37

96K 3.6K 138
                                    

Happy Reading!

Jangan lupa click bintang🌟

______

AUTHOR POV's

3 years later

Tiga tahun berlalu sejak kepergian Gea, Samuel semakin menjadi-jadi. Ia kembali menjadi Samuel yang arogan dan tidak tersentuh. Senyumannya pun sudah tidak pernah muncul lagi di wajahnya. Sisi gelap itu muncul dan kembali menguasai dirinya.

Rutinitasnya pun berubah total, dari yang biasanya sepulang dari kantor ia langsung kembali ke mansion, menjadi setelah pulang dari kantor, tujuannya adalah club. Minum berbotol-botol wine, bermain dengan para jalang, ataupun hanya diam di sana tanpa melakukan apa-apa. Sepulang dari club pada dini hari, Samuel bahkan lebih memilih untuk pulang ke penthouse nya.

Samuel seperti sudah tidak mengenal mansionnya lagi. Mansion yang dulunya adalah tempat favoritnya untuk melepas penat, sekarang justru terasa bagai neraka yang menyakitkan karena hilangnya seseorang dari sana. Oleh karena itu, Samuel lebih memilih tinggal di penthouse miliknya. Berusaha melupakan apapun yang sudah terjadi, tapi dirinya tidak pernah bisa. Samuel tidak permah berhasil melupakan Gea dari pikirannya.

Oh, dan jangan lupakan betapa kacaunya keadaan Dimitri International. Pemecatan karyawan terjadi tiga kali sehari, bahkan bisa lebih. Membuat keadaan perusahaan menjadi tidak kondusif karena banyak job kosong karena si pekerja dipecat tanpa alasan oleh CEO mereka, Samuel William Dimitri. Para staff bahkan lebih memilih untuk menghindari Samuel daripada mendapat surat pemecatan secara tiba-tiba.

Lebih baik tidak bertemu devil berwajah dewa daripada bertemu dan kehilangan pekerjaan. -itu adalah moto hidup para staff Dimitri International untuk saat ini. Seperti waktu itu, contohnya.

"Kau. Dipecat." ucap Samuel dengan nada mengintimidasi dan tatapan elangnya pada seorang staff yang ada di hadapannya sekarang.

Bahkan staff itu tidak melakukan kesalahan apapun, ia hanya berjalan berpapasan dengan Samuel sambil menunduk takut untuk menyapa boss garangnya itu. Namun tiba-tiba, Samuel memanggilnya dan mengatakan bahwa ia dipecat.

"Tapi Tuan-"

"Pergi dari sini sekarang." ucap Samuel memotong ucapan staff tadi sebelum melangkah meinggalkannya.

"Apa salahku..." lirih staff wanita tersebut sambil menahan tangis. Diterima di perusahaan ini bukanlah perkara mudah, tapi ia bahkan dipecat tanpa tau salahnya apa.

"Warna rambutmu coklat. Aku tidak suka." jawab Samuel saat ia mendengar ucapan lirih staff wanita tersebut tanpa menoleh sebelum melanjutkan langkahnya.

Staff wanita itu sukses melongo tak berkedip.

Apa kata boss tadi? Apa aku tak salah dengar? -batin staff wanita tersebut masih tidak percaya dengan ucapan Samuel yang baru ia dengar.

Setelah kepergian Samuel, banyak staff lain yang menghampiri staff wanita yang baru saja dipecat itu untuk menenangkannya.

"Aku dipecat karena warna rambutku? Lantas apa menurutnya aku bisa memilih warna rambut sebelum aku dilahirkan?! Sialan! Samuel Dimitri sialan!" ucap staff wanita tadi dengan wajah memerah menahan marah. Para staff lainnya mencoba untuk menenangkannya.

PERJODOHAN TAK TERDUGA [COMPLETED✔]Where stories live. Discover now