Epilog. Hey, I miss you

Start from the beginning
                                    

"Tunggu!" Gadis itu menarik lenganku, ayolah... Aku hanya ingin masuk ke kelas dan kembali melihat Nabila dan Khalil. Tidak bisakah gadis ini mengerti?

"Denger ya, umm Sa-"

"Khalil tunggu bentar!" Ucapanku terhenti saat mendengar teriakan Nabila. Sejak kapan mereka keluar kelas?

"Apalagi bil? Mau jelasin apa lagi lo? Mau jelasin kenapa pergi bareng Risky kemaren? Iya?"

Sepertinya mereka bertengkar, ku lihat wajah Khalil yang menahan amarahnya. Ck, kenapa aku juga merasa geram saat mendengar Nabila pergi bersama orang lain?

"Lo salah paham. Gue cuman nggak sengaja ketemu Risky kemaren. Ya terus dia nganter gue pulang gara-gara lo nggak bisa jemput!"

"Bodo amat!" Khalil kembali pergi, ku lihat Nabila tidak lelah untuk terus membujuk Khalil.

"Kenapa mereka berantem ya? Perasaan tadi masih di kelas"

"Siapa?" Ku tolehkan kepalaku ke gadis tadi, oh iya aku melupakannya karena terus memperhatikan Nabila dan Khalil. "Itu si Nabila sama Khalil. Perasaan mereka tadi di dalem, kok udah ada di luar aja?"

Raut wajah gadis tadi langsung berubah, ekspresi sedih yang hanya bisa ku lihat. Dan dengan cepat ia memeluk leherku dan menangis tersedu.

"Hiks gue mohon hiks jangan gini" aku bingung, sebenarnya gadis ini kenapa?
"Gue mohon sadar hiks relain mereka please"

Aku hanya diam, tidak tahu harus melakukan apa. Ku rasakan ia melepaskan pelukannya, "Sekarang gue tanya, lo siapa?"

Alisku berkerut, aku siapa? Ya aku adalah aku? Tidak mungkin kan aku adalah pak satpam penjaga sekolah?

"Gue? Yaaa gue adalah gue. Masa gue jadi lo?" Ia tersenyum kecil seraya menghapus airmatanya.

"Iya, tapi nama lo siapa?" Aku mulai bingung, nama? Bukannya aku adalah aku?

Gadis itu tersenyum, ia kemudian menunjuk nametag seragamnya, "Nama gue Salsha, terus nama lo siapa?"

Aku berusaha melihat nametag seragamku, ah susah. Aku berjalan masuk dan memutuskan melihat nametagku melalui kaca.

Gadis itu tetap mengikutiku, ah masa bodoh aku penasaran dengan namaku sekarang. "K-Khalil? KHALIL?!"

"Iya, lo Khalil, temen gue" Seketika aku ingat, ingat bahwa semuanya yang aku lihat tentang "Nabila dan Khalil" hanya delusiku semata.

Satu persatu kejadian pagi tadi terlintas di benakku. Mulai dari Arga dan Sarah di koridor, Ervin dan Ayu di kelasku, sampai Jacob dan Jingga yang bertengkar tadi.

Lalu dimana Nabila? Dimana ia? "Mana Nabila? Sal jawab, mana Nabila?"

Salsha cuman bisa nunduk dan mulai nangis, bisa ku lihat dari bahunya yang naik turun karena isakan tangisnya.

"Khalil... Gue mohon, gue mohon ikhlasin Nabila lil" Aku menggeleng, merelakan Nabila? Untuk apa? Yang aku tahu hanya Nabila tidak pergi.

***

Kejadian itu terjadi begitu cepat di depan mata Salsha. Di depannya, sahabatnya terbaiknya, pergi meninggalkannya.

"Enggak, ENGGAK! NABILA!!"

Salsha berlari menuju bibir jurang, berusaha menggapai Nabila. Namun, dengan segera tubuhnya tertarik ke belakang oleh Rachel.

"LEPASIN! LEPASIN GUE! NABILA!! HIKS JANGAN PERGI BIL, JANGAN!"

Salsha hanya bisa berteriak histeris, tidak jauh berbeda dengan keadaan Khalil sebelum ia tumbang karena luka di tubuhnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[FINISHED]Kapten Basket vs Vlogger CantikWhere stories live. Discover now