LOST STAR

37 4 0
                                    

Cerita ini dikarang oleh AineeLin12

*****

14 FEBUARI 2017,

Tanggal 14 bulan ke dua, selalu identik dengan yang namanya cerita cinta. Ya hari valentine, hari kasih sayang. Di mana semua manusia laki-laki maupun perempuan entah yang tua ataupun yang muda berusaha menyatakan cintanya dengan hal-hal manis setengah mati. Tapi tidak denganku, hari itu aku sedang berada di rumah sakit. SENDIRIAN. Bukan karena aku tak memiliki teman, kekasih, keluarga atau apapun itu tapi karena memang aku ingin sendiri. Jangan salah paham !!

Jadi waktu itu aku sedang berjalan keluar ruang rawatku karena bosan setelah marathon menonton film. Aku melihat seorang wanita dengan baju pasien sama sepertiku di tarik oleh seorang laki-laki dengan baju serba hitam. Aku yang terkejut hendak berteriak tapi terhenti saat aku tiba-tiba saja teringat film horor yang ku tonton beberapa jam lalu. Di film itu si pemeran utama wanita mendadak menjadi sasaran seorang psikopat gila yang sangat mencintai ketinggian hanya karena wanita itu berteriak karena melihat si psikopat itu melemparkan mangsanya dari gedung setinggi 30 lantai. Jadi..

Wait, ini bukan waktunya mereview film. Saat aku tersadar wanita dan laki-laki serba hitam itu sudah menghilang. Aku kebingungan. Pintu menuju taman hanya satu yaitu lorong tempat aku berdiri saat ini. Insting keadilanku muncul, aku berjalan pelan ke pintu kaca yang langsung mengarah ke taman itu. Mengapa aku melakukannya ? ya sapa tahu gadis itu membutuhkanku. Karena di film –masih film psikopat yang tadi- walaupun pemeran utama wanita tadi dapat menangkap si psikopat gila itu ke kantor polisi tapi pengadilan melepaskannya karena kekurangan barang bukti. So, mungkin aku bisa menjadi barang bukti, pikirku.

Tapi bukannya malah adegan pembunuhan sadis yang terjadi, jujur aku menyesal. Aku malah melihat cerita cinta mellow khas drama-drama. Tentang seorang laki-laki yang sedang berusaha mendapatkan wanita pujaannya yang ternyata mencintai orang lain. Tetapi cerita mereka berbeda, percayalah. Awalnya aku tidak ada niatan untuk menguping, tapi aku penasaran dengan nasib gadis batu itu –aku akan menceritakan tentang hal ini nanti-. Aku penasaran apa yang akan di lakukan gadis batu itu. Jadi aku memutuskan untuk menguping sedikit. Aku menyilangkan kedua tanganku dan bersandar di pintu kaca sambil mendengarkan cerita tentang gadis -batu bodoh- itu.

Jadi begini ceritanya.

---

Sani –aku menyamarkan namanya- akan kembali ke ruangannya saat seorang laki-laki bertopi, masker, kacamata dan jaket berwarna serba hitam itu tiba tiba menarik lengan kirinya.

"Oh ... Bagaimana bisa kau ada di sini ? Bukannya kau seharusnya ada di Jepang?" Sani terkejut saat melihat laki-laki itu tiba-tiba muncul didepannya. Wajah laki laki itu di tutupi masker dan topi , tapi Sani masih dapat mengenalinya. Ia tahu laki-laki itu, ia mengenalnya, sangat mengenalnya. Dan setahunya ia seharusnya sedang ada konser di Jepang. Saat Sani akan berbicara...

"Ssttt .." Telunjuk tangan kanan laki laki itu terangkat ke bibir. "Di sini banyak orang, ayo ke sana." Ia menunjuk ke arah taman yang barusan di datangi Sani. Tangan yang tadinya berada di lengan sekarang sudah menggenggam jemari Sani. Mereka berjalan agak cepat kembali ke taman.

Suasana taman sangat sepi saat itu, sekarang sudah jam 10 malam. Sebenarnya pasien tidak diizinkan keluar kamar sendirian. Apalagi malam seperti ini. Laki-laki itu menarik lembut tangan Sani, membuatnya duduk di sampingnya.

"Bagaimana kau bisa datang ke sini ?" Sani tidak sabar, banyak pertanyaan dalam kepala mungilnya.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu? Bagaimana dengan konsermu?" Tanya Sani dengan nada kesal melihat laki-laki itu tidak memiliki niat sedikit pun untuk menjawab pertanyaannya.

EVENT AIRIZ "Realita di balik Valentine"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang