12

151K 4.9K 32
                                    

Happy reading!

Jangan lupa click bintang 🌟

________

SAMUEL POV's

"Samuel!" ucapnya sambil memukul dada ku, lucu sekali wanita se-galak Gea bisa merona malu.

"Aku suka saat kau merona." ucap ku sambil menatap Gea.

"Ugh!" Geram nya sambil mencubit pinggangku dan menenggelamkan wajahnya di bantal kursi.

"Di sini saja kalau mau bersembunyi." ucap ku seraya menyandarkan kepala Gea ke dada ku.

"No!" ucap nya sambil berusaha melepaskan pelukanku.

"Kenapa sekarang tidak mau? Padahal tadi kau justru menenggelamkan kepala kamu ke dadaku waktu kau tertidur saat aku gendong." ucapku sambil menatap Gea dan sukses membuatnya pipinya lebih merona daripada sebelumnya.

***

GEAVETA POV's

"Kenapa sekarang tidak mau? Padahal tadi kau justru menenggelamkan kepala kamu ke dada ku waktu kau tertidur saat aku gendong." ucap Samuel telak dan sukses membuat aku diam—sangat malu.

Rasanya, aku ingin menjatuhkan diri dari pesawat dan menenggelamkan diriku ke dasar laut yang paling dalam saat ini juga.

MALUU!

"Sudah, tidak perlu malu." ucap nya sambil tertawa renyah seraya menoel pipiku yang aku yakini sudah se merah tomat masak.

"Siapa yang malu?!" ucap ku sengit kearahnya yang hanya dibalas dengan gelengan kepala yang disertai kekehan renyahnya.

Setelah percakapan tadi, kami saling diam. Aku sibuk dengan rasa maluku, sedangkan Samuel yang sibuk dengan macbook yang sedari tadi berada di pangkuannya.

Masih lama, ya?

Lapar..

Kan malu kalau mau bilang..

Ugh, pengertian sedikit, please!

Samuel, aku lapar!

Berhenti bekerja dan ajak aku makan, please...

Samuel!!

Dasar pria tidak peka!

Tapi semua itu hanyalah suara hati, yang tidak mungkin untuk diutarakan. Lebih baik menahan lapar daripada harus menahan malu—lagi.

Dua jam berlalu dan Samuel masih tetap fokus menatap macbook nya. Sedangkan aku, sejak satu jam yang lalu sudah menahan perih di perutku, kurasa maag ku kambuh karena aku belum makan sejak pagi. Sejak tadi aku memang masih kuat menahan rasa sakit ku dengan sesekali memejamkan mataku, tapi kali ini benar-benar sakit— aku sudah tidak kuat lagi.

"Arghh," gumam ku seraya meremas perutku.

***

SAMUEL POV's

"Arghh," erangan Gea yang seperti orang sedang menahan sakit sukses membuat aku menolehkan kepalaku ke arahnya dan kudapati Gea dengan wajah memucat tengah meremas perutnya.

"Shit! Gea, ada apa dengan mu!?" tanya ku panik seraya menyentuh pundak Gea, satu detik selanjutnya Gea sudah tidak sadarkan diri di kursinya.

"Gea, Gea bangun! Gea kumohon bangun, ada apa denganmu?! Astaga!" ucap ku sambil menggendong Gea menuju kamar yang ada di dalam privat jet ku.

Aku langsung membaringkan Gea dan memberi minyak aromaterapi di area pelipis dan di area dekat hidugnya. Aku tidak tau apa yang sudah terjadi pada Gea, tapi setahuku minyak aromaterapi bisa membuat orang bangun dari pingsannya.

PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPLETED✔]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum