Tiga. Taruhan

4.4K 195 0
                                    

Baik Salsha maupun Kevan sudah menghalangi pertengkaran ini, namun gagal. Mereka masih saja beradu argumen hanya karena masalah sepele.

"Udah udah, bego banget sih kalian! Berantem mulu dari tadi" Mereka berdua pun diam dan langsung menatap Kevan dengan tatapan amarah

"DIEM LU!!! KODOK BUNTING" Tawa Salsha pun pecah, pertama karena ucapan Khalil dan Nabila yang secara bersamaan, kedua mereka menyebut Kevan dengan sebutan itu

"Apaan lu, asal nyeplak aja lu bedua"

"Ehhh... Bego yang tadi mulai sapa? Hah? Elu kan? Ngapa gue yang disalahin?"

"Elu duluan yang mulai bego mancing gue aje lu ye" Salsha dan Nabila pun heran, sebenarnya siapa yang diantara mereka yang bermasalah dan sekarang lihat siapa yang bertengkar

"Eh bekicot, napa elu sama nih bocah resek yang berantem? Kan gue sama dia yang punya masalah" Nabila hanya bisa berkacak pinggang melihat Kevan menyunggingkan senyum yang berarti 'oh iya ya'

"Sirik amat lu ah"

"Kayak gini aja deh lil, euhmm... Benerkan nama loe Khalil?" Khalil hanya menganggukkan kepalanya "gimana kalau kita duel?"

"Duel? Maksud loe tinju gitu?" Nabila langsung menggelengkan kepalanya cepat

"Bukan, nah duel nya itu diadakan 1 bulan lagi, tepatnya waktu lomba antar kelas" Khalil masih menatap Nabila dengan bingung

"Jadi siapa yang satu bulan bisa menguasai keahlian lawan dan memenangkan kompetisi dia menang"

"Maksud loe kayak taruhan gitu?" Nabila mengangguk "Boleh juga, jadi dalam satu bulan ke depan gue harus bisa bikin video kayak loe dan loe sebaliknya?" Nabila pun mengangguk (lagi)

"Kalau menang berarti dia paling unggul dan boleh minta apa aja dari yang kalah"ucap Nabila mantap sambil menatap Khalil

"Kalau kalah?" Nabila berfikir sejenak "kalau kalah gimana? Ah, gimana kalo yang kalah jadi pembantu selama 1 bln. Gimana deal?"

"Deal. Jadi kalau loe kalah loe jadi kacung gue gitu?" tunjuk Khalil ke Nabila dan hanya dibalas oleh anggukan"Siap-siap aja deh bil, kayaknya loe yang bakal kalah"

"Tapi kayaknya loe deh lil yang jadi pembantu gue" ucap Nabila dengan gaya sombongnya

"Ehh... Bentar, maksudnya pembantu itu kayak yang nyuci, gosok, masak, dan lain lain gitu?" spontan ucapan Salsha langsung membuat Nabila memutar bola matanya kesal

"aduhhh... Sal... Kok loe bego banget sih?" sedangkan K2 (Khalil&Kevan) hanya menggelengkan kepala mereka "maksudnya pembantu itu, bukan yang kayak loe omong tadi. Tapi dia yang selama satu bulan kayak mesenin makan di kantin, ngerjain pr, nganter kemana-mana dan ya gitulah. Loe ngerti kan?"

"Owhh gue ngerti"

"Eh... Bil, emang ada gitu lomba bikin video? Perasaan gue nggak ada tuh cabang lomba itu untuk kompetisi antar kelas di sekolah kita" tanya Khalil setelah penjelasan Nabila ke Salsha

"Ada lah... Kan gue yang ngurus, gue ketuanya. Emang sih ini The First Time nya lomba ini, dan tentunya gue nggak boleh ikut. Dan juga gue bukan jurinya" Khalil hanya meng-oh kan omongan Nabila

"Oke hari ini kita udahan, sampai ketemu 1 bulan lagi" Mereka pun pergi ke arah yang berbeda seraya memikirkan rencana yang akan mereka lakukan

"Ehh... Bil! Hati-hati! Jangan terus mikirin gue ya nanti loe jadi cinta deh ama gue" ucap Khalil "Terus kalah deh" sambung Khalil disertai gelak tawanya

"Hehh... Liat aja nanti siapa yang jatuh cinta sama siapa" ucap Nabila seraya tersenyum miring "gue nggak takut bil"

Pertengkaran mereka pun berakhir dengan sebuah taruhan yang rumit untuk kedua belah pihak. Bagaimana tidak Nabila yang biasanya berkutat dengan berbagai perangkat lunak sekarang harus mulai belajar panas-panasan dan semua teknik bermain basket yang baik dan benar, begitu juga sebaliknya yang dialami Khalil nantinya.

Mungkin bagi Salsha maupun Kevan duel ini tidak terlalu penting, namun lain halnya dengan Nabila dan Khalil. Mereka beranggapan ini menyangkut harga diri mereka sebagai seseorang yang terkenal. Baik Khalil maupun Nabila sangat mementingkan ego masing-masing, kita lihat saja apa yang akan terjadi diantara mereka.

°°°

Saat ini di kamar Khalil, Kevan sedang membantu dirinya untuk untuk mencari info tentang membuat dan mengedit video. Awalnya Kevan menolak untuk ikut-ikutan dengan persoalan Khalil, namun Khalil selalu memaksanya dan akhirnya dengan penuh kepasrahan Kevan mingkem saja.

"Nih lil, gue udah dapet videonya di youtube, loe liat gih" Khalil yang sedari tadi fokus dengan layar ponselnya kini beranjak mendekati laptop yang sedari tadi di pegang oleh Kevan

"Hhmmm... Susah ah van, puyeng gue ngeliatnya. Males banget"

"Trus napa loe tadi setuju? Kan bego nya kumat lagi"

"Aelah mangap van mangap khilaf gue, emang lagi bego banget gue nyetujui omongan tuh anak" Kevan hanya menghela nafas kesal

Kini fokus Khalil kembali ke layar handphone nya, ia masih mencari-cari informasi di internet dengan penuh keseriusan.

Lain halnya dengan Khalil, Nabila kini sedang pusing mendengarkan ocehan Salsha mengenai basket mulai dari sejarah sampai seluk beluk basket. Siapa yang tidak tau kalau Salsha itu sangat pintar di bidang olahraga, namun sayang hanya teori tidak prakteknya

"Sal cukup sal! Loe mau buat gue sakit gara-gara semua ocehan loe itu? Aduhhhh pala gue..." Salsha yang sebelumnya memegang buku merubah tangannya menjadi berkacak pinggang

"Tadi katanya loe mau pinter main basket! Makanya gue jelasin tentang basket. Kok loe bego sih?"

"Gue mau bisa mainnya sal, bukan mau tau seluk beluk tentang basket, aelah salah pengertian loe ah. MAKANYA PEKA DONG" Salsha pun kesal lalu membuang muka

Hay... Makasih udah baca :) ajak dong teman kalian yang baca wattpad baca cerita ini dan vomments alias vote and comment. Ohya cerita ini dipublish gara² mood bagus abis ultah maren :v see you next chapter {^,^}

[FINISHED]Kapten Basket vs Vlogger CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang