi," sapa ku yang membuat mereka semua menoleh ke arah ku dengan tersenyum, kecuali Gea yang justru menatapku dengan tatapan tidak sukanya.

"Eh Samuel, ayo sini duduk, kita sarapan dulu." ucap mommy Almira kepadaku.

Aku melangkahkan kaki ku menuju kursi kosong yang berada tepat di sebelah Gea. Aku sengaja tidak sarapan yang terlalu berat di rumah supaya aku tidak menolak ketika diajak sarapan disini.

PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPLETED✔]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon