• 16 •

54K 3.9K 191
                                    

#16 — Winner

• • •

Sekolah libur hari Sabtu, tapi sebagian besar murid tetap datang ke sekolah untuk kegiatan ekstrakurikuler. Banyak ekstrakurikuler yang melakukan kegiatan kumpul wajibnya di hari Sabtu, tapi tidak untuk beberapa ekstrakurikuler lain.

Teater sendiri tidak ada kegiatan hari Sabtu karena memang jadwal kumpul rutinnya dilaksanakan pada hari Kamis. Akan tetapi, Valletta tetap saja datang ke sekolah untuk melihat Agatha latihan dengan eskul dance-nya. Seina dan Berlina yang tidak ada kegiatan eskul hari ini pun tetap datang ke sekolah untuk melihat Agatha karena di rumah pun memang tidak ada kegiatan.

Berlina, Seina, dan Valletta duduk di lantai ruang tari untuk melihat penampilan Agatha dan teman-teman satu eskulnya. Mereka memang selalu menggunakan ruangan seni tari untuk latihan dance.

"Agatha keren!" teriak Seina membuat semua orang yang ada di sana refleks menutup telinga. Teriakan Seina itu bahkan mengalahkan nyarinya dentuman musik yang mengiringi tarian Agatha.

"Sei jangan teriak-teriak, kepala gue pusing nih," keluh Valletta dengan memelas. Pasalnya ia benar-benar pusing, sedikit tidak enak badan karena kemarin sempat kehujanan. Ia memang sudah minum obat, dan ia pikir datang ke sekolah akan membuat sakitnya cepat hilang ketimbang berbaring seharian di tempat tidur.

"Maaf, hehe," ujar Seina menyesal lalu memeluk Valletta. "Eh, lo anget!" Seina langsung kaget.

"Lo enggak apa-apa?" Kini Berlina juga ikut terlihat cemas. Cewek itu meletakkan tangannya di bahu Valletta dan mengecek suhu tubuh Valletta dengan tangannya yang lain.

Valletta nyengir dan mengangguk santai. "Gue enggak apa-apa, pusing dikit doang, udah minun obat ju—" Valletta langsung menutup mulutnya lalu bersin.

"Letta lo mending balik aja deh, istirahat. Kayaknya lo enggak baik-baik aja," ujar Berlina cemas.

"Enggak, ah. Gue kalau di rumah tiduran terus malah tambah sakit," sahut Valletta menenangkan.

"Lah sama!" seru Seina dengan antusias. "Gue juga nih ya, kalau sakit gitu mending bawa jalan-jalan, happy-happy gitu daripada boboan di rumah malah makin pusing."

Berlina menatap wajah Valletta yang pucat dengan prihatin. Apalagi saat temannya itu bersin lagi hingga hidungnya memerah dan wajahnya terlihat tidak nyaman. Ia tidak bisa diam saja. Berlina lalu mengeluarkan ponselnya dan mengetikan pesan pada Arran lewat Whats App.

Arran

Arran
Di mana?
Udah bangun belum?

Tidak perlu menunggu lama, balasan dari Arran pun segera datang.

Rumah
Jangan chat
Gue lagi main pubg

Valletta sakit
Gara-gara lo ajak ujan-ujanan kemarin ya?
Jemput sini anterin pulang

Itu di mana?

Sekolah
Ruang seni tari

Otw

"Valletta!" teriak seseorang dari pintu ruang seni tari yang memang terbuka. Valletta dan kedua temannya menoleh dan menemukan Dino tengah melambai sambil tersenyum padanya. Di samping Dino ada seorang cowok berseragam futsal yang ikut menatap pada Valletta.

"Sini!" teriak Dino lagi sambil memberikan gerakan tangan agar Valletta menghampirinya.

"Eh siapa tuh yang sama Dino? Ariq, 'kan?" ujar Seina pada Berlina.

BAD GAMESDonde viven las historias. Descúbrelo ahora