• 25 •

47.7K 3.8K 612
                                    

#25 — Curiosity Killed The Cat

• • •

Gosip. Itu adalah hal yang tidak pernah Valletta sukai. Ia sering sekali menjadi bahan gosip di sekolahnya yang dulu dan ia muak dengan hal itu.

Biasanya, ia hanya akan tahu dari teman-temannya atau kabar yang berembus bahwa ia digosipkan ini itu. Namun, sekarang, untuk pertama kalinya, ia mendengar dengan telinganya sendiri orang-orang sedang asyik membicarakannya.

Valletta tidak berniat pergi. Ia justru mengalihkan perhatiannya dari ponsel dan fokus memasang pendengarannya.

"Gila, 'kan? Baru beberapa hari deket udah jadian."

"Gue kira malah Kak Valletta bakal jadi korban bully Kak Arran waktu nonjok di lapang itu. Eh, taunya malah jadi deket terus jadi ceweknya."

"Kak Valletta cantik sih, sayang buat dijadiin target bully."

"Cantik apanya? Menang badan doang sih itu. Kalau soal cantik, ya jelas cantikan Kak Berlina lah. Baik, lembut, ah perfect deh. Cocokan juga Kak Arran sama Kak Berlin."

"Kak Berlin tuh terlalu baik, sayang banget kalau dijadiin pacar buat dirusak Kak Arran. Kalian tahu enggak pergaulan Kak Arran sama temen-temennya gimana? Katanya sih Western banget," kata seorang cewek sambil tertawa kecil.

"Oh! Pantesan Kak Arran gerecep banget ya deketin Kak Valletta. Udah dikasih badan kali, makanya cepet banget dijadiin pacar biar sering-sering gituan."

Valletta mendengar beberapa orang tertawa. Dadanya bergemuruh karena menahan emosi.

Apa hal kayak gitu lucu?

"Gila lo anjir," kata seseorang sambil tertawa.

"Masa sampe segitunya? Masih SMA udah berani kayak gitu?"

"Dih, lo kayak gatau aja kalau Kak Arran sama temen-temennya tuh mainnya di club. Ganteng-ganteng tapi sayang banget ya rusak gitu."

"Lagian murahan juga ceweknya, belum apa-apa udah berani nyium Kak Arran di tengah lapang setelah nonjok dia. Gila, urat malunya di mana sih? Kentara banget deh dia yang nyodorin diri ke Kak Arran dan Kak Arran mau-mau aja karena lumayan."

"Katanya Kak Arran yang nyium tau."

"Enggak mungkinlah! Enggak ada sejarahnya Kak Arran mulai duluan. Cewek-cewek yang enggak punya harga diri biasanya lempar dirinya duluan ke Kak Arran. Kak Valletta juga kayak gitu, ew."

"Jadi inget Kak Nerra," kata seorang cewek dengan suara memelan.

"Jangan dibahas lagi please! Merinding gue bahas orang yang bunuh diri. Hiiiy. Mending bahas cogan."

Valletta berdiri dari tempat duduknya saat cewek-cewek itu mulai membahas cowok-cowok hitz di SMA Adidarma. Ia agak kecewa karena mereka tidak melanjutkan pembahasan mengenai Nerra, tapi ia juga emosi setengah mati karena orang-orang itu membicarakan hal yang tidak pantas tentang dirinya.

Udah, Letta, udah.

Sambil melangkah, Valletta berusaha menghilangkan perasaan tidak menyenangkan di hatinya.

Lupain, jangan lo pikirin. Biasanya juga lo bodo amat kalau digosipin kayak gitu.

Valletta membuang napas keras-keras. Ia melangkah menuju gedung olahraga indoor karena di sana Arran sedang tanding basket dengan kelas 12 IPA 1.

BAD GAMESWhere stories live. Discover now