Part 8

234K 11.9K 477
                                    

Oke sekarang gue harus tanggung jawab sama pembuatan gue, gumam Lio dalam hati.

Pagi ini Lio sangat bahagia karena sebentar lagi wanita yang dicintainya akan segera menjadi miliknya.

"Lah Yo tumben dateng nya pagi amat, biasanya telat mulu lo," cibir Arya.

"Lo juga sama kali Ar."

"Yeeh gue kan emang setiap hari berangkat pagi Nu," Arya menoyor kepala Danu.

"Ini masih pagi, lo berdua bisa diem gak berisik tau!" Sentak Lio.

Selanjutnya Lio meninggalkan Arya dan Danu, Lio menyusuri koridor sekolah mencari sang pujaan hati.

"Kak Liooo!!" Teriak seseorang.

Lio menengok kebelakang dan..

"Ara ya?" Tanya Lio sambil memperhatikan wajah Ara seperti orang habis menangis.

"I-iya kak, kak ini ada t-titipan." Ara menyerahkan amplop berwarna coklat sambil sesenggukan.

"Dari siapa?"

Ara tidak menjawab, melainkan langsung berlari meninggalkan Lio yang sedang kebingungan.

Lio menuju rooftop untuk membaca entah apa dan dari siapa amplop coklat itu, sebelum membacanya Lio terus menebak siapa yang memberi amplop coklat ini, tapi sudahlah, Lio langsung membukanya.

Hai...

Sebelumnya aku minta maaf, kakak pasti tau yang diatas adalah foto hasil USG, dan itu anak kita kak, ah bukan, lebih tepatnya anak aku, karena aku yakin kak Lio gak menginginkan bayi ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebelumnya aku minta maaf, kakak pasti tau yang diatas adalah foto hasil USG, dan itu anak kita kak, ah bukan, lebih tepatnya anak aku, karena aku yakin kak Lio gak menginginkan bayi ini.

Kejadian dimalam itu membuahkan hasil kak, dan ini cukup membuatku kaget ternyata di rahimku ada makhluk kecil yang sedang tumbuh, tapi gak papa aku akan merawatnya dengan sekuat yang aku mampu.

Maaf kalo aku lancang kak, apakah kakak tidak pernah menyadari kalo selama setahun ini aku sering memperhatikan kakak? Apakah kakak mengenal aku? Apakah kakak tau kalo aku mencintai kakak? Pasti tidak kan?

Oh iya, maaf ya kak bukannya aku nguping pembicaraan kakak sama kak Danu waktu di rooftop, aku cuma mau ngasih tau kebenaran tapi pas aku denger kakak suka sama Ara, aku nyerah buat ngasih tau secara langsung.

Dan aku memutuskan memberikan surat ini, jaga sahabat aku ya kak, aku percaya kakak bisa melakukannya, semoga kakak bahagia.

Terimakasih kakak telah menghadirkan malaikat kecil buat aku.

Jaga diri baik-baik, jangan sampe kakak sakit, jangan sering bolos sekolah, aku pasti sangat merindukan kakak.
Maaf, aku pergi.....


I love you
Aletta anggiara

Air mata Lio jatuh seketika.

"Apa yang kamu lakukan Aletta? ini semua gak bener! aku cuma suka sama kamu, aku cuma cinta sama kamu, kamu pergi tanpa mau tau yang sebenarnya, kenapa kamu pergi disaat aku ingin mengatakan kalo aku sangat mencintai kamu Aletta!!" Jerit Julio

"Aku mohon kembali." Lio terisak sendirian di rooftop sambil memeluk foto hasil USG tadi.

"Kembali sayang, kita rawat anak kita sama-sama, kita hidup bahagia bersama, kamu salah! aku bahkan sangat bahagia mendengar anak kita tumbuh di rahim kamu sayang, kembali sayang!! Kembali Aletta!!" Apa yang harus dilakukannya setelah separuh jiwanya pergi.

Dengan langkah lunglai, Lio meninggalkan sekolah menuju rumah Aletta, dengan keadaan kacau Lio mengendara dengan kecepatan tinggi hingga..

Ciiiiiiitt

Braakkk

Lio melayang ke udara dan menghantam pembatas jalan lalu kegelapan menyapanya.

~~~

"Astaga sakit sekali." Aletta memegang perutnya yang terasa keram.

"Neng perlu ke dokter apa langsung ke Bogor?" Tanya supir taksi saat melihat keadaan penumpangnya kesakitan.

"Langsung aja pak." Aletta mengelus perutnya yang hanya sesaat sakitnya.

Kamu kenapa sayang, jangan bikin bunda takut ya, batin Aletta.

Bogor, kota itu yang akan Aletta tempati untuk menata hidupnya bersama sang buah hati, ya hanya mereka berdua.

Alasan Aletta memilih kota Bogor karena di sanalah kota yang tidak ada sanak saudara ayah dan bundanya, Aletta ingin benar-benar hilang dari jangkauan keluarganya.

Pikirannya melayang pada sosok Julio, tersimpan rasa sakit dihatinya, ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan, Aletta berfikir bahwa adanya janin diperutnya akan memperbaiki hubungannya dengan Julio, tapi semuanya salah.

Dielus perut rata nya, kini Aletta hanya sendiri ditemani sang malaikat kecilnya.

Kantuk menjemput Aletta, sepanjang perjalanan pun dihabiskan untuk tertidur.


***

I'm Leaving (SELESAI)Where stories live. Discover now