Tujuh. Jangan Injek Kaki Gua

3.4K 151 10
                                    

Ruang Teater penuh saat ini. Mereka semua berlatih adegan demi adegan untuk pentas seni nanti. Dengan arahan pak Ardi mereka berusaha menghayati peran.

Namun, lain halnya dengan Nabila dan Khalil. Pak Ardi harus sangat bersabar dengan tingkah kedua orang itu.

Bagaimana tidak? Hanya berlatih untuk berdansa saja sudah seheboh ini. Teriakan demi bentakan terdengar dari mulut mereka

"Shit! Sakit bego! Berapa kali gua bilang, jangan injek kaki gua!"

"Aelah nggak sengaja lil. Ini juga baru dua kali!"

"Pala lu dua kali?! Ini yang kedua puluh kali bil. Arghh nyerah gua"

Khalil melepaskan tangannya dari pinggang dan jemari Nabila. Ia masih sangat menyayangi kakinya. Sementara Nabila hanya tersenyum karena kelakuannya.

Salsha sendiri bingung, bagaimana mereka bisa menjadi musuh lagi dalam beberapa jam. Padahal beberapa jam yang lalu mereka baru saja ekhm pelukan.

Pak Ardi menggelengkan kepalanya, ini saja baru adegan awal. Bagaimana saat adegan inti? Mungkin saja pak Ardi sudah diopname dirumah sakit karena kesabarannya yang habis.

Ngomong-ngomong Nabila dan Khalil akan memerankan drama Romeo and Juliet. Seharusnya kalian tau bagaimana inti dari drama ini bukan?

"Ya gusti… Nabila! Khalil! Kalian bisa tidak serius sedikit? Capek bapak ngelatih kalian. Seharusnya kalian tuh romantis seperti Romeo and Juliet bukan kayak kucing dan anjing"

"Saya kucing pak, dia yang anjing" Khalil melototkan matanya melihat Nabila menunjuk dirinya dan mengatakan dirinya anjing

"Elu kali, anjing kok ngomong anjing"

"Ehhh enggak bisa, gue kucing kali yang imut nah lo yang anjing item, buluk, nyebelin lagi"

"Lu!"

"Lu lil"

"Lu kali"

"LU!"

"SETOPPPP!! Pusing palak bapak" ucap pak Ardi melerai kedua manusia itu. Ia memijat pangkal hidungnya dan memikirkan cara agar drama ini tetap bisa ditampilkan tanpa harus membuat dirinya darah tinggi

"Ayo sekarang kita coba lagi" Khalil segera menggelengkan kepalanya. Ia tidak mau dipijak untuk ke dua puluh satu kalinya

"Enggak pa…"

"Enggak usah protes! Kali ini kita lakuin pelan-pelan, biar kamu enggak kepijak lagi"

Khalil pun mengangguk malas, ia langsung memeluk pinggang Nabila dengan tangan kanannya dan menggenggam jemari Nabila di sebelah kiri. Dan bagaimana dengan Nabila? Jangan tanyakan darimana semburat merah itu muncul, kalian pasti tau.

Nabila menahan nafasnya, entah mengapa degupan jantungnya bekerja tidak normal. Padahal ini sudah percobaan kesekian kalinya bukan?

Khalil menatap intens kedua manik Nabila. Seakan terhipnotis, ia terus-menerus menatap mata itu. Ia baru sadar manik hazel milik Nabila sangatlah indah.

Mereka melakukan dansa dengan baik tanpa ada kendala. Semua orang yang ada di ruang tersebut melihat dengan tatapan terpesona dengan pasangan itu. Pak Ardi memang tak salah pilih, itulah yang mereka pikirkan

Entah sejak kapan, lagu romantis telah mengalun merdu mengiringi dansa mereka. Salsha menyadari kalau mereka itu sangat cocok dan sepertinya pas untuk menjadi sebuah pasangan.

Nabila dan Khalil sepertinya sedang sibuk dengan dunia mereka sendiri. Keduanya saling tersenyum, bukan senyum mengejek yang sering mereka tampilkan. Melainkan senyum tulus.

[FINISHED]Kapten Basket vs Vlogger CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang