Part 20

180K 7.7K 154
                                    

Lio, Aletta, El dan kelurga Aletta sudah berada di salah satu rumah sakit besar yang ada di Jakarta.

Keluarga Lio tidak ikut karena menjaga Oma yang sedang kritis.

Setelah acara tangis menangis antara Aletta dan Ayah bundanya, sekarang mereka sedang menunggu keputusan dokter kapan akan dilaksanakannya operasi itu.

Dan dokter memutuskan malam ini untuk melakukan operasinya, menurutnya lebih cepat lebih baik.

"Kak, maaf ya kakak jadi nggak sempet jenguk Oma gara-gara harus ngurus El" ucap Aletta.

"Ini sudah kewajiban aku sebagai seorang ayah Aletta."

"Kalo gitu mending kakak pulang dulu aja, istirahat."

"No, kamu yang harusnya istirahat. Dari Bogor sampe sini kamu belum istirahat nanti malah ikutan sakit lagi."

"Aku mau tidur sebentar aja di dalam sama El, kalo kakak mau pulang juga gaj papa kok."

"Aku juga mau istirahat di dalam aja, biar bisa sama kamu terus." Goda Lio.

Pipi Aletta bersemu menandakan bahwa Aletta baper, dengan godaan receh Lio.

"Ya udah yuk," ajak Aletta.

Mereka berdua memutuskan sama-sama istirahat, sambil menjaga El di dalam ruangan El.

Lio tidur di kursi yang ada di samping El sedangkan Aletta tidur di sofa yang ada di sudut ruangan, Lio memilih tidur sambil duduk karena tidak mau Aletta yang tidur sambil duduk.

Alasannya biar badan Aletta tidak pegal-pegal saat bangun nanti.

Lio terbangun karena bunyi ponselnya, Lio memang orang penting, jadi pantang baginya menolak panggilan.

"Halo ma?"

"Lio mending kamu ke Bogor sekarang.... Oma ingin bertemu kamu."

"Tapi ma Lio nggak bisa ninggalin El, nanti malem dia harus operasi."

"Cuma sebentar sayang, abis itu kamu boleh kesana lagi."

"Kan kasian ma kalo Aletta yang jagain El sendirian."

"Sebentar saja, mama janji."

"Lio usahain ya ma."

"Iya sayang, see you."

Panggilan terputus, Lio bingung, seharusnya sebelum berangkat ke Jakarta Lio menemui Omanya dulu, supaya tidak susah seperti sekarang.

"Mending kakak pergi temui Oma" Lio menoleh kearah Aletta, yang rupanya mendengar saat Lio mengangkat panggilan.

"Kamu gak papa kalo aku tinggal?" Tanya Lio.

"Aku gak papa kak, kan ada ayah, bunda, dan El juga."

"Nanti kamu kangen lagi sama aku."

"Ih kakak kok jadi kepedean ya sekarang."

"Iya, kan karena kamu."

"Iya terserah kakak."

Lio memandang wajah El yang sedang tidur, ingin rasanya Lio memeluk El dengan erat tapi itu tidak mungkin, melihat kondisi tubuh El yang lemah saat ini.

Wajah mungil milik El yang sangat mirip dengannya, membuat Lio tersenyum.

Kejadian dua tahun yang lalu, yang menorehkan luka pada Lio dan Aletta, menghasilkan sosok bocah kecil tampan yang ada didepannya.

"Cepet sembuh sayang, ayah janji buat nurutin semua kemauan El, tapi El harus janji sama ayah harus cepet sembuh." Gumam Lio di depan telinga El lalu mencium pipinya.

"Ayah kangen." Lio mencium tangan El lalu menaruh di pipinya yang sudah basah.

"Ayah berangkat dulu sayang, ayah pasti kembali."

Lio melangkah mendekati Aletta yang sedang mengusap air matanya.

"Jangan nangis lagi, aku gak kuat liat kamu nangis," pinta Lio yang ikut mengusap air mata Aletta.

"Kalo gak kuat mending kakak lambaikan tangan deh," canda Aletta.

"Kamu pikir aku lagi uji nyali apa." Ketus Lio.

"Becanda kak, dasar tukang ngambek."

Cup

Sudah menjadi kebiasaan Lio yang suka mencuri ciuman Aletta seperti ini, dan membuat Aletta marah.

"Jangan-jangan ke setiap cewek kakak suka nyosor ya?" Selidik Aletta.

"Enak aja, ya gak lah kan pujaan hatiku cuma kamu."

"Hueek" Aletta memasang wajah mual.

"Kok gitu sih."

"Mending sekarang kakak brangkat deh, kasian Omanya nungguin."

"Ya udah aku berangkat ya, kamu jaga diri baik-baik jangan lupa makan dan istirahat, jaga El juga." Ucap Lio lalu mengecup kening Aletta.

Untuk yang satu ini Aletta tidak marah, karena mungkin ini tulus bukan modus.

"Kakak juga hati-hati, jangan lupa makan dan makasih buat semuanya."

"Sama-sama, daaah" Lio meninggalkan rumah sakit dengan berat hati, karena harus berpisah dengan orang-orang yang dicintainya.

~~~

Suasana sore di kota Bogor ini membuat Lio malas bangun dari tidur nyenyak nya, siang tadi Lio sampai di Bogor, lalu istirahat sebentar dan baru bangun sekarang.

Sekarang Lio masih dirumah Omanya, dan Lio berencana mengunjungi Omanya setelah mandi nanti.

"Aletta lagi ngapain ya." Pikir Lio.

"Mandi ah."

Setelah mandi Lio langsung menuju rumah sakit.

Hati dan pikiran Lio tidak tenang memikirkan Aletta dan El, jika bukan karena bujukan dari Aletta, Lio tidak mau meninggalkan putra dan wanitanya.

"Ma Oma gimana?" Tanya Lio setelah sampai di depan ruang rawat Omanya.

"Oma udah baikan, terus dia mau ngomong sesuatu sama kamu, masuk gih Oma udah nungguin dari tadi." Jawab mamanya.

Lio memasuki ruangan tersebut, Omanya sedang mengobrol dengan perempuan seumuran Lio, diselingi dengan tertawa.

"Oma" panggil Lio.

Dua wanita berbeda umur itu menoleh memperhatikan Lio, Oma Lio tersenyum bahagia mendapati cucunya berada disini.

"Sini sayang," panggil Omanya, Lio mendekati Omanya lalu memeluk sayang Omanya.

"Gimana keadaan Oma?" Tanya Lio.

"Oma baik, gimana keadaan kamu?"

"Lio juga baik." Jawab Lio, Lio merasa risih dengan tatapan wanita yang disebelah Omanya itu.

"Lio kenalin namanya Lila, dia calon istri kamu." Ucap Omanya, mengenalkan wanita yang ada disebelahnya, membuat Lio terbelalak.

***

I'm Leaving (SELESAI)Where stories live. Discover now