UNDERCOVER

88 15 8
                                    

Cerita ini dikarang oleh karinlarasati_

****

14 Februari 2019: Hari di mana rahasia besar itu terbongkar. Semua drama skandal terkuak, dan karma terbalaskan.

-Gracia Floretta Allene

***

Tujuh hari berlalu berteman dengan sunyi. Inilah risiko menjadi anak tunggal, ketika suatu saat orang tua sudah tidak ada, maka tak ada lagi saudara kandung. Satu-satunya keluarga yang ia miliki sudah pergi untuk selamanya. Ayahnya, baru saja meninggal tujuh hari yang lalu. Dan Ibunya sudah meninggal sejak ia masih duduk di bangku SMP.

Deru napasnya sampai menggema di penjuru ruangan saking sunyinya suasana rumah. Tak ada lagi kerabat atau sanak saudara yang dekat denganya, karena tempat tinggal mereka jauh. Hidup sebatang kara adalah tantangan baru baginya. Apalagi, ia harus meng-handle perusahaan peninggalan ayahnya. Mau tidak mau itupun demi kelangsungan hidupnya.

"Ma, Papa sudah nyusul Mama sekarang. Giliran Gracia yang tinggal sendirian." Gadis itu bernama Gracia, Gracia Floretta Allene.

Gracia mengusap dengan lembut figura foto keluarga semasa dirinya kecil, dengan sedikit nostalgia sambil berandai keluarganya masih lengkap. "Kenapa Gracia jadi anak tunggal sih, Ma? Kan kalau Gracia punya kakak tak akan merasa kesepian seperti sekarang."

Semua terjadi atas kehendak Yang Maha Esa, Gracia cukup menjalani dan menerima apapun yang terjadi.

Ia menuju kamarnya, berebahan sejenak menghilangkan penat usai kegiatan kampusnya yang melelahkan. Untuk menghilangkan suasana sunyi yang ada, Gracia mengambil benda pipih elektronik kesayangannya. Membuka aplikasi panggilan suara untuk menelfon Arven, teman dekat lelakinya.

"Moshi-moshi, Arven ganteng di sini."

Suara narsis penuh kepercaya dirian terdengar di seberang sana membuat Gracia terkekeh sendiri. "Dih, apaan."

"Kenapa, Gre? Takut ya di rumah sendiri, dibilang suruh tinggal di rumah gue aja gak mau."

Gre, adalah panggilan untuk mempermudah menyebut nama Gracia. Arven adalah temannya sejak SMA, kebetulan mereka juga satu kampus.

Mereka sudah sangat akrab, bahkan orang tua Arven sudah mengenali Gracia. Makanya ketika mendengar Ayah Gracia meninggal, orang tua Arven langsung menawari dirinya untuk tinggal bersama mereka. Namun Gracia menolak dengan alasan ingin menjaga rumahnya saja.

"Bukan. Gue gabut aja makanya nelfon elo, ha..ha..ha."

"Cuma dicari pas gabut aja nih?"

"Iya."

"Jahat ya kamu, aku jijik aku benci."

"Lo tuh yang jijik, apaan dah ngomong ala-ala sinetron gitu." Kurang lebih satu jam Gracia bersenda gurau dengan Arven melalui media telefon. Itu semua berakhir karena Gracia yang ketiduran. Selalu saja begitu.

***

Selimut dengan corak gingham berwarna biru-putih.

Siapa yang punya? Seingat Gracia, ia tidak mempunyai selimut seperti itu. Dan seingatnya, ia tadi ketiduran tanpa sempat memakai selimut. Mengapa saat bangun tidur ia melihat sebagian tubuhnya tertutup oleh selimut gingham itu?

EVENT AIRIZ "Realita di balik Valentine"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang