Tigapuluh satu. Flashback

1.3K 63 5
                                    

Khalil baru saja pulang setelah mengantarkan Kevan dan mobilnya. Ia merebahkan diri ke kasur miliknya, berharap rasa penat itu bisa menguar dengan sendirinya.

"Huhhhh" Ia menghela nafas, pusing memikirkan semua ini. Sebenarnya, bisa saja ia pergi meninggalkan Nabila dan bersikap tidak peduli.

Namun, bukankah ia sendiri tau sebesar apa cintanya kepada gadis garang itu? Mengingat pertemuan pertama mereka membuat Khalil tertawa kecil.

Bagaimana saat tubuh kecil itu terjatuh karena lemparan tidak sengaja dari dirinya. Lalu saat pertama kali gadis itu berteriak dan menampakkan wajah angkuhnya.

Dan juga ia ingat saat pertama kali gadis itu mengajukan taruhan yang akhirnya mendekatkan mereka sampai seperti ini. Khalil tidak bisa melupakan apapun yang ia lewatkan setelah bertemu dengan Nabila.

Ia menyukai semua yang ada di diri Nabila, kecuali saat Nabila berusaha untuk menutupi sesuatu dari dirinya. Ia tidak bisa melihat Nabila terpukul ataupun sedih karena hal apapun.

Matanya memberat, ia hanya ingin tidur sekarang. Pintu terbuka dan mendapati Rachel yang masuk, menggagalkan acara tidur Khalil. "Ehh maaf, mau tidur ya lil?"

Khalil bangun dari tidurnya, ia menggeleng dan menepuk sisi sampingnya, mengisyaratkan sang kakak untuk duduk di sebelahnya.

"Kenapa kak?"

Rachel menggeleng, ia menyandarkan kepalanya ke bahu sang adik. Entah kenapa perasaannya sedang tidak enak hari ini. "Cerita kak, gue adek lo"

Rachel menghela nafas panjang, ia mengambil tangan adiknya dan mulai menggenggam hangat tangan Khalil. "Perasaan kakak nggak enak lil"

Tangan Khalil terangkat lalu mengelus lembut rambut Rachel. Ia tidak mengerti, perasaan biasa-biasa saja hari ini. "Kak kenal lucas nggak?"

"Lucas? Yang artis itu?" Khalil menggeleng, "Bukan, namanya Lucas Wilton"

Rachel terdiam, ia mengenali nama itu. Memangnya siapa yang tidak mengenal Lucas Wilton? Pengusaha sukses sekaligus 'mantan' pewaris DeeCorp.

"Tau, kenapa?"

"Dia yang ngerubah bang Kean jadi kayak gini, kak" Rachel terdiam. Bagaimana bisa? Tidak mungkin bukan?

Semua kemungkinan mulai bermunculan di benak Rachel. Tentang relasi perusahaan keduanya, masa lalu Lucas, menghilangnya Kean, serta ucapan adiknya ini.

"Jangan-jangan ini alasan dari pencabutan hak waris DeeCorp dari Lucas? Apa karena dia pembunuh bayaran juga?"

Khalil membulatkan matanya, rasanya ia mengetahui semua relasi antara Lucas dan Kean dari beberapa kemungkinan ini.

"Tunggu dulu kak" Khalil beralih menatap Rachel, sepertinya sang kakak memiliki pemikiran yang sama dengannya.

"Pertama Lucas Wilton adalah pewaris DeeCorp yang mana itu udah pasti. Terus kata kakak tadi, secara tiba-tiba hak warisnya dicabut langsung sama ayahnya karena alasan yang nggak disebutkan..."

"...dan mungkin dia juga diusir dari rumah ayahnya dan terus melakoni pekerjaannya. Terus dia ketemu Kean yang waktu itu lagi pusing sama masalahnya..." sambung Rachel

"Dan dia yang ngebuat bang Kean jadi kayak gini, supaya sama kayak dia" Mereka terdiam, semuanya tampak jelas sekarang.

"Untuk menutupi kejahatan mereka, Lucas akhirnya mengelola perusahaan baru miliknya" Rachel terdiam. Ia tau sekarang, ini bukan sepenuhnya kesalahan Kean.

[FINISHED]Kapten Basket vs Vlogger CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang