Ada banyak kejadian tercatat dalam sejarah pada 14 Februari, sejak 783 Masehi. Mulai dari Revolusi Abbasiyah, pembakaran masal, Inkuisi Spanyol, Perang Dunia II, penemuan unsur kimia, sejarah Santo Valentine, penempatan satelit, pemberontakan PETA, hingga yang paling terkenal adalah tragedi gelombang matahari. Ia duduk, menatap cup-lass —benda kaca setinggi empat meter yang digunakan untuk berganti pakaian secara digital. Suara robot dari luar ruangannya menyapa, mengingatkan jadwal kegiatannya hari ini.

Ia berdiri dan berganti pakaian. Di tahun 2342 ini, ada 3 jenis makanan yang bisa kamu konsumsi; hydrocav, sonanced, atau alga. Dibandingkan memakan asap atau dibohongi oleh musik, Arin lebih memilih menelan pil alga. Setelah makan, Arin menuju salah satu sudut kota. Arin memiliki tinggi badan 262 cm, cukup tinggi untuk ukuran gadis remaja yang rata-rata 255 cm, postur tubuhnya tegap, catatan kesehatannya baik, tidak ada kelainan mental, dan ia tidak terjangkit virus yang disebarkan oleh pihak-pihak perang.

(Hydrocav, sonanced, alga : nama makanan yang aku buat sendiri, dari referensi yang aku baca disebutkan makanan uap (hydrocav) : kenyang hanya dengan aroma dari makanan yang kau inginkan. Lalu ada sonicaenchanced, untuk mengubah rasa makanan. Sedangkan alga adalah flora laut yang memang sudah dijadikan pil sekarang, hanya sedikit berbeda fungsinya. Sumber : Youtube)

Ia telah melewati tes pelatihan awal dengan sangat baik. Hari ini, penilaian praktik perang pertamanya. Dilakukan di Ludyand, bagian timur laut pulau dengan area khusus pelatihan tentara perang. Arin memasuki gerbang besi Ludyand, ia menerima sebuah te-od —chip kecil, ditempelkan pada kulit untuk menyebarkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh— dan pin berbentuk heptagon putih dengan ukiran awan berwarna merah, meniru awan yang memayungi mereka. 

Pin itu memiliki fungsi untuk menyesuaikan seragam tentara yang akan mereka gunakan dengan tempat sekitar mereka, juga berfungsi sebagai alat pelacak yang akan otomatis mengirimkan sinyal bantuan jika denyut jantung pemiliknya dirasa bermasalah. Arin berdiri menatap hutan lebat, mendengarkan instruksi khas pin tersebut. Ia berjalan, menuju barisan anggota militer lainnya.

"Ismena amarin, 18 tahun, anggota resmi Archmiland 358.4. Putri dari Marsekal Oriza Amar," ujarnya mengkonfirmasi data diri untuk kepemilikan pin, "penyesuaian seragam militer!" dari bahu, pakaiannya berganti menjadi kemeja bertudung tanpa lengan dan celana longgar bercorak dengan beberapa kantong besar di sisi celananya. Langkahnya terhenti, ia berdiri tegak menerima Electronic Gun Pulse (EGP)—sebuah pistol elektronik yang dapat diatur fungsinya dari bodyphone.

Mereka yang lolos tes masuk militer berjumlah 530, terbagi kedalam dua grup (merah dan putih) yang ditugaskan untuk saling mengalahkan satu sama lain, dan mendapatkan bendera kecil sesuai kelompok mereka yang disimpan musuh. Tim pemenang akan diantar ke pulau pusat yang kemudian dilatih kembali hingga dipercaya sudah mampu memasuki medan perang, normalnya orang-orang harus melakukan dua hingga lima kali pelatihan. Meski begitu tak jarang beberapa remaja potensial lolos pada percobaan pertama.

Arin mendengarkan instruksi pemimpin grup, dipilih langsung oleh salah seorang prajurit sembari mengatur EGPnya. Ia menarik dua kabel pendek, memasukkannya pada otot flexor pollicis brevis tangan kanannya untuk dihubungkan pada bodyphone. Mereka diperbolehkan menembaki dan melumpuhkan musuh separah apa pun, jadi tentu saja dia harus bersiap maksimal. Jika tidak, ia akan tertinggal jauh. Mereka berbaris, menyimak suara pemimpin mereka yang terdengar jelas pada telinga mereka.

(Flexor pollicis brevis adalah otot di tangan yang melenturkan ibu jari.)


"Tidak ada masalah?" tanya pemimpin mereka, menanyakan mengenai Mikro Wt—alat komunikasi yang ditanam di bawah kulit tragus pada telinga kanan para anggota militer resmi.

EVENT AIRIZ "Realita di balik Valentine"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang