Bloody Val

25 4 0
                                    

Cerita ini dikarang oleh LindaSafitry

*****

Mereka terus berlari, menjauh dari bunyi nyaring yang mengejar mereka sejak tadi. Di antaranya, seorang gadis dengan kaus Fila maroon dan Levi's hitam memutuskan untuk berhenti. Terlihat tubuh mereka yang basah karena keringat. Sedangkan bunyi nyaring seperti besi yang beradu dengan lantai itu, masih terdengar dan makin mendekat.

"Nis, ayo!" teriak salah satu temannya yang berada jauh di depan.

"Iya, Nis. Buruan! Kita harus segera sembunyi sebelum tertangkap orang itu." sahut yang lain.

"Kalian duluan aja. Aku udah nggak kuat. Sumpah!" Gadis itu mendudukkan dirinya di lantai. Nafasnya ngos-ngosan. Tidak jauh berbeda dengan teman-temannya yang lain.

"Tapi kamu mau sembunyi di mana?" tanya yang lain lagi. Kali ini suara cowok. Gadis itu melirik sekelilingnya yang gelap. Hanya ada sedikit penerangan dari senter yang mereka bawa. Tidak ada tempat sembunyi di sana.

"Nis, buruan!" teriak mereka. Bunyi nyaring itu terdengar sekitar jarak 5 meter dari tempat mereka.

"Kalian cepat lari. Tinggalin gue. Cepat!!!" teriak gadis itu pula.

"Enggak. Kita nggak mau ninggalin elo." teriak salah satu teman perempuannya. Suaranya serak seperti ingin menangis.

"Nis, ayo! Biar gue bantu." sahut satu suara lagi.

"Enggak, Del. Lo dan yang lain harus pergi. Gue janji akan nyusul kalian."

"Tapi, Nis ...."

"Buruan, Del. Kalian juga." perintahnya.

"Terus Elo gimana?"

"Gue bisa sembunyi di sana," ujarnya sambil menunjuk ke arah lemari pakaian yang sempit di ujung kirinya.

"Kalo gue lolos dan ketemu jalan keluar, gue akan segera keluar dan minta bantuan. Gue janji. Gue janji akan susul kalian" lanjutnya lagi.

"Tapi, Nis ...." Terdengar suara tangisan di sana.

"Buruan, guys!!!" serunya. Mereka pun dengan berat hati meninggalkan gadis itu.

"Del." Gadis itu memanggil temannya yang berada paling belakang. Temannya sontak menoleh.

"Thanks ya, cokelatnya." ujarnya dengan tersenyum kecil. Temannya berusaha menahan tangis. Kemudian mencoba untuk tersenyum.

"Gue akan tungguin Lo, Nis. Dan kali ini tepati janji Lo, seperti dulu." ujar temannya. Gadis itu hanya tertawa lirih.

"Buruan Del, kejar mereka." Temannya mengangguk. Dia segera berlari meninggalkan gadis itu meski terpaksa.

"Gue sayang elo Delia." Mendengar kalimat yang dilontarkan oleh sahabatnya, membuat dia tidak bisa menahan tangis. Hanya berselang beberapa menit, terdengar suara teriakan yang menyayat di pendengarannya.

28 jam yang lalu.

-Room Chat_XII Kimia3-

Annisa_21: Guys.... Udah ada planning buat valday nanti nggak???

Dittoalditto: Pasti, dong. Masa' orang ganteng, valday belum ada planning.

Aditkece: Alaah, palingan merem di kamar.

Dittoalditto: Kampreet lu!

Annisa_21: Diih, yang ada cewek-cewek pada kabur liat lo.

EVENT AIRIZ "Realita di balik Valentine"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang