Duapuluh tujuh. Let's Find The Truth

1.5K 64 2
                                    

Sorry for typo(s) :"

Nabila terbangun dari tidurnya. Hal yang pertama ia lihat adalah ekspresi cemas dari Kean.

"Kak..." Kean terkejut sekaligus merasa senang melihat Nabila sudah sadar.

Ia langsung saja memeluk adiknya itu. Rasa khawatir di dada Kean seketika menguap dan perasaan lega menghampirinya.

"Nabila kamu nggak papa kan?" Nabila hanya menggeleng, ia masih sedikit pusing.

"Kok bisa pingsan sih? Pasti gara-gara pacar kamu itu ya?" Nabila menggeleng lagi.

Ia mencoba mengingat penyebabnya pingsan. Perbincangannya dengan Rachel pun terlintas.

Ia lalu menatap langsung ke arah mata Kean. Mencoba mencari apakah benar yang dikatakan Rachel.

Kakak nggak mungkin pembunuh, Nabila terus menatap mata Kean yang membuat Kean menjadi bingung.

"Kenapa bil? Ada yang salah sama mata kakak?"

"Kakak sayang bila?" Kean mengerutkan alisnya bingung.

"Jelaslah, kamu kan adek kakak" Nabila tersenyum lalu terus memeluk Kean.

Kean hanya bisa terkejut karena perlakuan tiba-tiba dari Nabila.

"Sekarang jawab, kenapa bisa pingsan?" Nabila tersenyum.

"Kecapean kali, pas kerja kelompok tadi siang pingsan deh" Kean hanya bisa mengangguk walaupun ia tidak percaya.

Padahal bila kambuh lagi kak, oke bil tenang jangan stress, ucap Nabila dalam hati.

"Yaudah, kamu sekarang makan terus tidur, besok masih sekolah"

···

"Bil!" Nabila menoleh kearah sumber suara dan menemukan Khalil yang sedang berlari ke arahnya.

"Gimana? Lo udah baikan?" Khalil menempelkan telapak tangannya di jidat Nabila.

"Gue syok, bukan demam lil. Mulai deh kumat lagi" Khalil hanya cengengesan menanggapi Nabila.

"Gimana? Ikut kan lo?" Nabila memicingkan matanya sembari mengembungkan pipinya, berpikir.

"Hufttt... iya gue ikut" Khalil tertawa sembari mengajak tos dengan Nabila.

"Yaudah gue anterin ke kelas nyok" Nabila tertawa lalu berjalan bersama Khalil.

"Mau gandengan nggak?"

Blushh..

Sudah agak lama dari Nabila merasakan rasa ini. Masalahnya, Khalil itu bukan orang yang romantis.

Nabila lalu mengaitkan tangan kanannya dengan tangan kiri Khalil dan mulai berjalan menuju kelasnya. Uhhh manisnya~

"Menggerrrrrr pangeran mo lewattttt" ya jangan tanya itu siapa.

Dengan santainya Kevan jalan diantara keduanya dan memutuskan tautan itu.

"Kampret lo vannnn" Khalil terlanjur kesal dengan Kevan.

"Akhhh lill iya ampunnn... Ekhh napass guehhh" iya itu Kevan lagi diketekin Khalil.

"Udah baikan?" Nabila menoleh dan mendapati Salsha di sebelahnya, ia pun mengangguk.

[FINISHED]Kapten Basket vs Vlogger CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang