Kasih Sayang

58 5 1
                                    

Cerita ini dikarang oleh novidina

****

Kecantikannya tersembunyi dalam balutan kerudung lebarnya. Wajah tedung yang di miliki mampu meneduhkan hati dan senyum manisnya mampu membuat dunia lebih berwarna. Namanya Alisha, gadis yang sering kali kuperhatikan dari jauh. Kadang ada hasrat ingin mendekati ia yang mampu memikat hati. Beno itulah nama panggilanku.

"Beno, bukannya itu si Alisha ya?" kata Zaki.

"Mana si?" Sambil menyipitkan mata agar lebih jelas.

Ternyata benar ada Alisha yang sedang berbicara dengan temanya dan hari ini ia terlihat sangat cantik sekali dengan balutan gamis warna cokelat dan kerudung hitam. Sungguh membuat mata kian kagum padanya. Dahulu aku punya pemikiran bahwa cantik itu adalah mereka yang seksi dan maka uap yang menghiasi diri, setelah bertemu dengan Alisha pemikiranku mulai berbuah perihal kecantikan, ia menggambarkan padaku cantik itu ketika ia mampu memoles dirinya dengan akhlak baik dan dipadukan dengan aturan dari tuhannya.

"Kapan kamu mau mengungkapkan perasaanmu padanya?" Kata Zaki

"Entahlah," kataku.

"Beraninya cuman bikin puisi doang," kata Zaki.

Perihal rasa padanya aku hanya orang pengecut yang hanya menuangkannya lewat tulisan saja. Dan aku harap dia pun tidak akan pernah tahu.

***

Suatu hari aku melihatnya sedang membaca buku di perpustakaan kampus. Dia sedang asyik dengan lembar-lembar kertasnya. Tiba tiba sikunya menyenggol sebuah buku di atas meja hingga membuat bukunya terjatuh, dengan spontan aku langsung mengambil buku itu dan menaruhnya di tempat semula.

"Terima kasih," ucapnya padaku.

Aku hanya tersenyum tipis padanya dan bergegas pergi. Detak jantungku seperti lebih cepat dari biasanya. Entah apa yang direncanakan tuhan padaku hari ini, setelah berjumpa dengannya di perpustakaan aku bertemu lagi dengannya lagi di perkiraan kampus. Ia terlihat sedang akan mengati ban mobilnya.

"Biar aku saja yang menggantikannya." kataku padanya.

"Tidak perlu mas, saya bisa sendiri," Katanya padaku.

"Bajumu akan kotor." kataku.

"Tidak perlu saya bisa sendiri."

"Jangan keras kepala!"

Akhirnya aku yang mengganti ban mobilnya. Usai mengganti bannya aku langsung bergegas pergi dari dia tanpa basa-basi terlebih dahulu.

"Mas, mas siapa namanya?".

"Beno," jawabku.

Baru pertama kali ia menanyakan namaku sedangkan aku sudah tahu namanya sejak aku mulai menaruh rasa padanya. Tidak hanya itu aku pun tahu di mana ia tinggal dan dengan siapa saja iya berteman. Diam diam aku mencari informasi tentangnya gadis impianku.

Keesokan harinya tanpa sengaja aku bertemu kembali degannya tetapi aku membuang wajah padanya soal tidak peduli padanya.

"Hay, mas Beno ya?" katanya.

Aku hanya memberi senyum tipis padanya.

"Saya mau ucapkan terima kasih karena kemarin sudah membantu saya,"

"Iya sama sama,"

"Oh iya kenalkan nama saya Alisha,"

Kembali aku hanya melempar senyum padanya.

"Maaf ya, aku harus segera pergi,"

"Oh iya... silakan,"

Aku berjalan menjauh darinya dan setelah beberapa langkah aku kembali menoleh padanya yang masih berdiri.

"Duhai rindu bukan maksud hati tidak ingin bersama denganmu tetapi aku takut kamu mencium aroma rasa yang ada dalam hatiku, biaralah aku berjibaku melawan rindu yang belum bertepi, " ucapku dalam hati.

Langkah kakiku terus berjalan menjauh darinya. Tiba-tiba Zaki menepuk pundakku.

"Way,"

"Kamu bikin aku terkejut,"

"Cie yang ketemu pujaan hatinya,"

"Apa si kamu ki,"

"Anehnya , kok cuek ya? Ada apa?"

" Kepo, situ,"

"Ceritalah"

"uda kapan kapan saja de,"

"Ke kantin yuk,"

"Boleh,"

Saat aku dan Zaki akan pergi ke kantin kampus tiba-tiba aku melihat Alisha sedang berbicara dengan seorang pria.

"Wah sama siapa tu si Alisha?" kata zaki.

Aku hanya dia dan mencoba menyipatkan mataku untuk melihat lebih jelas lagi. Lelaki itu menyodorkan sebuah bunga pada Alisha dan Alisha mengambilnya dengan wajah bahagia.

"Waduh Kelihatannya si Alisha bahagia banget tu," kata Zaki.

Aku berjalan sambil menundukkan kepala menuju kantin kampus.

"Sebenarnya perasaanmu sama dia seperti apa ?" Kata Zaki.

"Hm, biasa saja."

"Bohong!"

"Bagaimana kalau dia itu pacarnya?"

"Ya tidak masalah,"

"Hari ini kan, hari Valentine,"

"Terus apa hubungannya?" Kataku pada Zaki.

"Kalau kebiasaan hari Valentine seperti itu memberi bunga pada pasangan,"

"Kenapa harus bunga?"

"Karena bunga itu tanda cinta,"

"Kalau tanda cinta sesungguhnya itu bukan bunga tetapi kepastian pada seorang wanita dan itu tanda cinta yang benar bagi seorang lelaki, dalam urusan kasih sayang kiblat kita itu kedua orang tua kita, di mana mereka tidak pernah mengatakan bahwa mereka sayang pada kita tetapi langsung memberikan bukti bentuk rasa sayangnya pada kita dan apa yang kita dapatkan hingga bisa menjadi seperti saat ini adalah hasil jerih payah orang tua kita," kataku.

Zaki mendengarkan ucapanku dengan wajah tertunduk.

"Kalau di Islam sendiri bentuk kasih sayang di bungkus dengan iman, sesuai sabda nabi Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri, dan Kasih sayang kepada manusia lain bisa berbentuk perbuatan tolong menolong, menjaga silaturahmi, meringankan beban dan kesulitan orang lain, mengajak orang lain ke jalan Allah, menjaga kedamaian dan lain sebagainya. Sementara itu, kasih sayang kepada makhluk lain dan lingkungan bisa berupa menjaga kebersihan, keasrian, dan kelestarian lingkungan. Maka, kasih sayang dalam Islam dapat terwujud sepanjang waktu, sepanjang usia manusia tersebut hidup di bumi, Intinya kasih sayang tidak terikat oleh waktu dan tidak selalu di pengungkapannya dengan setangkai bunga,"

"Aku ingin bertanya padamu, boleh?" kata zaki.

"Silakan,"

"Sebenarnya kamu suka atau tidak pada dia?"

"Tidak,"

"Lalu?"

"lebih tepatnya aku mencintainya,"

"Sama saja itu,"

"bedah dong,"

"Apa perbedaannya?"

"Perbedaan antara cinta dan suka itu analoginya seperti menyukai suatu bunga. Kalau kamu suka terhadap bunga maka kamu memetiknya, tetapi kalau kau mencintai bunga itu, kamu akan merawat dan menyiraminya setiap hari. Pencinta lebih cenderung memuliakan dan menjaga betul-betul."

****

The last story!!! Maaf karena email yang ketimbun hahaha

Selamat membaca!!!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EVENT AIRIZ "Realita di balik Valentine"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang